CRAZY IN LOVE | ONKEY | CHAP 7

Title: CRAZY in LOVE
Subtitle: The New Problem!!

Cast:
  – Jinki
  – Kibum
  – Jonghyun
  – Jessica
  – Minho
  – Taemin

Genre: YAOI, Romance, Smut, Life, Complicated
Author: Herbef (skehehdlstmxldi)
Warning: BL, TYPO(S), Weird Story Ever, Don’t Like Don’t Read

A/n:
Updatenya lama dan tetep gak panjang XD
Btw HAPPY BIRTHDAY KIBUMMIE 🎉🎉 SEMOGA LANGGENG AMA BABEH DAN MOMENTNYA MAKIN ADUHAI /g

♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡

HAPPY READING ^^

♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡

“Aku mencintaimu Kibum..” Jinki mulai menciumi leher Kibum dan Kibum mendongakan kepalanya keatas menikmati ciuman bahkan jilatan Jinki dilehernya.

“Nado ahh..” Kibum mengerang saat Jinki memasukkan tangannya ke dalam celana piyama Kibum dan meremas pantatnya lebih kencang. Lalu…

Ponsel Jinki berdering dan Jinki segera menghentikan kegiatannya kemudian mengambil ponsel di nakas mejanya lalu mulai mengangkat telepon itu.

“Ne appa?!”
“(APA YANG KAU LAKUKAN PADA JESSICA?! CEPAT KEMBALI KESINI DAN MINTA MAAFLAH!)”
“Ya. Aku akan pulang..”

Jinki menutup ponselnya dan menatap Kibum yang menggigit bibirnya. Jinki tersenyum kemudian memeluk Kibum dipangkuannya.

“Kita akan ke Korea. Kita bicara pada orangtuaku.” Ujar Jinki seraya mengusap punggung Kibum dan Kibum mulai menangis. Ia merasa bersalah, ia merasa jika ia adalah perusak hubungan orang. Meskipun, Jinki juga merusak hubungannya dengan Minho tapi, ini berbeda. Jinki dan Jessica akan bertunangan..

“Kenapa kau menangis? Harusnya kau bahagia Kibummie.” Jinki mengusap airmata di pipi Kibum dan tersenyum tampan menatap Kibumnya

“Aku takut.. apa sebaiknya kau kembali pada Jessica saja dan biarkan aku send-”

CHUP!

“Tidak. Kenapa kau menyuruhku kembali bersama Jessica sedangkan aku tidak mencintainya?” Tanya Jinki dan Kibum menatapnya datar

“Aku jahat Jinki. Aku merusak hubungan kalian.” Ujar Kibum lirih dan Jinki menggelengkan kepalanya

“Lalu bagaimana denganku? Aku juga merusak hubunganmu dengan Minho.”

“Itu berbeda! Kalian akan bertunangan dan aku merusaknya!”

“Kau akan lebih jahat jika membiarkanku bertunangan dengan orang yang tidak kucintai.” Ujar Jinki dengan matanya yang seakan mengunci Kibum. Kibum menghela nafasnya dan menyeka airmatanya

“Kau tenang saja. Kita akan baik baik saja..” Jinki mengusap airmata Kibum kemudian mendekatkan wajahnya untuk menggapai bibir Kibum yang selalu menggodanya itu.

Jinki mengecup bibir Kibum pelan kemudian melepasnya dan tersenyum menatap Kibum. Kemudian ia kembali mencium bibir Kibum seraya memeluk Kibum erat dan Kibum pun membalas ciumannya seraya melingkarkan lengannya di leher Jinki. Yah… ia tidak perlu takut selama ada Jinki disampingnya.  Kibum yakin Jinki akan melakukan hal yang baik demi hubungan mereka. Kibum sangat percaya pada namja yang dicintainya sejak sekolah itu.

“Apa kau merasakan sesuatu?” Tanya Jinki setelah melepas ciumannya. Ia kemudian menatap wajah Kibum yang memerah.

BRUK!

Jinki menjatuhkan Kibum di ranjangnya sementara ia menimpa namja cantik itu.

“Jinki apa yang kau lakukan?” Tanya Kibum gugup dan Jinki menyeringai

“Besok kita akan ke Korea Kibum. Oh! Apa kau ingin kita melakukannya di pesawat?” Tanya Jinki dengan nada menggodanya dan wajah Kibum benar benar memerah

“Jinki… uhm.” Jinki kembali melumat bibir Kibum dan Kibum pun hanya pasrah saja. Baiklah daripada mereka melakukannya di pesawat sebaiknya di sini saja. Tsk!

–

–

–

Seorang namja berwajah tampan terlihat sedang melihat ke layar laptopnya dan melihat foto foto mantan kekasihnya dengan miris. Ia benar benar tidak menyangka jika Kibum lebih memilih Jinki dibanding dirinya. Tentu saja! Jinki adalah cintanya sejak dulu wajar saja jika Kibum lebih memilih namja itu. Hah… jadi, apa hubungan mereka selama ini hanya sia sia?

“Aku benar benar merasa kehilanganmu Kibum..” ujar Minho seraya menatap foto Kibum yang diam diam ia ambil saat Kibum sedang mendesign di ruangannya.

Haruskah ia melupakan Kibum? Tidak! Pertanyaan yang benar adalah, bisakah ia melupakan Kibum? Bisakah ia melihat Kibum bahagia bersama Jinki? Padahal sebelum mereka bertemu kembali, Minho sudah melihat beberapa bukti jika Kibum memang mencintai Jinki seperti mimpi Kibum, notes Kibum, dan design Kibum yang banyak sekali tertera nama Jinki disana. Minho memang bodoh! Ia tidak menanyakannya karena ia merasa takut Kibum sakit hati tapi, ternyata ia sendirilah yang sakit hati. Tsk!

Minho kemudian melirik jam dindingnya dan mematikan laptopnya kemudian pergi ke ranjangnya. Ia harus tidur dan menganggap hari ini atau mungkin hari hari kedepan adalah mimpi. Hahaha bodoh Choi Minho!

♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥

Keesokan harinya…

Jinki terlihat sangat tampan dengan baju yang dirancang Kibum untuknya. Rancangan baju Kibum untuk Jinki sejak sekolah yang akhirnya ia buat menjadi baju sungguhan dan dipakai oleh Jinki langsung membuatnya benar benar gembira. Jinki benar benar terlihat tampan dengan baju itu, baju yang sejak dulu selalu disimpan oleh Kibum dilemarinya kkk~

“Bagaimana penampilanku?” Tanya Jinki pada Kibum yang terus tersenyum semenjak tadi

“Kau sangat tampan.” Ujar Kibum dan Jinki kemudian memeluk Kibum erat

“Gumawo. Aku benar benar tidak percaya jika kau membuatkanku baju baju yang keren.” Ujar Jinki kemudian ia mengecup kening Kibum lembut. Kibum tersenyum dan merapikan rambut Jinki yang sedikit berantakan. Tsk! Jinki tidak tahu saja bahkan Kibum merancang tuxedo pernikahan mereka.

“Ayo kita berangkat!” Ajak Jinki dan Kibum mengangguk kemudian mengambil tasnya. Ia pun menutup pintu butiknya dan memberikan tanda tutup disana.

“Apartemen kita? Kau menjualnya?” Tanya Kibum saat mereka naik ke mobil sewaan Jinki.

“Tidak. Itu tetap menjadi milik kita Kibum, sejarah bagaimana indahnya malam pertama kita kkk~” Jinki terkekeh dan Kibum memukul lengan Jinki. Bodoh! Kenapa ia malah mengingat itu?!

Setelah beberapa saat, mereka akhirnya sampai di Airport dan mereka segera menuju ke Korea. Di dalam pesawat Kibum sangat tegang sehingga Jinki memegang tangannya dan menciumnya.

“Tenanglah.. tidak akan terjadi apapun. Aku akan menjelaskannya pada Appa.” Ujar Jinki dan Kibum menggigit bibirnya gugup.

“Aku takut appamu marah. Bagaimana jika ia marah karena anaknya menjadi gay?” Tanya Kibum ragu dan Jinki berdecak

“Kau lihat saja nanti hm?” Jinki tersenyum dan Kibum mengangguk pelan. Entahlah.. lihat saja nanti. Semoga saja appa Jinki tidak marah pada Jinki.

–

–

–

Minho terlihat sedang bersiap siap, hari ini ia ada schedule untuk photoshoot pernikahan temannya. Ia tersenyum miris di kaca saat mengenakan topi hasil design Kibum. Ia benar benar menyukai topi itu bahkan menyukai sang designer namun, hah.. sudahlah.

Minho kemudian mengalungkan kameranya dan membawa tasnya kemudian segera keluar dari apartemennya. Kemudian…

“ASTAGA Lee Taemin!” Minho terkejut saat menemukan Taemin yang tergeletak tak berdaya di depan pintu kamarnya.
Minho segera membopong Taemin dan membawanya masuk ke dalam apartemennya dan menidurkannya di ranjang. Ia kemudian menyiapkan air kompresan untuk Taemin dan juga air minum.

Ia kemudian kembali dan mulai mengompres kening Taemin yang lumayan panas.

“Ada apa denganmu Taemin-ah?” Minho memegang tangan Taemin dan terlihat raut wajahnya yang sangat khawatir.

Perlahan Taemin mulai membuka matanya dan memegang keningnya yang basah karena kompresan. Minho kemudian membantu Taemin duduk dan menatap namja cantik itu.

“Minho hyung..”

“Bagaimana kau bisa berada di depan kamarku? Kau mengikutiku?” Tanya Minho to the point dan Taemin hanya menggelengkan kepalanya dan tersenyum tipis

“Katakan Taemin..”

“Maaf.. karena aku tak ingin kehilanganmu.” Jawab Taemin seraya menundukkan kepalanya dan Minho memandangnya aneh

“Apa maksudmu?”

“Hyung.. maafkan aku. Sebenarnya aku sudah tahu sejak lama jika Jinki dan Kibum…”

“Kenapa tidak memberitahuku?” Tanya Minho memotong ucapan Taemin dan Taemin menatap Minho ragu

“Karena aku ingin melihatmu bahagia. Aku tidak ingin kau tahu tentang ini, bukankah Kibum hyung adalah kebahagiaanmu?” Taemin menatap Minho yang tersenyum kecut

“Tapi aku bukan kebahagiaan Kibum. Hah.. dia sudah memilih Jinki. Aku hanya perlu waktu untuk melupakan semuanya meskipun aku tahu pasti sangat lama..” ujar Minho dan…

GREP!

Taemin memeluk Minho dan Minho terkejut namun membalas pelukan Taemin. Ia memang membutuhkan pelukan hangat saat ini

“Hyung.. apa kau marah jika aku mengatakan sesuatu padamu?”

“Katakan Taemin..”

“Berjanjilah kau tidak akan melepaskan pelukan ini dan melihat wajahku.”

“Mwo?”

“Lakukan saja!” Perintah Taemin dan Minho menganggukkan kepalanya. Taemin menggigit bibirnya lalu menghela nafasnya.

“Aku…”

“Menyukaimu Minho hyung..” ujar Taemin seraya mengeratkan pelukannya dan Minho membulatkan matanya dan hendak melepaskan pelukannya

“Kau sudah berjanji tidak akan melepaskannya.” Cegah Taemin seraya mengeratkan pelukannya dan Minho hanya tersenyum tipis. Hah.. ternyata Taemin sejak dulu menyukainya…

–

–

–

Jinki dan Kibum kini sudah berada di Incheon Airport dan segera naik taksi untuk menuju rumah Jinki dan bertemu dengan Appa Jinki. Kibum terlihat gugup dan Jinki terus mencium tangan Kibum

“Tidak perlu takut sayang. Appa sudah mengenalmu dengan baik.” Ujar Jinki dan menggenggam erat tangan Kibum yang kini terlihat  gugup.

“Entahlah Jinki.. sebaiknya kau jangan menjelaskan apapun.” ujar Kibum dan Jinki menaikkan sebelah alisnya kemudian terkekeh

“Aku harus menjelaskan semuanya jika kita ingin hidup bahagia.” Jinki mengecup pipi Kibum dan Kibum mengerucutkan bibirnya

“Itu tidak mudah Jinki..”

“Memang, tapi percayalah semuanya akan baik baik saja.” Jinki tersenyum dan Kibum akhirnya menganggukkan kepalanya dan mereka mengeratkan genggaman tangan mereka.

Setelah beberapa saat..

Akhirnya mereka sampai di rumah Jinki. Kibum menelan salivanya beberapa kali saat Jinki menekan bel rumahnya dan…

“Jinki.. kau sudah pulang?” Umma Jinki membuka pintu rumahnya kemudian memeluk putra semata wayangnya itu erat.

“Aku merindukanmu Umma.” Ujar Jinki kemudian melepaskan pelukannya. Umma Jinki menatap namja cantik di samping Jinki dengan aneh.

“Sepertinya aku mengenalmu..” ujar Umma Jinki dan Kibum tersenyum cantik sedangkan Jinki terkekeh melihat Ummanya yang bingung karena Kibum

“Annyeonghaseyo Omonim. Aku Kibum.. apa kau melupakanmu omonim?” Kibum terkekeh dan Umma Jinki membulatkan matanya

“Kibum?! Sahabat Jinki?! Aigoo.. kau sudah besar!” Umma Jinki memeluk Kibum yang tersenyum. Ia senang karena Umma Jinki masih mengingatnya tapi, bagaimana jika ia tahu hubungannya dengan Jinki

“Aku menjadi designer di London omonim.” Ujar Kibum setelah melepaskan pelukannya

“Aigoo.. kau hebat sekali Kibum! Ah! Masuklah, aku akan membuatkan kalian makanan..” Umma Jinki akhirnya masuk dan Jinki menggenggam tangan Kibum yang kini sangat dingin

“Saranghae..” bisik Jinki kemudian ia menarik Kibum ke dalam rumahnya dan Kibum menunduk malu.

“Dimana Appa?” Tanya Jinki saat ia dan Kibum di sofa sedangkan Umma Jinki mulai menyiapkan makanan ringan untuk mereka

“Appamu sedang mandi sebentar lagi- ah itu dia!” Umma Jinki kemudian menunjuk Appa Jinki yang baru saja turun dari lantai atas

“Appa aku pulang..” ujar Jinki saat Appanya sudah ada dihadapannya. Ia dan Kibum berdiri untuk menyambut Appanya.

“Jelaskan padaku! Apa yang terjadi antara kau dan Jessica? Kenapa ia bilang jika kau menyukai laki laki? Apa maksudnya Jinki?!” Tanya Appa Jinki to the point. Jinki menghela nafasnya sejenak sedangkan, Kibum terlihat menggigit bibirnya gugup. Appa Jinki terlihat kesal.

“Maafkan aku appa, aku tidak bisa mencintai Jessica dan tentang aku menyukai laki laki itu benar.”

“APA MAKSUDMU JINKI?!” Appa Jinki sangat marah dan Jinki kemudian menggenggam tangan Kibum yang kini terus menundukkan kepalanya. Ia terlalu takut. Bukan! Bukan ia takut pada Appa Jinki, tapi ia takut setelah ini mereka akan berpisah lagi. Jinki kemudian mengusap tangan Kibum lembut dan Kibum mendongakan kepalanya.

“Aku mencintai laki laki dan itu Kibum..” ujarnya kemudian dan Appa Jinki membulatkan matanya dan Umma Jinki pun sama sama terkejut.

“Apa yang kau katakan?! Dan Kibum! Apa yang kau lakukan pada putraku?!” Tanya Appa Jinki dan Kibum menggigit bibirnya. Bagaimana ini? Bagaimana Kibum menjelaskannya? Ini memang salahnya.. jika saja ia tidak memberikan buku diary itu pada Jinki mungkin kejadiannya tidak akan seperti ini.

“A-aku..”

“Appa tahu bukan jika aku dan Kibum bersahabat sejak sekolah? Dan sejak saat itu aku dan Kibum saling mencintai, kita sudah berjanji jika kita harus kembali bertemu saat sukses nanti dan Jessica sendiri yang mempertemukan kami berdua di London..” jelas Jinki dan Kibum menatapnya tidak percaya. Sedangkan Appa Jinki tampak berpikir sejenak, ia tahu jika Kibum memang anak yang baik dan sekarang pun ia sudah menjadi designer terkenal di London, jika mereka menikah bukankah sangat menguntungkan juga untuk perusahaannya? Lagipula pernikahan sesama jenis di Korea sudah wajar tapi, bagaimana dengan Appa Jessica?

“Bagaimana dengan Jessica?” Tanya Appa Jinki dan Jinki menghela nafasnya pelan

“Entahlah Appa, aku tidak mencintainya. Jika aku tetap bersamanya sedangkan aku tidak mencintainya kupikir itu akan menyakiti hatinya.” Ujar Jinki dan Appa Jinki menganggukan kepalanya tanda ia setuju dengan anak semata wayangnya ini.

“Baiklah akan kupikirkan. Sekarang, ajak Kibum ke kamarmu pasti kalian lelah..” ujar Appa Jinki dan Jinki serta Kibum membulatkan matanya tidak percaya. Apa ini berarti Appanya menyetujuinya?

“Umma akan membuatkan kalian teh hangat. Cepatlah naik sebelum Appamu berubah pikiran Jinki!” Ujar Umma Jinki dan Jinki segera menganggukkan kepalanya dan menarik Kibum pergi ke kamarnya.

Akhirnyaa…..

♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡

Seorang yeoja cantik terlihat sedang menangis di kamarnya bersama seorang namja tampan berwajah Dino yang selalu ada disisinya.
Jessica, ia sangat terpukul kali ini. Ia sangat mencintai Jinki dan ia benar benar tidak menyangka jika Jinki meninggalkannya dan memilih seorang laki laki.. Banyak laki laki yang mengejar Jessica tapi, sepertinya hanya Jinki yang tidak tertarik padanya. Ini membuatnya terpukul, disaat ia benar benar menyukai laki laki itu tapi, malah seperti ini.

“Sampai kapan kau akan menangisi Jinki? Dia gay dan sudah tidak ada harapan untukmu Jess.” Ujar Jonghyun dan Jessica mendelik pada Jonghyun

“Kau tidak mengerti! Ini menyakitkan!” Ujar Jessica seraya mengusap air matanya kasar

“Aku merasakannya, bahkan perasaanku lebih menyakitkan.” Ujar Jonghyun dan Jessica mengerutkan keningnya

“Apa maksudmu?”

“Aku menyukaimu.”

“J-jonghyun..”

“Ya.. aku menyukaimu sejak dulu, hatiku hancur saat kau selalu membandingkan Jinki denganku dan itu semakin hancur saat Appamu menjodohkan kalian berdua. Kau sangat senang tapi, aku tidak. Aku selalu berpura pura jika aku biasa saja dan turut senang karena kalian berdua sahabatku tapi, kenyataannya tidak. Dan sekarang, melihat kau menangisinya membuatku hancur. Untuk apa kau menangisi orang yang sudah mencampakkanmu? Sedangkan disisi lain kau mempunyai orang yang benar benar mencintaimu..” ujar Jonghyun akhirnya dan Jessica membulatkan matanya tidak percaya

“Bagaimana bisa kau-”

“Cinta itu tanpa alasan. Aku menyukaimu begitu saja..” ujar Jonghyun tersenyum tipis. Kemudian Jessica beranjak dari ranjangnya dan menghampiri Jonghyun lalu..

GREP

Jessica memeluk Jonghyun hingga Jonghyun terkejut karenanya. Jessica mengeratkan pelukannya dan ia menangis didalam pelukan Jonghyun.

“Maafkan aku dan terimakasih atas segalanya Kim Jonghyun..” ujar Jessica dan Jonghyun tersenyum kemudian membalas pelukan Jessica. Apapun akan ia lakukan demi wanita yang dicintainya ini.

“Saranghae Jessica Saranghae..” bisik Jonghyun pelan dan ia memejamkan matanya. Akhirnya ia bisa mengatakannya sekarang, hatinya benar benar lega.

–

–

–

Jinki dan Kibum pun kini sedang berpelukan mesra di atas ranjang dalam kamar Jinki. Kibum terus menangis dan Jinki terus menenangkan kekasih cantiknya ini. Kibum menangis karena tadi, ia benar benar takut tapi, setelah mendengar Appa Jinki memberi lampu hijau malah membuat tangisannya pecah. Ia bahagia karena itu berarti ia dan Jinki tetap bersama.

“Sudahlah Kibum, kita sudah bersama sekarang. Tidak ada yang perlu kau khawatirkan lagi sayang.” Ujar Jinki seraya mengusap punggung Kibum lembut dan mengecup pucuk kepala Kibum.

“Aku menangis bahagia Jinki.. aku tidak menyangka jika Appamu merestuinya.” Ujar Kibum dan Jinki terkekeh kemudian melepas pelukannya lalu mengusap airmata di pipi Kibum

“Sudah ku katakan, itu sangatlah mudah.” Jinki tersenyum dan Kibum mendelikkan matanya. Jinki kemudian mendekatkan wajahnya dan menggapai bibir Kibum. Kibum tersenyum kemudian melingkarkan lengannya di leher Jinki. Jinki merengkuh Kibum ke dalam pelukannya dan melumat lembut bibir Kibum. Jinki menggigit bibir Kibum hingga Kibum meringis dan membuka bibirnya. Jinki kemudian memasukkan lidahnya ke dalam bibir Kibum dan melilit lidah Kibum di dalam bibirnya

“Ugh..” Kibum melenguh dan meremas rambut Jinki. Jinki menurunkan sebelah tangannya untuk meremas pantat Kibum pelan. Kemudian..

“Jinki Kibum! Umma membawakan teh hangat kalian!”

Dua sejoli yang sedang bercumbu itu kemudian melepaskan cumbuan mereka dan saling menatap salah tingkah. Jinki menyeringai menatap wajah Kibum yang memerah, kemudian ia membuka pintu kamarnya dan menerima teh dari Ummanya, sedangkan Kibum pergi ke kamar mandi.

“Appamu sedang berbicara dengan Appa Jessica. Kalian berdoalah, semoga tidak terjadi sesuatu.” Ujar Umma Jinki dan Jinki tersenyum

“Gumawo Umma.. meskipun terjadi sesuatu, aku akan tetap memperjuangkan Kibum.” Ujar Jinki dan Ummanya tersenyum manis

“Umma percaya padamu dan Kibum. Baiklah, kalau begitu Umma ke kamar dulu eum?” Umma Jinki kemudian pergi dari kamar Jinki dan Jinki mengangguk kemudian ia segera menghampiri Kibum yang baru saja keluar dari kamar mandi.

“Ini tehmu.” Jinki memberikan tehnya pada Kibum dan Kibum menerimanya dengan senyuman cantiknya.

CHUP!

“Ku kira setelah ini akan ada pembicaraan tentang pernikahan kita.” Ujar Jinki seusai mengecup pipi Kibum dan Kibum membulatkan matanya

“Maksudmu?”

“Kita tunggu saja.” Jinki tersenyum kemudian menyeruput tehnya dan Kibum mengangkat bahunya dan meminum tehnya.

–

–

–

Taemin dan Minho kini berada di sebuah cafe untuk berbincang bincang. Karena Taemin, Minho akhirnya mencancel schedulenya hari ini. Taemin terus menunduk seraya memakan cheese cakenya dan Minho hanya menatapnya intens

“Hyung, apa kau membenciku?” Tanya Taemin tiba tiba tanpa menatap Minho.

“Tidak. Aku hanya sedang berpikir, bagaimana bisa kau menyukaiku?” Tanya Minho dan Taemin akhirnya menatap Minho kemudian menggigir bibirnya gugup

“Eum.. semuanya terjadi begitu saja saat kau menolongku saat aku dibully dulu.”  Jelas Taemin dan Minho menganggukkan kepalanya mengerti. Ia ingat, saat kuliah ia menolong Taemin yang sedang di bully oleh sekelompok orang kemudian setelah itu ia mengenalkannya pada Kibum. Dan itu berarti Taemin menyukainya sejak 4 tahun lalu…

“Apa kau mau menungguku?”

“Ne?!” Taemin terkejut mendengar pertanyaan Minho. Apa maksudnya menunggunya?!

“Apa kau mau menungguku sampai aku bisa melupakan Kibum? Apa kau mau mengisi hari hariku sebagai pengganti Kibum?” Tanya Minho dan Taemin menatapnya tidak percaya

“Minho hyung…”

“Aku serius Lee Taemin, izinkan aku menghargai perasaanmu dan membuka hatiku untukmu.” Minho memegang tangan Taemin dan matanya menatap lurus pada namja cantik itu

“Aku mau hyung..” ujar Taemin pelan dan ragu. Minho tersenyum melihatnya. Ia akan berusaha melupakan Kibum dan membuka hatinya untuk Taemin yang mencintainya sejak 4 tahun lalu.

♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡

Kibum, Jinki dan keluarganya kini sedang berada di ruang makan untuk makan malam bersama. Kibum memberikan 2 potong ayam goreng untuk Jinki beserta nasinya, ia juga menuangkan sayur untuk Jinki.

“Gumawo.” Ujar Jinki tersenyum dan mengecup pipi Kibum sedangkan Kibum hanya tersenyum. Dan 2 orangtua di hadapan mereka hanya menggelengkan kepalanya melihat pasangan ini.

“Kibum, apa kau siap jika menikah dengan Jinki?” Tanya Appa Jinki dan Kibum membulatkan matanya terkejut begitupun dengan Jinki.
“Aku sudah membatalkan pertunangan Jinki dan Jessica, sekarang terserah pada kalian ingin menikah kapan dan aku punya 1 syarat.” Ujar Appanya dan Jinki mengerutkan keningnya

“Apa itu Appa?” Tanya Jinki dan sebelahnya menggenggam tangan Kibum yang dingin dibawah meja

“Kau tahu perusahaan kita itu turun temurun, jadi kalian harus bisa mempunyai anak laki laki.”

DEG!

Dan hati Kibum mencelos mendengarnya. Ia namja… tidak mungkin ia bisa mempunyai anak. Jikalau ia bisa, bisakah anaknya itu laki laki? Kibum menundukkan kepalanya dan Jinki semakin menggenggam erat tangan Kibum

“Baiklah.. kita akan mempunyai anak laki laki.” Ujar Jinki dan Kibum terkejut mendengarnya. Jinki kemudian menatap Kibum dan tersenyum manis padanya sedangkan Kibum, kini ia terlihat was was.. ia takut itu tidak akan terjadi. Kenapa masalah baru harus datang?! Hah…

Setelah makan malam, Jinki dan Kibum kini berada di kamar mereka. Mereka duduk berdua di ranjang dengan Kibum yang memeluk lututnya dan Jinki mengerjakan laporan disampingnya.

“Jinki.. apa sebaiknya kita batalkan saja?” Tanya Kibum tiba tiba hingga Jinki menghentikan kegiatannya dan menatap Kibum heran

“Apa maksudmu?”

“Tentang syarat Appa, kupikir aku tidak akan mampu. Aku namja Jinki.. aku tidak mungkin mempunyai anak..” ujar Kibum lirih kemudian ia menenggelamkan wajahnya di lututnya dan Jinki beranjak dari ranjangnya untuk meletakkan laporannya di meja nakas kemudian kembali menghampiri Kibum.

“Apa kau tidak percaya pada Tuhan? Dia bisa mengabulkan suatu hal jika umatnya berdoa dan berusaha.” Ujar Jinki kemudian mengecup leher Kibum dari samping hingga Kibum mendongakan kepalanya dan menatap Jinki disampingnya.

“Tapi, bukankah itu mustahil?” Tanya Kibum dengan matanya yang berlinang. Aigoo namja cantiknya menangis lagi

“Tidak ada yang mustahil Kibum.” Jinki kemudian mengusap airmata Kibum yang menetes dan tersenyum menatap kekasihnya.

“Katakan kau mencintaiku.”

“Aku mencintaimu Kibum, aku sangat mencintaimu.” Ujar Jinki kemudian ia mengusap pipi Kibum dan mengecup bibir merah merekah itu. Mereka berdua memejamkan mata mereka dan salinh berciuman lembut. Jinki kemudian menidurkan Kibum di ranjang dengan ia berada diatasnya.

“Saranghae..” bisik Jinki lirih, ia kemudian mengecup telinga Kibum kemudian kening, mata, hidung, dan kembali pada bibir Kibum. Jinki menahan berat tubuhnya diatas tubuh Kibum kemudian melumat bibir Kibum lembut. Kibum mulai melingkarkan lengannya di leher Jinki dan memperdalam ciuman mereka.

“Ahh..” Kibum membuka mulutnya saat Jinki meremas lembut pantat Kibum. Jinki tersenyum kemudian memasukkan lidahnya ke dalam mulut Kibum dan membelit lidah Kibum di dalam mulutnya hingga saliva keluar dari dalam mulut mereka.

“Ugh..” Kibum melenguh saat Jinki melepaskan pertarungan lidah mereka. Jinki kemudian menatap Kibum intens dan Kibum mengusap wajah tampan Jinki.

“Saranghae Lee Jinki..” ujar Kibum kemudian mengecup kilat bibir Jinki hingga sang pemilik terkekeh

“Nado Kim Kibum nado..” Jinki kemudian merendahkan tubuh bagian bawahnya lalu..

“A-ahh..” Kibum mendesah saat milik Jinki terasa mengeras di balik celananya

“Kau merasakannya?” Jinki tersenyum menyeringai dan Kibum mengangguk ragu dengan wajah merahnya
“Bagus! Kalau begitu, ayo kita buat anak laki laki!”

“Akh Jinki!!!”

♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡

TO BE CONTINUED….

♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡

HAHAHAHAHA MAKIN ABSURD FFNYA XD

Chapter depan end yaaa ^^)/ terus chapter depan mah panjang kok selow aja selow XD

See yaa :***