THE TRUE LOVE | ONKEY | CHAP 4

Title: The True Love
Sub Title: Whats Wrong with Him?

Cast:
Onkey
Taemin
Minho
Jonghyun
Jungah
Dongwoon
And Others…

Genre: YAOI, BL, Romance, Complicated, Life
Author: Febreeeeeh (skehehdlstmxldi)
Warning: TYPO(S), Weird and Boring Story Ever

♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥

Hai saya bawa lanjutan ff abal ini.. ini lumayan panjang wkwkw xD dan ceritanya makin absurd n_n tiati boring ampe ketiduran n_n

♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥

HAPPY READING

♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥

Sebulan sudah namja cantik ini bekerja di StarCafe. Jujur saja! Ia mulai mencintai pekerjaannya sebagai koki dan pelayan. Ternyata benar benar menyenangkan. Memasak dengan lezat lalu masakanmu itu dimakan oleh orang banyak kemudian mereka memuji muji masakan itu. Bukankah sangat menyenangkan?

Hari ini ia mendapatkan gaji pertamanya dan juga hari libur. Sohn Dongwoon akhirnya mengizinkan Kibum untuk libur selama sehari setelah bekerja satu bulan full tanpa libur. Kibum senang sekali, ternyata gajinya lumayan besar dan mungkin cukup untuk membeli ponsel keluaran terbaru! Tapi, tidak! Ia akan menabung sedikit uang itu dan sepertinya mengajak jalan jalan Minho boleh juga…

Kibum pun mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi Minho..

“Hey Prince Charming! Neo eodiga?”
“(Aku dikampus sayang, ada apa eum?)”
“Aish berhenti memanggilku sayang! Temani aku~~”
“(Bukankah aku selalu menemanimu setiap malam dan pagi hari?)”
“Bukan itu.. setelah menerima gaji tadi aku libur dan aku ingin berjalan jalan.”
“(Jadi kau ingin mentraktirku?)”
“Ne.. aku akan mentraktirmu asalkan kau menemaniku seharian penuh hari ini!”
“(Arraseo baby, aku kerumahmu sekarang!)”
“Yeah! Saranghae Minho-yaa!!”

Kibum menutup teleponnya dan segera memasukkan ponselnya ke dala. tas. Kemudian ia segera menyetop taksi dan pergi menuju rumahnya untuk bersiap siap jalan jalan bersama Minho.

–

–

–

Jinki merasa penat saat memandang berkas berkas yang sudah menumpuk di mejanya. Hah… ia ingin berhenti bekerja rasanya tapi, hanya ini satu satunya pekerjaan yang bisa membuat Ummanya dan Taemin bahagia. Jinki melepas kacamatanya dan memijat keningnya. Hah..  sangat membosankan.

Haruskah ia pergi ke Club bersama Jonghyun lalu mencari wanita cantik dan menidurinya? Jonghyun bilang jika itu bisa menghilangkan penat, tapi hey! Jinki tidak seperti itu. Hanya akan merugikannya jika ia meniduri seorang wanita apa lagi jika wanita itu sampai hamil. Tsk!

Ponsel Jinki tiba tiba bergetar dan menampilkan sebuah pesan dari Jonghyun.

‘Chagiyaa~ mau ke StarCafe bersamaku saat makan siang?’

Jinki nampak berpikir sejenak…

Tidak! Ia tidak ingin bertemu Kibum yang sepertinya sangat membencinya sejak kejadian itu. Sudah sebulan ia tidak bertemu namja itu dan itu membuatnya……

BAGUS! Ia tidak akan membuang tenaganya lagi hanya untuk bertengkar dengan namja cantik itu tsk!

TOK TOK TOK

Pintu ruangan Jinki terketuk dan Jinki segera menyuruhnya masuk. Kemudian masuklah namja cantik dengan rambut ungunya.

“Hyung!!! Temani aku~”

“Ah Lee Taemin.. ada apa?” Tanya Jinki saat tiba tiba Taemin menghampirinya dan mempoutkan bibirnya imut

“Tugas kuliahku kali ini adalah menganalisa film hyung. Dan aku memilih Insidious 3, maka dari itu tolong antarkan aku ke bioskop untuk menonton film itu hyung! Ne ne ne?” Taemin memohon dengan aegyonya dan Jinki hanya mendengus. Karena ia juga merasa penat jadi…

“Baiklah! Kajja..” Jinki memakai jasnya dan Taemin tersenyum senang.

Saat keluar dari ruangannya bersama Taemin, Jinki melihat Jungah yang sedang berkutat dengan laptopnya.

“Ah, Jungah! Aku keluar dulu.. jika ada yang mencariku kau bilang saja aku akan kembali setelah jam makan siang.” Ucap Jinki pada Jungah yang kini tersenyum cantik

“Baiklah Jinki. Oh Taemin senang sekali melihatmu sudah besar!” Jungah menatap Taemin yang kini..

“Hyung kajja! Kita akan terlambat!” Segera menarik Jinki menjauh dari Jungah, wanita yang ia benci seumur hidupnya karena membuat kakaknya ini menderita selama beberapa bulan.

Jinki pun segera menaiki mobilnya dan menuju mall terbesar di Seoul.

♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥

Kibum dan Minho kini terlihat sedang mengantri untuk membeli tiket nonton. Selama bekerja Kibum sama sekali tidak tahu tentang film baru yang akan tayang di Korea, dan sekarang karena ini hari libur jadi ia bisa menonton film terbaru bersama Minho.

“Kau ingin mengantri bersamaku atau kau tunggu disana sambil membeli Strawberry blended kesukaanmu hm?” Minho menunjuk tempat minum kesukaan Kibum hingga membuat Kibum membulatkan mulutnya imut.

“Baiklah.. aku tunggu disana ne? Aku akan memesankan 1 untukmu juga.” Kibum melepas genggaman tangan Minho dan segera pergi ke tempat minuman kesukaannya itu setelah mendapat anggukan dari Minho.

Kibum memesan 2 strawberry blended yang segera di buatkan oleh penjualnya. Ia lalu membungkukkan badannya untuk berterimakasih pada penjualnya saat memberikan Strawberry blendednya kemudian ia berbalik untuk mencari tempat duduk lalu….

“Ne Kyungsoo-ah.. letakkan saja di mejaku nanti aku akan menandatanganinya. Okay!”

Kibum mematung menatap namja di depannya yang sedang memasukan ponselnya ke saku celananya dan….

Pandangan mereka bertemu..

Itu Jinki!

Kibum menatap Jinki yang juga menatapnya. Setelah sebulan lamanya, hari ini mereka bertemu lagi.. dan Jinki mengakui jika Kibum sangat sangat cantik dengan pakaian casualnya yang serba pink, juga rambut baru Kibum yang berwarna hijau serta dikepang di sekitarnya. Kibum pun menatap Jinki dengan pandangan yang sama sekali tidak bisa diartikan. Jinki kemudian hendak mendekati Kibum, tiba tiba…

“Kibum ayo! Filmnya akan mulai..” Minho tiba tiba mengejutkan Kibum dengan mencium pipi mulus sahabatnya itu. Kibum pun segera pergi bersama Minho meninggalkan Jinki yang kini menatap mereka datar.

“Ayo hyung! Filmnya mulai..” Jinki terkejut saat Taemin sudah berada di sampingnya dengan memegang 2 popcorn untuknya dan untuk Jinki. Mereka pun segera masuk ke dalam bioskop untuk menonton film Insidious 3.

Jinki dan Taemin mulai memilih tempat duduk yang strategis. Dan siapa sangka jika di depannya adalah Kibum dengan entah siapanya?

“Taemin, bisakah kita pindah?” Tanya Jinki yang mulai beranjak untuk pergi.

“Aniya.. sudah penuh hyung dan lihat filmnya sudah mulai.” Taemin menahan Jinki dan berat hati Jinki pun duduk kembali di tempatnya. Entah mengapa, tubuh Jinki terasa panas sekali. Mungkin suhu udara disini benar benar tinggi. Ia menoleh ke arah Taemin yang mulai menonton film hantu itu dengan serius. Kemudian ia kembali menoleh ke depannya dan melihat Kibum yang dipeluk oleh namja yang mungkin adalah kekasihnya itu.
Terlihat Kibum yang sangat ketakutan dan Namja itu terkekeh seraya memeluk dan mencium pucuk kepala Kibum.

“Bukankah itu Minho sunbae?” Taemin tiba tiba berucap pada objek yang dilihat Jinki. Kemudian ia melanjutkan..
“Sepertinya itu kekasihnya.. hah tiba tiba saja aku benci berada disini.” Taemin kemudian menundukkan kepalanya seperti enggan melihat kursi didepannya. Tadi ia tidak sengaja melihat dan yah…

“Kau mengenalnya?” Tanya Jinki pada Taemin yang menunduk.

“Dia seniorku dan aku menyukainya.. aku tidak tahu jika ia sudah mempunyai kekasih secantik namja itu.” jawab Taemin lirih dan Jinki terkejut. Jadi namja bernama Minho yang bersama Kibum adalah namja yang disukai Taemin? Jinki pun segera membawa adiknya kepelukannya untuk menenangkan Taemin yang sepertinya akan menangis.

“Huks.. menyedihkan..” Taemin pun menangis dan Namja cantik di depannya segera menoleh ke belakang saat mendengar sebuah isakan..

“J-jinki..” Kibum terkejut saat ia melihat Jinki sedang memeluk namja yang menangis itu seraya menatap Kibum datar.  Kibum kemudian kembali menatap film di depannya dengan raut wajah yang sama sekali tidak bisa diartikan.

“Kau kenapa?” Tanya Minho saat melihat Kibum tidak bersemangat. Minho mengusap rambut Kibum dan Kibum segera melepaskan tangannya dari kepala Kibum.

“Ayo kita nonton lagi..” Kibum tersenyum tipis pada Minho kemudian kembali menonton film hantu itu.

Setelah 2 jam, akhirnya film itu selesai dan orang orang segera berbondong bondong untuk keluar dari teater ini. Kibum merasa jika ia kehilangan Minho saat sudah berada di luar bioskop.

“Minho-ya??” Kibum memanggil manggil nama Minho namun nihil.. ia tidak menemukannya. Kemudian, ia melihat Jinki yang baru saja keluar dari teater dengan……. eh? Seorang diri? Kibum menatap Jinki yang mulai menghampirinya..

“Kau kehilangan kekasihmu?” Tanya Jinki pada Kibum yang mengangguk datar.

“Bagus! Aku juga kehilangan Taeminku. Ayo kita mencari mereka!” Jinki menarik tangan Kibum hingga membuat namja cantik itu terkejut

Sementara di sisi lain..

“Kenapa aku bisa bersamamu?” Minho menghela nafasnya saat tadi ia keluar bersama Taemin, bahkan ia menggenggam tangan Taemin saat keluar. Lalu dimana Kibum?

“Molla.. aku kira kau hyungku.” Taemin mengerucutkan bibirnya. Sungguh ia merasa senang saat ternyata tadi ia malah keluar bersama Minho.

“Hah.. tunggu sebentar!” Minho mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi Kibum namun, sayang sekali… mall besar ini sama sekali tidak ada sinyal. Tsk!

“Baiklah.. sepertinya kau akan menggantikan Kibumku untuk sementara. Kajja!” Minho pun menarik tangan Taemin untuk berjalan jalan dan mungkin saja menemukan Kibum. Sedangkan Taemin, ia merasa wajahnya memerah saat ia melihat tangannya yang bergenggaman dengan Minho. Dewi Fortuna berada dipihaknya kali ini! Aaaah~~~

♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡

Jinki dan Kibum kini berada di sebuah taman di dekat mall itu untuk menikmati segarnya udara pepohonan. Jinki hanya diam menatap pemandangan anak anak yang bermain di depannya dan begitupun Kibum.

Awkward…..

Tentu saja! Semenjak kejadian sebulan yang lalu, kemudian mereka tidak pernah bertemu dan sekalinya bertemu karena kehilangan pasangan masing masing. Pasti akan canggung!

“Dia kekasihmu?” Tanya Jinki akhirnya. Ia terus memendam pertanyaan yang sedari tadi ingin ia tanyakan pada Kibum.

“Kau tidak perlu tahu karena itu bukan urusanmu.” Jawab Kibum dingin dan Jinki menghela nafasnya

“Kau benar. Sama sekali bukan urusanku.” Jinki mengepalkan sebelah tangannya. Entah apa yang terjadi padanya.. jawaban Kibum membuat hatinya terasa sakit.

“Tadi, namja yang bersamamu mengapa menangis?” Kibum pun bertanya pada Jinki yang kini terus memandang anak anak itu

“Seseorang menyakiti hatinya.” Jawab Jinki dan Kibum hanya ber’oh’ ria.

“Apa kau menangis saat aku menyakitimu?” Entah mengapa Jinki bertanya seperti itu. Kibum menoleh menatap Jinki yang juga mulai menatapnya datar

“Tidak. Sama sekali tidak.” Jawab Kibum tertawa miris dan Jinki pun kembali menatap anak anak yang bermain itu.

Hari sudah siang dan kedua insan ini tetap berdiam diri tanpa sepatah katapun. Jinki telah melewatkan makan siangnya, juga meetingnya di kantor. Ia rela meninggalkan itu semua asalkan ia bersama Kibum. Entah kenapa……

“Aku bosan.. bisa kita pergi?” Kibum tiba tiba beranjak dan menatap Jinki yang kini juga menatapnya. Jinki kemudian mengangguk dan segera beranjak. Kibum kemudian menghampiri anak anak yang bermain itu dengan Jinki di belakangnya.

Kibum tersenyum senang saat ia mengajak anak anak itu bermain dengannya lalu anak anak itu menggenggam tangan Kibum untuk mengajaknya ke sebuah jungkat jungkit. Jinki yang melihat mereka pun menyunggingkan senyum tipisnya. Ia bersumpah… jika senyum Kibum sangat indah hingga membuatnya…… sedikit terpesona. Hanya sedikit..

“Jinki kemarilah!!!” Kibum mengajak Jinki untuk bermain jungkat jungkit bersamanya dan anak anak itu. Jinki pun menghampiri Kibum dan menaiki Jungkat Jungkit itu dengan seorang anak perempuan didepannya, sedangkan Kibum disebrangnya dengan seorang anak laki laki.
Mereka pun bermain Jungkat Jungkit dengan sangat gembira dan tanpa sadar wajah Kibum memerah malu saat melihat Jinki tersenyum cerah padanya.

Setelah itu mereka membelikan anak anak itu eskrim dan juga beberapa permen hingga anak anak itu tertawa senang dan terus mengucapkan terimakasih pada Jinki dan Kibum.

“Aku tidak menyangka jika kau mengajakku bermain.” Jinki tiba tiba berucap pada Kibum yang kini menatapnya

“Bukan aku tapi mereka yang menyuruhku mengajakmu.” Jawab Kibum kembali dengan ucapan ketusnya

“Benarkah begitu? Kau tidak sedang berbohong kan?” Jinki menyeringai dan Kibum memutar bola matanya malas

“Maaf Tuan Lee.. aku tidak pernah sudi mengajakmu bermain. Tsk! Bahkan bersama denganmu seperti ini pun aku merasa muak.” Kibum berucap dengan nada yang benar benar membuat Jinki mengepalkan tangannya.

Jinki kemudian menggenggam tangan Kibum dan menariknya. Kibum terus memberontak, meronta ronta dan berteriak namun, tenaga Jinki sangat kuat sehingga ia akhirnya menurut saja..

“Kau mau pulang?” Tanya Jinki berhenti sejenak tanpa melepaskan tautan tangannya dengan Kibum. Jinki menatap Kibum dari bawah sampai ke atas. Kim Kibum benar benar sangat mempesona.. meskipun wajahnya menatap Jinki penuh kebencian namun, bagi Jinki aura kebencian itu malah membuatnya semakin cantik.

Entah setan apa yang merasuki Jinki, tiba tiba Jinki meraih pinggang Kibum untuk mendekat padanya dan..

CHU~

Ia menggapai bibir tipis Kibum dengan bibir apelnya. Kibum membulatkan matanya saat Jinki menciumnya seperti ini. Ia ingin berontak, tapi sungguh.. tubuhnya tidak bisa bergerak sama sekali. Ia lemah…. sangat lemah…. Jinki menciumnya sangat lembut seakan ada perasaan yang sangat ingin disampaikan oleh namja itu. Kibum kemudian menutup matanya dengan airmata yang mulai mengalir dipipinya lalu membalas ciuman Jinki pelan. Entahlah…. ia hanya merasa jika ia harus membalas ciuman ini.

Jinki melepaskan ciumannya saat merasa jika ciumannya sangat asin karena airmata Kibum. Jinki menatap Kibum yang juga menatapnya dengan mata basahnya. Ia mengusap airmata Kibum dengan wajah yang benar benar datar.

“Aku tidak tahu mengapa aku tiba tiba melakukannya. Jadi, tolong jangan tanyakan aku.” Jinki melepaskan tautan tangannya dan berbalik hendak meninggalkan Kibum.

“Sampai kapan kau akan menyakiti hatiku?!” Kibum tiba tiba berucap tegas membuat Jinki berhenti di tempatnya

“Menolakku, meremehkanku, melukaiku, dan menciumku seenaknya. Kau pikir aku ini apa Lee Jinki?! Kau membuatku semakin membencimu!” Kibum kembali menangis dan Jinki segera berbalik untuk kembali menghampiri namja cantik itu.

“Bukankah tadi kau bilang kau tidak pernah menangis saat aku menyakiti hatimu?” Jinki menyeringai menatap Kibum yang juga menatapnya tajam. Jinki lalu melanjutkan..
“Jadi tadi itu kebohongan?” Jinki menaiķkan sebelah alisnya dan tersenyum tipis pada Kibum yang menunduk. Kibum sendiri tidak mengerti mengapa ia menangis sekarang? Sungguh! Selama Jinki menyakiti hatinya, ia sama sekali tidak pernah menangis. Tapi kali ini…….

“Baiklah. Aku akan mengantarmu pulang sekarang.” Jinki kemudian menarik tangan Kibum dan membawanya ke mobilnya. Sedangkan Kibum ia hanya diam dan melihat tautan tangannya dengan Jinki. Ada apa dengan dirinya yang sebenarnya? Ia benar benar tidak mengerti.

–

–

–

Taemin dan Minho kini berada di sebuah kedai eskrim di mall itu. Mereka berdua sedang menikmati eskrim yang sangat lezat. Taemin terus tersenyum ketika menyadari jika sekarang ia bersama pujaan hatinya. Ia tidak menyangka jika hari ini tiba, haruskah ia berterimakasih pada hyungnya yang tiba tiba hilang?

Minho mengeluarkan ponselnya kemudian menghubungi seseorang..

“Kibum-ah kau dimana? Oh kau sudah dirumah? Dengan siapa? Ah baiklah nanti aku akan kerumahmu. Maaf eum? Sarang- aish kenapa dimatikan?” Minho menggelengkan kepalanya menatap ponselnya dan Taemin menunduk dalam saat menyadari Minho akan mengucapkan ‘saranghae’ pada kekasihnya. Tentu saja! Ia sudah memiliki kekasih. Hm…

“Ah ya Taemin-ah, apa yang membuatmu nonton bioskop?” Minho memecah keheningan diantara mereka dan Taemin menatap Minho dalam

“A-ah.. aku ada tugas menganalisa film, jadi aku memilih Insidious ini.” Jawab Taemin gugup dan Minho menganggukkan kepalanya

“Siapa dosenmu? Apa Park songsaenim?” Tanya Minho dan Taemin mengangguk mantap

“Dia juga mengajarku saat semester 1 dan yaaa dia sangat galak. Kau berhati hatilah. Kkk~” Minho tertawa dan Taemin tersenyum cantik. Sungguh! Choi Minho sangat sangat sangat tampan…. Taemin sangat menyukainya!

“Dan hm.. setelah ini kita pulang ne? Aku harus menemani Kibum dan kau akan ku antar, okay?” Minho menawarkan. Taemin senang bercampur sedih… ia senang karena Minho akan mengantarnya pulang namun, setelah mengantarnya Minho akan menemui kekasihnya itu. Hah….

“Baiklah sunbae! Gamsahamnida..”

“Hyung.. panggil aku hyung.”

“Ah ne.. Minho hyung.” Taemin tersenyum dan Minho kembali memakan eskrimnya.

Disisi lain….

Jinki pun sampai di depan rumah Kibum dan Kibum segera turun dari mobil Jinki dan masuk ke dalam rumahnya tanpa mengucapkan apapun. Sedangkan Jinki, ia menatap Kibum yang memasuki rumahnya dengan pandangan yang datar. Apa namja cantik itu marah? Tentu saja! Mungkin setelah ini ia tidak akan bertemu dengan Kibum lagi. Entahlah..

Jinki kemudian segera melajukan mobilnya kembali untuk pulang kerumahnya. Sudah pukul 4 sore dan ia melewatkan jadwal meetingnya kali ini dan ia juga malas kembali ke kantor. Juga Lee Taemin yang entah sekarang berada dimana. Ia benar benar tidak terlalu memikirkan adiknya itu… hah.. pasti ia sudah pulang.

♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥

Malam harinya..

Kibum melenguh saat merasakan jika pipinya basah karena sesuatu yang kenyal. Kibum pun membuka matanya dan terkejut saat melihat Minho yang sedang mengecup ngecup pipinya.

“Yaa!! Apa yang kau lakukan?!” Kibum segera terduduk dan menatap Minho tajam. Sedangkan Minho, ia hanya tertawa melihat ekspresi Kibum.

“Membangunkanmu.. apa lagi?” Jawab Minho cuek dan Kibum mendengus sebal

“Tapi kenapa menciumku?! Aissh..” Kibum mencibir sebal dan Minho duduk disebelah Kibum

“Aku sudah membangunkanmu berpuluh puluh kali tapi kau tetap tidur, jadi yaa aku menciummu.. apa kau marah?” Minho menatap Kibum dalam dan Kibum memalingkan wajahnya menatap objek lain

“Tentu saja aku marah! Kau meninggalkanku tadi! Hancur sudah hari liburku ini tsk!” Kibum menyilangkan kedua tangannya di dada dan Minho mencubit pipi Kibum

“Mianhae eum? Aku tadi terus mencarimu tapi kau tidak ada.. aku juga menelponmu tapi tidak ada sinyal.” Minho mencibir dan Kibum tiba tiba teringat Jinki yang tadi menariknya untuk pergi.. tentu saja dia tidak akan bertemu Minho. Dan tadi sama sekali ia tidak memikirkan Minho…

“Aku tadi kesal padamu makannya aku langsung pulang saja.” Kibum mengerucutkan bibirnya dan Minho mencubit bibir Kibum gemas.

“Mianhae.. kau sudah makan malam? Mau makan bersamaku?” Minho menawarkan dan Kibum menggelengkan kepalanya. Minho mendengus kemudian menggendong Kibum untuk membawanya ke ruang makan.

“YAAAA!!! TURUNKAN AKU CHOI MINHO YAAAA!!!!”

–

–

–

“Hyuuuuung kemana saja kau tadi?!” Taemin menghampiri hyungnya yang sedang berkutat dengan kertas kertas aneh di meja kerjanya.

“Aku pulang duluan, wae? Kau mencariku?” Tanya Jinki acuh dan Taemin mencibir sebal. Hyung yang sangat menyebalkan!

“Tentu saja! Tapi, kau tahu? Aku ditemani dengan Minho hyung dan ia mentraktirku eskrim! Ah aku semakin menyukainya!!” Taemin tersenyum senang dan Jinki menatapnya datar.

“Benarkah? Baguslah kalau begitu.” Jinki kembali bekerja dan Taemin segera keluar dari ruangan Jinki dan menutup pintunya keras keras membuat Jinki terkejut lalu tersenyum geli melihat kelakuan adiknya.

Tiba tiba teringat Kibum tadi siang..

Entah apa yang membuatnya selalu teringat dengan namja cantik itu? Ia sungguh tidak mengerti dengan perasaannya. Setiap berdekatan dengan Kibum, ia selalu merasa jika ia membencinya tapi ia tidak ingin Kibum jauh darinya.. dan ciuman tadi.. sungguh! Ia tidak tahu mengapa hal itu bisa terjadi? Saat melihat Kibum menangis ia hanya ingin menenangkannya tapi…. ah entahlah..

Jinki pun menutup laptopnya dan segera pergi ke kamarnya. Hah.. mungkin tidur membuatnya terlepas dari Kibum.

♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥

Pagi harinya, keluarga Lee sedang sarapan bersama sambil berbincang bincang. Jinki sudah rapi dengan kemejanya dan Taemin sudah rapi dengan pakaian casualnya untuk berangkat kuliah sedangkan Umma mereka kini sedang menuangkan susu untuk anak anaknya.

“Apa ini umma yang memasak?” Tanya Jinki penasaran karena tidak biasanya ia sarapan dengan enak seperti ini. Biasanya ia selalu sarapan roti kemudian makan siang di luar, dan malam hari ia akan membawakan makan untuk sekeluarga. Sedangkan Taemin, ia akan pulang pada siang hari dan membawakan ummanya makanan. Semenjak ummanya sakit, Jinki dan Taemin selalu makan makanan luar.

“Ini masakan Taemin. Umma mengajarinya masak tadi pagi.” Jawab Ummanya dan Taemin menaikkan alisnya sedangkan Jinki menatap adiknya tidak percaya

“Woah! Hebat sekali!” Puji Jinki dan Taemin tersenyum bangga.

“Mianhae eum, selama umma sakit kalian jarang sekali makan masakan rumah seperti ini..” Umma mereka memberikan susu untuk Jinki dan Taemin

“Aniya, gwaenchana.. Lihat! walaupun aku makan makanan luar tapi aku sehat sehat saja umma.” Taemin menunjukkan ototnya yang sama sekali tidak nampak pada ummanya dan Jinki tertawa melihatnya

“Jinki.. cepatlah menikah dan cari pendamping hidup yang pintar memasak agar kalian tidak makan makanan luar terus.” Ummanya kembali menyuruh Jinki menikah dan Jinki hanya mendengus.

“Aku berangkat ne? Sudah hampir terlambat..” Jinki segera mengambil tasnya dan mengecup kepala ummanya dan mengusap kepala Taemin. Sebenarnya ia tidak terlambat, hanya saja ia malas jika menyangkut masalah pernikahan. Hah…

–

–

–

Seorang namja cantik baru saja sampai di tempat kerjanya. Ia turun dari mobil Minho dan Minho pun ikut turun bersama Kibum.

“Kenapa kau turun juga?” Tanya Kibum pada Minho yang sudah ada dihadapannya dan menatapnya dalam

“Kau melupakan sesuatu..” jawab Minho tersenyum tampan dan Kibum mengerutkan keningnya. Apa yang ia lupakan? Semuanya sudah ada didalam tasnya. Lalu apa lagi?

Minho tiba tiba mendekatkan wajahnya pada Kibum dan bibirnya sangat dekat sekali dengan bibir Kibum. Wajah Kibum memerah tapi, Kibum segera menolehkan wajahnya hingga Minho akhirnya nengecup pipinya.

“Hehehe.. semangat ne!” Minho melepaskan kecupannya dengan wajah yang….. kecewakah? Kemudian ia segera masuk ke dalam mobilnya dan segera melajukan mobilnya tanpa sepatah katapun pada Kibum membuat Kibum heran. Entahlah.. ia hanya tidak mau jika Minho mencium bibirnya karena.. mollayo!! Ia hanya tidak siap..

Kemudian saat Kibum hendak masuk ke StarCafe tiba tiba matanya menangkap seseorang yang sedang menatapnya di dalam mobil.

Itu Jinki….

Jinki sedang menatapnya dengan wajah yang datar. Apa ia melihat semua yang dilakukannya dengan Minho? Kibum pun menunduk dan segera masuk ke dalam StarCafe.

Kibum segera mengganti bajunya dengan baju kokinya kemudian segera ke dapur untuk menyiapkan bahan bahan untuk memasak. Ia terlalu pagi hingga saat ini hanya ia sendiri di dapur. Teman temannya Woohyun, Nicole, Jokwoon belum juga datang.

“Kibum..” panggil seseorang dan Kibum segera menoleh ke arah pintu dapur dan menatap Dongwoon yang memanggilnya.

“Ne?” Jawab Kibum tersenyum seraya menyiapkan sayur sayuran di sebuah mamgkuk besar

“Apa tadi kekasihmu?” Tanya Dongwoon dan Kibum pun terkejut dengan pertanyaan Dongwoon yang hm.. bersifat ‘pribadi’

“A-aniya.. itu-”

“Pagi!!” Woohyun pun segera masuk ke dapur hingga membuat Kibum dan Dongwoon menoleh

“Woah Kibum sudah datang. Oh! Annyeong bos!” Sapa Woohyun pada Kibum yang tersenyum dan juga Dongwoon yang juga menyapanya.

“Okay! Bekerjalah kalian.. sebentar lagi StarCafe akan segera buka.” Dongwoon tersenyum tipis dan segera pergi ke ruangannya membuat Woohyun dan Kibum bingung.

“Ada apa dengannya?” Tanya Woohyun pada Kibum yang menggelengkan kepalanya

“Mollayo..”

–

–

–

Jinki sedang duduk santai dengan secangkir kopi Americano di sofanya. Ia datang terlalu pagi dan malas sekali rasanya melanjutkan pekerjaannya yang tertunda kemarin. Ia perlu merenggangkan otot ototnya terlebih dahulu sebelum mulai bekerja.

TOK TOK TOK

Pintu ruangannya terketuk dan Jinki segera menyuruhnya masuk. Kemudian masuklah wanita cantik yang merupakan sekretaris Jinki.

“Ada apa?” Tanya Jinki saat melihat Jungah yang menghampirinya

“Aniya.. aku hanya ingin berbincang denganmu. Aku datang terlalu pagi dan kantor masih sepi, tapi aku melihat mobilmu di bawah makannya aku kemari.” Ucap Jungah dengan nada manjanya kemudian duduk di sebelah Jinki.

“Aku juga terlalu pagi..” Jinki tersenyum tipis pada Jungah yang menurutnya sangat cantik hari ini.

“Aku sangat merindukanmu.” Jungah tiba tiba memeluk Jinki hingga membuat Jinki terkejut kemudian ia melanjutkan..
“Dahulu kau sering sekali memelukku jika aku sedih karena tugasku yang gagal atau karena aku kena hukuman Jung Songsaenim.” Ucap Jungah dan Jinki hanya diam saja. Tiba tiba teringat memorinya bersama yeoja ini dahulu..

“Maafkan aku hm? Apa aku menyakiti hatimu saat itu?” Tanya Jungah pada Jinki yang melepaskan pelukan Jungah. Tentu saja! Ia sakit hati saat itu, ia mencintai Jungah tapi yeoja itu malah menikah dengan Daesung yang juga merupakan sahabatnya. Jungah tidak tahu jika Jinki benar benar kehilangan semangatnya dan bertindak seperti mayat hidup berbulan bulan. Ia tidak makan berhari hari dan terus mengurung diri di kamar hingga akhirnya Ummanya menasihati Jinki dan membuat Jinki kembali semangat namun, menjadi lelaki yang sangat dingin.

“Ani.. tidak sama sekali.” Jawab Jinki datar dan Jungah mempoutkan bibirnya.

“Mianhae… hm.. Jinki apa kau mau menggantikan Daesung?” Tanya Jungah dengan nada yang ambigu hingga Jinki menatap aneh yeoja itu. Jungah kemudian melanjutkan..
“Aku mencintaimu.. apa kau mau menikah denganku?” Jungah menggigit bibirnya gugup dan Jinki menatapnya tidak percaya. Jujur… Jinki masih mempunyai sedikit perasaan pada yeoja itu namun, ia kembali teringat kalimat ummanya..

‘Tidak! Umma tidak setuju jika kau
bersamanya.’

“Maaf.. aku tidak bisa.” Jawab Jinki datar dan kembali menyeruput Americanonya

“Wae? Apa kau menyukai orang lain? Pelayan Cafe itu? Namja seperti itu yang kau sukai?! Apa bagusnya dia?!” Jungah mengintimidasi Jinki yang kini menatap Jungah tidak suka. Entah mengapa hatinya terbakar saat mendengar Jungah meremehkan Kibum.

“Ya! Aku menyukainya!” Jawab Jinki mantap dan Jungah menatapnya tidak percaya. Benar! Dugaannya benar!

“Sudah kuduga!!” Jungah pun segera keluar dari ruangan Jinki, meninggalkan Jinki yang kini bergelut dengan otaknya. Apa ia tidak salah bicara?! Ia menyukai Kibum? Yang benar saja! Tapi, jika mengingat kemarin ia menciumnya.. apa itu karena ia menyukainya? Tidak mungkin! Kemarin ia hanya ingin menenangkan namja cantik yang menangis itu. Tsk!

Jinki pun segera ke meja kerjanya dan mengerjakan pekerjaannya. Tidak ada gunanya memikirkan hal tak penting seperti itu.

♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥

Seorang namja cantik terlihat sedang memasak dengan cantik. Ia menggoreng ikan tuna dan memasukkan bumbu bumbu penyedap didalam masakannya itu.

“Kibum-ah, seseorang memesan Ayam Madu, Chicken Steak dan Beef Steak. Lalu ia menyuruhmu mengantarnya langsung ke kantornya.. Lee Corp.” Nicole memberikan kertas pesanannya pada Kibum.

“Baiklah nanti aku- EH? LEE CORP?” Kibum terkejut ketika mencerna kata Lee Corp yang disebutkan Nicole. Jangan bilang jika itu Jinki…….

“Wae? Kau ada masalah dengan Lee Corp?” Tanya Nicole yang bingung dengan ekspresi Kibum yang kini mengacak rambutnya hijaunya

“Katakan! Siapa yang memesannya?!” Tanya Kibum lagi memegang bahu Nicole hingga membuat Nicole ketakutan. Kibum seram sekali saat ini…

“Mo-mollayo.. dia bilang jika dia Direktur Utama..” Jawab Nicole gugup dan Kibum melepaskan Nicole kemudian mendengus lalu mengerucutkan bibirnya. Apa lagi yang akan dilakukan Jinki?! Apa kali ini namja itu akan memperkosanya lalu membunuhnya dan membuangnya ke laut?! Hah… kenapa ia harus bertemu dengan namja aneh itu?!

–

–

–

Jinki kini sedang menandatangani beberapa berkas yang dibawa Jonghyun dengan ekspresi yang sangat senang membuat Jonghyun berpikir jika sahabat ini sudah gila.

“Are you okay Lee Jinki?” Tanya Jonghyun dengan bahasa inggrisnya dan membuat Jinki menatapnya dengan senyuman tampannya.

“Of course! Why?” Tanya Jinki lagi dan Jonghyun menatapnya aneh

“Kau terlihat senang sekali. Apa terjadi sesuatu?” Tanya Jonghyun dan Jinki mengangkat bahunya malas. Entahlah ia hanya merasa senang sekali saat menelpon StarCafe. Ckck!

“Hah baiklah! Mau makan siang di StarCafe? Aku ingin melihat namja cantik itu.” Jonghyun menawarkan dan Jinki mendelik ke arah Jonghyun. Namja cantik?!

“Nugu?!” Tanya Jinki dengan matanya yang membulat tajam. Jonghyun ketakutan.. Ada apa dengan sahabatnya ini? Tiba tiba tersenyum tiba tiba marah? Benar benar gila….

“Aku tidak tahu namanya. Tenanglah..  Ini bukan namja cantikmu, ini temannya. Dia melayaniku kemarin saat kau pergi.” Jonghyun tersenyum tampan dan Jinki kembali menjadi datar. Entah mengapa tiba tiba ia marah sekali jika itu menyangkut Kibum.. tsk!

“Oh begitu.. hari ini aku tidak makan. Pergilah sendiri atau ajak Jungah. Sepertinya ia marah padaku..” Ucap Jinki dan memberikan berkasnya pada Jonghyun

“Waeyo?” Tanya Jonghyun penasaran dan Jinki tersenyum tipis kemudian menjawab..
“Kau tidak perlu tahu.. ini menyangkut masa lalu hahaha.” Jinki tertawa dan Jonghyun hanya menganggukkan kepalanya kemudian segera pergi dari ruangan Jinki.

Bertepatan dengan Jonghyun pergi, munculah seseorang memakai baju kuning dibalik pintu dengan kotak makanan dan Jonghyun membulatkan matanya.

“Eoh kau?!” Jonghyun terkejut melihat Kibum didepannya dan Kibum menatap Jonghyun dengan senyum yang dipaksakan

“Suruh dia masuk!” Suruh Jinki dari dalam dan Jonghyun tersenyum jahil. Jadi ini alasan kenapa Jinki tidak mau diajak makan siang? Tsk!

“Masuklah.. pangeranmu sudah menunggu.” Ucap Jonghyun pada Kibum yang mendengus malas kemudian segera masuk keruangan Jinki dan menutup pintunya. Ia meletakkan kotak itu di meja santai Jinki dan menghampiri Jinki yang menatapnya di meja kerjanya.

“Ku kira kau tidak akan datang.” Jinki menatap Kibum intens dan Kibum menatapnya malas

“Aku sudah memasak dan mengantarnya langsung. Jadi, bisa kau membayarku sekarang tuan?” Kibum menatap Jinki tajam dan mengulurkan tangannya untuk meminta uang pada Jinki. Jinki berdiri kemudian menarik tangan Kibum hingga wajah mereka sangat dekat dan…

CHU~

Untuk kedua kalinya Jinki mencium lembut bibir Kibum dan Kibum yang terkejut segera memberontak dan melepaskan Jinki kemudian menggebrak meja kerja Jinki.

“APA YANG KAU LAKUKAN?!” Teriak Kibum tidak terima karena ia kembali di perlakukan seperti ini. Jinki kemudian menghampiri Kibum hingga Kibum memundurkan tubuhnya hingga menempel pada tembok.

“Kibum, menikahlah denganku..” ucap Jinki tiba tiba dan menatap Kibum intens. Sedangkan Kibum membulatkan matanya tidak percaya dan.. wajah mereka sangat dekat sehingga Kibum menyadari jika Jinki sangat tampan.

“Eung… ya! Apa ini?!” Kibum mengeraskan suaranya yang sedikit gemetar. Apa yang Jinki mau?! Mengapa ia seperti ini? Apa ia sudah gila?!

“Menikahlah denganku. Aku mohon…”

♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥

To Be Continued…

♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥

Syalalalala semakin ngaco XD kemungkinan chap lanjutan ffnya abis lebaran kalo gak sehari sebelum puasa xD puasa mah hiatus dulu wkwkwk xD see youu!!