THE TRUE LOVE | ONKEY | CHAP 7

Title: The True Love
Sub Title: Jinki!! Jinki!! And Jinki!!

Cast:
Onkey
Minho
Taemin
Jonghyun
Jungah
And Others..

Genre: YAOI, Romance, life, Chaptered
Author: Febreeeeeh (skehehdlstmxldi)
Warning: TYPO(S), Boring and Weird Story Ever

♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♡

Hai saya balik dengan ff abal yang makin lama makin ngawur 😂 ini pendek cuma rada panjang (?) Dan ceritanya begitulah (?) Hope you like it!

♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥

HAPPY READING ^^

♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥

Seorang namja cantik terlihat sedang tertidur pulas diranjangnya. Kemudian ia melenguh manja saat sinar matahari menyapanya dan mengenai retina matanya. Perlahan… ia membuka kedua sudut runcing yang mirip kucing itu. Setelah membuka matanya lebar ia mengamati ruangan ini. Ruangan yang sangat asing baginya namun, ia sadar ia ada dimana sekarang.

Rumah Calon Suaminya, Lee Jinki.

Yah.. setelah mendapat persetujuan dari Umma Jinki, akhirnya ia memutuskan tinggal dirumah Jinki sampai ia menikah nanti. Ini bukan kemauannya, tapi Umma Jinki sendiri yang menawarkannya.

Kibum mendudukkan dirinya diranjang dan melamun sebentar sambil mengumpulkan nyawanya yang mungkin masih terbaring di ranjang. Ia kemudian berpikir…

Bagaimana semua ini bisa terjadi? Ini bukan mimpi, ini kenyataan.. kenyataan yang harus diterima olehnya karena ia sendiri yang memutuskannya.
Jinki, kenapa harus Jinki? Kibum masih ingat betul bagaimana pertemuan pertama mereka, bagaimana Jinki menghinanya, meremehkannya, melukainya,dan… memintanya untuk menjadi istrinya kemudian menciumnya. Ciuman lembut yang Kibum sukai. Ani! Ia tidak menyukainya! Ia hanya larut akan suasana saat Jinki menciumnya.

Pernikahannya dengan Jinki benar benar akan terjadi sebentar lagi..

Tanpa cinta..

Entahlah.. ia merasa bahwa ia sama sekali tidak mencintai Jinki tapi, berada di dekat Jinki membuat jantungnya berdebar dan emosinya selalu bertambah. Bisakah itu disimpulkan menjadi kata indah bernama ‘cinta’? Kibum tak yakin akan hal itu.

Dan Jinki..
Apakah Jinki mencintainya? Bukankah ia meminta Kibum menjadi istrinya karena Ummanya? Lalu apa artinya ciuman ciumannya? Apa ia melakukannya karena cinta? Atau karena ingin mempermainkannya?

“Kibum-ah.. bangunlah..” suara Umma Jinki dari luar kamarnya membuyarkan lamunannya.

“Nee omonim~ aku sudah bangun.” Jawab Kibum dari kamarnya dan ia pun segera beranjak untuk mandi. Pukul 6.30 pagi, hah… bodoh sekali! Ia kesiangan dihari pertamanya menginap dirumah calon mertua..

Setelah 15menit, Kibum pun segera menyusul Umma Jinki di dapur yang sedang menyiapkan sarapan berupa Roti tawar.

“Mianhae omonim aku kesiangan.. biar aku bantu!” Kibum mulai mengambil gelas beserta sebuah kotak susu kemudian menuangkan susu itu ke dalam 4 gelas.

“Tidak apa Kibum-ah.. lebih baik sekarang kau bangunkan Jinki dikamarnya.” Jawab Umma Jinki dan Kibum membulatkan matanya. Jinki belum bangun? Apa ia tidak bekerja? Aish! Bagaimana jika ia juga terlambat bekerja karena menunggu Jinki? Aish Jinjja!

“Baiklah omonim!” Kibum pun segera pergi ke kamar Jinki di lantai 2.

“Jinki hyung!!” Kibum mengetuk pintu kamar Jinki dengan wajah yang kesal. Ah sepertinya namja itu masih tertidur! Bagaimana ini? Ia juga bisa terlambat bekerja jika begini!! Kibum lalu membuka knop pintunya dan….

Terbuka!

Jinki tidak mengunci pintunya? Tsk!
Kibum pun segera masuk ke dalam kamar Jinki dan menghela nafasnya saat melihat Jinki yang masih terbaring di ranjangnya.

“Yaaa!!! Bangun!! Kau mau bekerja tidak?!” Teriak Kibum dan menggoyangkan tubuh Jinki hingga namja tampan itu terganggu.

“Kibum kau berisik sekali! Biarkan aku tidur 10 menit lagi aku lelah..”

“YA!!! KITA AKAN TERLAMBAT BEKERJA!!” Kibum berteriak dan menarik lengan Jinki kuat.

“Baiklah..” Jinki pun mengalah dan segera bangun dari ranjangnya. Mengalah karena Kibum sudah menjadi bagian dari tanggung jawabnya kali ini. Ia harus mengantar namja cantik ini bekerja.

“Cepatlah Jinki!!” Kibum mengerucutkan bibirnya dan Jinki menatap Kibum yang berdiri di hadapannya dengan mata ngantuknya. Jinki pun berdiri dan segera pergi ke kamar mandi di kamarnya setelah sebelumnya mengacak lembut rambut Kibum hingga wajah namja cantik itu memerah. Aish!!

–

–

–

Jinki, Kibum, dan Umma kini telah berkumpul di meja makan untuk sarapan. Tapi… ada sesuatu yang kurang, Lee Taemin.. namja cantik itu belum bangunkah?

“Dimana Lee Taemin? Apa ia masih tertidur?” Umma bertanya tanya dan Jinki mengangkat bahunya tanda ia tidak tahu sedangkan Kibum..

“Biar aku yang membangunkannya..”

“Tidak perlu! Aku sudah bangun.” Baru saja Kibum beranjak, Lee Taemin pun sudah datang dan menatap Kibum malas hingga Kibum kembali duduk dengan raut wajah yang sedih.

“Umma, aku berangkat ne?” Taemin mengambil rotinya kemudian mencium pucuk kepala Ummanya.

“Kau tidak sarapan dulu?”

“Aku nanti akan makan dikampus Umma, pagi ini aku ada tugas.  Annyeong!” Taemin berpamitan pada Ummanya dan juga mengacak sebentar rambut Jinki hingga namja itu berdecak dan tanpa menoleh sedikitpun pada Kibum.

Jinki yang menyadari raut wajah Kibum kemudian..

“Kau mau berangkat sekarang Kibum?” Tanya Jinki dan Kibum menoleh menatapnya kemudian mengangguk ragu.

“Kalian mau kemana?” Tanya Umma hingga Jinki dan Kibum menatap Ummanya.

“Tentu saja bekerja Umma.” Jawab Jinki bingung. Apa Ummanya sudah lupa akan aktivitas Jinki? Tidak mungkin!

“Hari ini jangan bekerja! Lebih baik kalian memfitting baju pengantin kalian dan belilah cincin pernikahan.” Ucap Umma dan mereka berdua membulatkan matanya.

“Tapi aku ada meeting Umma..”

“Kau bisa menundanya Jinki!” Jinki menghela nafasnya berat dan menatap Kibum yang juga menatapnya seperti ‘bagaimana ini?’ Jinki pun menganggukan kepalanya pada Kibum dan Kibum menghela nafasnya. Yaah… Jinki harus menuruti Ummanya.

“Baiklah kajja!” Jinki menggenggam tangan Kibum kemudian mereka berpamitan.

♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥

Mereka sampai di sebuah butik besar yang merupakan pilihan Ummanya. Jinki dan Kibum pun segera mencoba baju pengantin yang ternyata sudah dipesan Ummanya sejak beberapa bulan yang lalu. Tsk!

“Ummamu benar benar.. ia memesan 2 buah tuxedo dan juga 1 gaun pengantin yang disana.” Taeyeon noona yang merupakan pemilik butik ini menunjuk sebuah gaun pengantin yang besar dan sangat indah.

“Untuk apa Umma memesan itu?” Tanya Jinki pada Taeyeon noona yang kini melihat sekeliling kemudian berbisik ditelinga Jinki.

“Untuk pengantin wanitamu tapi, ternyata kau menikah dengan namja. Beruntungnya Ummamu juga menyiapkan tuxedo untuk namjamu.” Jawab Taeyeon noona dan Jinki mengangguk. Oh! Begitukah? Jinki kemudian duduk di depan sebuah tirai dan Taeyeon noona beserta pegawainya memegang sebuah tali untuk membuka tirai besar berwarna merah.

“Kibum kau sudah siap?” Tanya Taeyeon noona dan Kibum menjawabnya ‘iya’ dari dalam tirai.

“Jinki, kau akan lihat pengantinmu.” Ucap Taeyeon noona sedangkan Jinki hanya tersenyum tipis dan membetulkan dasi kupu kupunya.

1….. 2….. 3….

Tirai pun terbuka dan terlihatlah Kibum yang memakai tuxedo berwarna putih dengan dasi kupu kupu hitam di kerahnya serta bunga mawar disakunya. Sangat senada dengan tuxedo Jinki, hanya saja Jinki berwarna hitam.

Kibum tersenyum manis pada Jinki yang kini memandangnya kagum.

Kim Kibum benar benar sangat cantik..

Ia tidak menyangka jika ia akan menikah dengan namja secantik Kibum..

“Jinki, baguskan?” Tanya Taeyeon noona dan Jinki tersenyum tipis kemudian mengangguk.

“Bagus sekali.. sangat cocok untuk tubuh kurusnya.” Jawab Jinki acuh dan Kibum menatapnya tajam kemudian mencibir. Kibum yang kesal pun kembali masuk ke tirai untuk mengganti bajunya dan Jinki pergi ke ruang ganti.

Setelah selesai mereka berdua pun berpamitan pada Taeyeon noona dan segera memasuki mobil Jinki.

Sepanjang perjalanan Kibum terus mengerucutkan bibirnya kesal. Ia masih kesal karena Jinki mengatainya kurus. Aish! Ia tidak suka disebut kurus tapi ia juga tidak mau gemuk. Entahlah.. ia merasa jika bentuk tubuhnya sangat ideal tidak kurus dan tidak gemuk tapi, apa ia sangat kurus dimata Jinki? Aish!

“Kau kenapa?” Tanya Jinki yang melirik Kibum yang mengerucutkan bibirnya.

“Tidak.” Jawab Kibum acuh dan Jinki mengangkat bahunya malas. Baiklah ia tidak akan bertanya apapun lagi.

–

–

–

Mereka pun sampai di sebuah mall untuk membeli cincin pernikahan mereka. Kibum berjalan di depan dengan ekspresi yang kesal sedangkan Jinki hanya menghela nafasnya di belakang. Ia lalu mempercepat langkahnya kemudian menggenggam tangan Kibum hingga namja cantik itu terkejut dan wajahnya memerah.

“Aku hanya takut kau hilang.” Ucap Jinki acuh dan Kibum menatapnya sebal. Jinki kemudian mengeratkan genggamannya bahkan mengelus tangan Kibum hingga wajah Kibum benar benar memerah. Entah hilang kemana rasa kesalnya pada Jinki.. tangannya sangat hangat…

Mereka pun sampai di toko cincin itu dan mulai mencari cari cincin untuk mereka. Kibum melepaskan tangan Jinki dan mulai melihat lihat cincinnya.

“Bagaimana kalau yang ini?” Tanya Kibum pada Jinki sambil menunjuk cincin emas dengan mata yang berbentuk diamond. Jinki merangkul pinggang Kibum dan menatap cincin yang dipilih Kibum.

“Bagus..” puji Jinki sambil tersenyum tipis dan Kibum tersenyum senang dan mengatakan pada penjualnya untuk mengambil cincin itu.

“Kalian coba dulu saja ini..” ucap penjual bernametag Xiumin itu dan Kibum mengangguk kemudian mengambil cincin itu.

Kibum memakaikannya di jari manis Jinki, dan Jinki memakaikannya di jari manis Kibum. Setelah selesai, seketika keduanya merasa canggung..  Dengan Kibum yang menunduk dengan wajah merahnya dan Jinki yang menatap ke arah lain seraya menggaruk tenguknya. Mereka benar benar seperti pengantin..

“Baiklah kami pesan yang ini.” Jinki kemudian melepaskan cincinnya begitupun Kibum dan Xiumin segera mengemas cincin pernikahan mereka.

Setelah selesai, mereka pun berterimakasih pada Xiumin kemudian berjalan dengan suasana hening.

Jinki melirik jam tangannya yang menunjukkan pukul 1 siang dan ia menatap Kibum yang diam saja.

“Kita melewatkan makan siang, ayo kita makan!” Jinki menarik tangan Kibum dan Kibum yang terkejut hanya menurut saja. Entah mengapa sekarang ia lebih sering diam jika berdekatan dengan Jinki? Apa ia sudah larut? Tidak!!

♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥

Seorang namja tampan bermata bulan purnama terlihat sedang merenung di taman belakang kampusnya seraya memegang ponselnya dan melihat gallery ponselnya. Ia tersenyum menatap layar ponselnya yang menampilkan foto ia bersama sahabat cantiknya Kim Kibum.
Hah… ia benar benar merindukkannya. Apa Kibum bahagia bersama Jinki? Apa Kibum benar benar mencintai Jinki?

“Minho hyung..” panggil seorang namja cantik hingga Minho terkejut dan memasukan ponselnya ke sakunya.

“Eoh? Ada apa Taemin?” Tanya Minho saat menatap Taemin yang berdiri di sebelah Minho.

“Apa sesuatu terjadi? Tidak biasanya kau seperti ini.” Ucap Taemin dan Minho tersenyum kemudian menyuruh Taemin untuk duduk di sebelahnya.

“Aku hanya sedang mencari udara segar.” Jawab Minho kemudian menghirup nafasnya berpura pura mencari udara segar.

“Kau berbohong kan? Ceritalah.. maka aku akan mendengarkannya.” Taemin menatap Minho dalam. Sebenarnya ia sudah tahu hanya saja ia berpura pura.

“Baiklah akan aku ceritakan..” Minho menghela nafasnya kemudian melanjutkan.
“Aku mempunyai seorang sahabat. Dia seorang namja tapi dia sangat cantik dan juga baik namanya Kibum. Kami bersahabat sejak kecil dan aku selalu menemaninya. Ketika itu kami berpisah karena ia harus kuliah di Jepang sedangkan aku disini. Sekarang, ia sudah kembali ke Korea dan masih bersahabat denganku. Aku mencintainya..” Minho tersenyum miris dan Taemin merasa jika dadanya sangat sesak saat mendengarnya.

“Aku sangat mencintainya hingga hatiku ingin meledak. Tapi, seseorang mengambilnya dariku. Ia adalah orang yang sudah menyakiti Kibum berkali kali tapi, ntah mengapa Kibum malah memilih orang itu. Aku tidak tahu apa mereka berdua saling mencintai? Atau orang itu memaksa Kibum?” Minho menggelengkan kepalanya dan Taemin berpikir sejenak. Menyakiti Kibum berkali kali? Benarkah hyungnya seperti itu?

“Mungkin memang mereka berdua saling mencintai hyung..” Taemin berpendapat. Seingatnya, hyungnya bilang jika ia mencintai Kibum.

“Entahlah..” Minho menunduk dan Taemin merasa senang dan sakit hati. Ia senang karena Minho sudah berpisah dengan Kibum, tapi ia sakit hati karena Kibum telah membuat orang yang dicintainya seperti ini.

“A-apa kau membenci orang itu?” Tanya Taemin ragu. Bagaimana jika Minho membenci Jinki? Ia tidak akan bisa bersama Minho jika begini.

“Aku sangat membencinya! Tapi..” Minho menjeda kalimatnya dan Taemin menunggu.. tapi?
“Tapi, jika ia bisa membahagiakan Kibum seperti yang kulakukan maka aku akan senang.” Lanjut Minho dan Taemin menggigit bibirnya.

“Hyung bagaimana jika-”

“Ya! Choi Minho! Park Songsaenim mencarimu.” Seseorang yang Taemin ketahui adalah Sunggyu memanggil Minho dan Minho segera berdiri.

“Maaf Taemin, aku harus pergi. Annyeong!” Minho tersenyum dan membelai pucuk kepala Taemin kemudian pergi meninggalkan Taemin yang kini mendengus. Hah.. mungkin ia harus menanyakannya lain kali.

♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥

Jinki dan Kibum sudah selesai dengan acara makan siangnya. Dan Kibum terus mengeluh jika ia sangat kenyang dan Jinki hanya menghela nafasnya.

“Setelah ini mau kemana?” Tanya Kibum pada Jinki yang sedang memainkan ponselnya.

“Aku harus kekantor.” Jawab Jinki kemudian memasukan ponselnya kembali.

“Lalu aku?!” Tanya Kibum lalu mengerucutkan bibirnya.

“Kau pulang saja. atau kau mau bekerja?” Tanya Jinki dan Kibum menggelengkan kepalanya.

“Aku tidak mau pulang, dan bekerja? Hey! Ini sudah jam 3, bisa bisa aku kena skors oleh Dongwoon! Aku ikut ke kantormu saja ne?” Tanya Kibum dan Jinki membulatkan matanya.

“Tidak! Tidak! Kau hanya akan menggangguku.” Jinki menolak dan Kibum memegang lengan Jinki manja. Aegyonya pun ia keluarkan..

“Aku mau ke kantor heum.. aku berjanji tidak akan mengganggu Presdir Lee. Ne ne ne??”  Kibum beraegyo dan Jinki akhirnya..

“Hah.. Baiklah!” Jinki segera beranjak dan segera membayar makanannya dan Kibum tersenyum senang.

–

–

–

Sesampainya di kantor, semua orang memandang Jinki heran. Bagaimana bisa Presdir Lee datang bersama namja cantik yang setahu mereka pernah melamar kerja disini dan beberapa hari sebelumnya mereka melihat namja cantik itu seperti pelayan?

“Kenapa semua orang melihat kita seperti itu?” Tanya Kibum saat mereka berdua sampai di lift untuk mencapai ruangan Jinki.

“Mungkin karena mereka berpikir kenapa aku membawa namja aneh ke kantor? Hahaha” Jinki tertawa dan Kibum memukul lengan Jinki keras.

“Kubunuh kau!” Kibum mengancam dan Jinki menahan tawanya.

Pintu lift pun terbuka, ia segera menuju ruangannya dan Jonghyun terkejut menatap mereka kemudian ia bersiul hingga mendapat death glare dari Jinki.
Kemudian Jungah pun menatap mereka dengan pandangan yang terkejut terutama pada Kibum. Kibum pun mendapatkan ide, ia segera merangkul lengan Jinki saat Jinki hendak membuka pintu ruangannya.

“Apa yang kau lakukan?” Tanya Jinki terkejut dan Kibum malah mengeratkan rangkulannya. Jinki menghela nafasnya dan segera membuka pintu ruangannya dan masuk bersama Kibum. Jungah yang menatap mereka hanya mengacak rambutnya kesal. Ternyata mereka benar benar pasangan!!!

“Apa yang kau lakukan tadi?” Tanya Jinki dan Kibum menatapnya tajam

“Aku hanya memberi pelajaran pada wanita itu. Kau tidak sadar jika ia berusaha menggodamu? Ia memakai rok sependek itu tsk! Mana ada sekretaris seperti itu?” Kibum berdecak dan Jinki yang sudah duduk di tempatnya hanya memandang Kibum geli.

“Apa kau sedang cemburu?” Tanya Jinki dan Kibum terkejut mendengarnya.

“Yaa! Aku tidak cemburu! Hanya saja sekretaris tidak seperti itu!” Kibum kemudian duduk di sofa dengan malas dan Jinki hanya tersenyum menatapnya kemudian ia mulai mengerjakan pekerjaannya yang tertunda tadi pagi sedangkan Kibum, ia sedang mengecek berkas berkas di meja Jinki yang sepertinya buatan Jungah.

“Apa ini kerjaan sekretarismu?” Tanya Kibum pada Jinki yang sedang bekerja. Jinki menoleh lalu mengangguk.

“Tsk! Harusnya ia memakai font Times New Roman bukan Arial dan lihat kolomnya! Garisnya terlalu tebal harusnya untuk sebuah laporan memakai garis yang tidak terlalu tebal.” Komentar Kibum dan Jinki terkejut. Oh Kibum pintar sekali!

“Bagaimana kau bisa seteliti itu?” Tanya Jinki dan Kibum tersenyum smirk.

“Sudah kubilang meskipun aku jurusan design tapi aku multitalenta. Aku juga menguasai semua program komputer. Tsk! Sayang sekali Presdir Lee tidak mau melihat keahlianku.” Kibum meletakkan kedua tangannya di dada dan Jinki menatapnya tidak percaya.

“Benarkah? Baiklah aku akan mengetestmu. Coba kau buat laporan seperti itu sekarang. Ini laptopmu.” Jinki menghampiri Kibum dan memberikan laptopnya.

“Ini soal mudah! Kau lihat saja!” Kibum kemudian mulai mengaplikasikan laptop itu dan Jinki mengecek laporan Jungah kemudian, ia kembali ke mejanya dan menandatangani beberapa berkas sambil menunggu Kibum.

Setelah beberapa saat..

“Aku selesai!” Kibum berucap setelah menekan enter di laptopnya kemudian menatap Jinki yang kini menghampirinya. Jinki kemudian mengecek laporan Kibum di laptopnya dan sangat berbeda dengan milik Jungah. Jinki tertegun melihatnya dan Kibum menunggu komentar Jinki.

“Baiklah aku akan memprint laporanmu.”

“Mwo?! Tapi itu atas namaku..” Kibum terkejut mendengarnya dan Jinki menatapnya datar.

“Lalu?” Jinki mendekatkan wajahnya dan Kibum memundurkan tubuhnya.

“S-sekretarismu kan J-jungah..” Kibum gugup karena wajah Jinki sangat sangat dekat dengannya.

“Biarkan saja.” Jinki tersenyum kemudian mengecup pipi dan sudut bibir Kibum singkat. Seketika wajah Kibum memerah. Jinki menjauhkan wajahnya dan tersenyum.

“Kenapa kau selalu menciumku?” Tanya Kibum dengan wajah memerahnya dan Jinki kembali berkutat pada laptopnya untuk memprint laporan Kibum.

“Hanya suka. Wae? Kau tidak suka?” Jinki kembali ke meja kerjanya dan menghubungkan laptop itu dengan printer dan mulai memprintnya.

“Suka? Kau menyukaiku?” Tanya Kibum terkejut. Woah? Jinki menyukainya?!!!

“Aku menyukai bibirmu. Sangat manis.” Jinki menatap intens pada Kibum yang duduk di sofa kemudian Jinki tersenyum menyeringai dan Kibum bergidik.

“Yaa!! Mesum!!” Teriak Kibum dan Jinki membulatkan matanya. Apa? Mesum katanya?

TOK TOK TOK

Baru saja Jinki akan menghampiri Kibum tiba tiba pintunya diketuk dan Jinki segera menyuruhnya masuk. Kemudian pintu itu terbuka dan menampilkan seorang wanita cantik. Well… kita semua tahu jika itu Jungah.

“Jinki, Jung Taekwoon menelpon katanya apa kau sudah menandatangi berkasnya? Ia ingin mengambilnya.” Jungah menatap Kibum tajam kemudian Kibum hanya tersenyum sangat manis.

“Sudah. Ini..” Jinki mengangkat berkasnya kemudian Jungah segera menghampiri Jinki untuk mengambil berkasnya kemudian berterimakasih lalu segera pergi. Kemudian…

“Jungah!” Jinki memanggilnya dan Jungah menatap Jinki sambil tersenyum manis. Jinki kemudian melanjutkan..
” Besok, pakailah rok yang lebih panjang eum?”

Jungah membulatkan matanya kemudian mengangguk malas dan segera meninggalkan ruangan Jinki. Sedangkan Kibum menatap Jinki tidak percaya dan Jinki hanya mengangkat bahunya malas. Apa ini? Jinki menuruti kata katanya… entah mengapa wajah Kibum memanas.

♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥

Pukul 8 malam, Jinki dan Kibum pun kembali ke rumah setelah sebelumnya kerumah Kibum untuk mengambil beberapa barang barang Kibum untuk di letakkan dirumah Jinki.

“Darimana saja kalian? Kenapa lama sekali?” Tanya Umma saat mereka sampai dan Jinki segera merangkul pinggang Kibum hingga namja cantik itu terkejut.

“Kami berkencan Umma..” jawab Jinki tersenyum dan Umma Jinki pun tersenyum.

“Aigoo senang sekali aku melihat kalian berdua. Sekarang istirahatlah, Umma juga ingin tidur.” Umma Jinki segera pergi ke kamarnya dengan mendorong kursi rodanya sendiri dan Jinki segera melepaskan rangkulannya.

“Kau juga tidurlah..” Jinki membelai wajah Kibum kemudian mengecup bibir Kibum lembut hingga keduanya memejamkan mata.

“Kau juga tidur hm? Tuan Presdir Lee..” Kibum tersenyum setelah Jinki melepaskan ciumannya. Entah mengapa.. berciuman sudah menjadi hal yang wajar bagi mereka meskipun mereka masih belum memahami perasaan mereka masing masing.

Jinki kemudian segera pergi ke kamarnya begitupun Kibum namun….

“Hyung, aku ingin bicara padamu.” Taemin, namja cantik itu menahan Kibum hingga Kibum mengangguk ragu.

–

–

–

Mereka sudah berada di dalam kamar Kibum. Taemin menghela nafasnya kemudian..

“Hyung, apa kau tahu jika Minho hyung mencintaimu?” Tanya Taemin pada Kibum yang kini memandang Taemin.

“Aku tahu..”

“Lalu kenapa kau tidak peduli?” Tanya Taemin menatap Kibum tajam dengan lengan yang disilangkan didadanya.

“Aku peduli, tapi aku tidak bisa membalas perasaannya. Bagiku, dia adalah sahabat sejati yang-”

“Tapi kau meninggalkannya! Kau tidak tahu? Minho hyung terus memikirkanmu! Aku hampir gila karena melihatnya terus merenung di kampus karena dirimu.” Ucap Taemin dan Kibum menghela nafasnya. Ia tidak tahu apa yang harus ia lakukan?

“Ia membenci Jinki hyung dan mungkin jika dia tahu aku adiknya, dia juga akan membenciku.” Lanjut Taemin kemudian menundukkan kepalanya.

“Aku akan membuatnya tidak membencimu dan juga Jinki.” Ucap Kibum dan Taemin menatap Kibum terkejut.

“Apa kau bisa?”

“Tentu saja! Aku akan bertemu Minho sekarang juga..” Kibum kemudian beranjak dari ranjangnya dan Taemin menatapnya.

“Hyung 1 lagi..” Taemin menahan Kibum yang akan pergi..

“Apa kau mencintai Jinki hyung? Atau karena Jinki hyung memaksamu hingga akhirnya kau meninggalkan Minho?” Tanya Taemin dan Kibum terdiam. Ia ada disini karena Jinki memaksanya dan…

“Aku tahu, kalian pasti saling mencintai kan? Aku melihat kalian berciuman tadi.” Taemin tersenyum tipis kemudian segera pergi ke kamarnya dan Kibum terdiam sejenak sebelum akhirnya pergi untuk menemui Minho.

♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥

Kibum berada di sebuah Cafe di dekat rumah Jinki dan menelpon Minho untuk datang kesini. Ia harus bicara pada Minho mengenai dirinya, Jinki dan juga Taemin.

Kibum meminum Strawberry shakenya sambil memainkan ponselnya kemudian.. Minho pun datang dan Kibum tersentak melihatnya. Minho? Kenapa ia terlihat kurus…

“M-minho..” panggil Kibum dan Minho tersenyum tipis kemudian duduk di hadapan Kibum.

“Ada apa?” Tanya Minho pada Kibum yang kini menatapnya. Kibum terlihat semakin cantik.. apa ia bahagia bersama Jinki?

“Aku ingin bicara..”

“Katakanlah..” Minho tersenyum tipis pada Kibum yang kini gugup.

“Apa kabarmu?” Tanya Kibum pada Minho yang terlihat sedang tidak enak badan.

“Seperti yang kau lihat..” jawab Minho tersenyum miris.

“Maafkan aku.. Apa kau marah karena aku meninggalkanmu begitu saja?” Tanya Kibum menggigit bibirnya dan Minho menggeleng lemah.

“Tidak. Asalkan kau bahagia bersama Jinki, aku akan baik baik saja.” Jawab Minho tersenyum miris dan Kibum menunduk.

“Apa kau membenci Jinki?”

“Entahlah.. Tapi, aku penasaran.. Apa kau mencintai Jinki? Atau Jinki memaksamu?” Tanya Minho dan Kibum tersentak. Pertanyaan yang sama dengan Lee Taemin. Hah.. baiklah..

“Karena aku mencintainya.” Jawab Kibum dan Minho tersenyum miris. Hah.. hatinya remuk seketika.

“Sudah kuduga. Baiklah.. semoga bahagia.” Minho hendak beranjak namun, Kibum menahan lengannya.

“Jangan membenci Taemin..” ucap Kibum dan Minho menatapnya aneh. Taemin? Bagaimana bisa Kibum mengenal Taemin? Dan apa maksudnya?
Kibum yang mengerti tatapan Minho kemudian..

“Lee Taemin, dia adik kandung Jinki.” Jelas Kibum dan Minho membulatkan matanya. Lee Taemin….
“Jangan membencinya.. kau boleh membenciku, tapi Taemin.. kau jangan membencinya hanya karena dia adik kandung Jinki.” Kibum menggigit bibirnya dan Minho segera melepaskan tangan Kibum kemudian pergi. Minho benar benar tidak menyangka! Dunia sempit sekali! Kenapa Taemin tidak memberitahunya? Kenapa harus Kibum yang memberitahunya? Dan kenapa Taemin harus menjadi adik Jinki? Minho mengacak rambutnya frustasi. Padahal ia mengira jika Kibum merindukannya dan berubah pikiran untuk kembali bersamanya tapi, Kibum malah memberitahu masalah baru. Tsk!

♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥

Kibum berjalan di malam hari dan menendang batu batu kerikil di halaman rumah Jinki, ini sudah pukul 10 malam dan Jinki pasti sudah tidur dan tidak mengetahui kepergiannya.

“Darimana saja kau Kim Kibum?” Seseorang mengejutkannya dan Kibum tahu suara siapa ini. Kibum mendongakkan kepalanya dan melihat Jinki yang menatapnya di depan pintu masuk.

“Jinki!!” Kibum berlari dan segera memeluk Jinki. Entah mengapa? Ia hanya ingin memeluk namja ini. Namja aneh dan ketus yang akhir akhir memenuhi isi kepalanya.

“Wae? Ada apa?” Tanya Jinki yang bingung akan tingkah Kibum namun, ia kemudian membalas pelukan Kibum lebih erat seakan tak mau kehilangannya.

“Aku dingin..” ucap Kibum manja dan Jinki mengecup pucuk kepala Kibum.

“Kalau dingin masuklah atau-”

“Aniyaa! Biarkan seperti ini..” Kibum menyembunyikan wajahnya di dada Jinki dan airmatanya mulai berjatuhan.

“Baiklah.” Jinki membiarkannya dan mengusap punggung Kibum lembut. Sedangkan Kibum, ia menangis.. Ia kembali mengingat Minho yang tadi terlihat kurus dan kehilangan semangatnya. Apa Kibum benar benar jahat meninggalkan Minho karena Jinki? Tapi, ia menyukai Jinki.. ia benar benar menyukainya….

♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥

To Be Continued….

♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥

Hah… selesai chap 7nya 😂 pendek gak? Gak kan ya? Lumayan panjang? 😂😂 see you 😘