Diposkan pada Chaptered, Fanfiction, Life, OnKey, Romance

DANCE TO MY HEARTBEAT | ONKEY | CHAP 2

image

Title: Dance to My Heartbeat
Subtitle: For now on, I Won’t Let You Go

Cast:
  – Lee Jinki
  – Kim Kibum

Genre: YAOI, Romance, Life
Author: Herbef (skehehdlstmxldi)
Warning: BL, Typo(S), 4000words Don’t Like Don’t Read

A/n:
Part 2!!!
Ada yang nungguin? XD ff ini responnya dikit tp aku sendiri suka ceritanya /g
Yang nungguin CIL sabar ya wkwkwk xD masih proses xD

♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥

HAPPY READING ^^

♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡

Ujian kelulusan akan dimulai beberapa hari lagi dan murid murid di SHINING High School sangat tekun belajar dan jarang sekali terjadi ketika perpustakaan menjadi penuh oleh semua murid yang belajar.
Seperti saat ini, Jinki dan Jonghyun sedang belajar kimia karena mereka berdua memang sangat tidak mengerti pelajaran kimia.

“Ah sepertinya aku mulai menguasai kimia. Saatnya belajar bahasa inggris.” Jonghyun menutup buku kimianya kemudian ia pergi untuk mengambil buku lain sedangkan Jinki, ia sedang menatap namja cantik di sebrang mejanya yang sedang belajar dengan Woohyun. Jinki menatapnya tidak suka. Apa Kibum tidak punya teman di kelasnya? Kenapa harus Woohyun yang menemaninya belajar? Apa mereka punya hubungan? Tsk!

“Ya! Jinki! Kau tidak mau belajar bahasa inggris?” Tanya Jonghyun yang sudah kembali dengan buku bahasa inggrisnya.

“Hm.. aku akan mengambilnya.” Jinki kemudian beranjak dari tempatnya dan mulai mencari buku bahasa inggris. Namun, sebuah buku menarik perhatiannya.

‘How to be a Good Doctor?’

Jinki kemudian mengambil buku itu dan membacanya. Tiba tiba ia ingin sekali menjadi dokter. Mungkin karena…

“Eoh Jinki?”

“Ne?” Jinki terkejut saat Kibum memanggilnya dan tersenyum. Kibum melirik buku yang dipegang Jinki dan mengerutkan alisnya

“Dokter?”

“Oh.. aku salah mengambil buku.” Jinki kemudian meletakkan buku itu dan berpura pura mencari buku bahasa inggrisnya.

“Kau mencari buku apa?” Tanya Kibum saat Jinki terlihat sibuk mencari buku

“Bahasa Inggris.” Jawab Jinki tanpa menatap Kibum

“Hm.. apa kau mau belajar bahasa inggris denganku? Aku bisa sedikit bahasa inggris.” Tawar Kibum dengan senyuman manisnya dan Jinki kemudian menatapnya bingung.

“Baiklah.” Terima Jinki dan Kibum tersenyum senang mendengarnya. Ia kemudian menggenggam tangan Jinki dan mengajaknya ke taman belakang yang sepi.
Jinki tersenyum melihat Kibum ceria dan penuh tawa seperti ini. Ia seperti tidak memiliki beban apapun walaupun sebenarnya ia mempunyai beban yang sangat besar. Jinki kemudian mempererat genggamannya seakan tak ingin Kibum melepaskannya.

“Kita sampai!” Ujar Kibum saat mereka sampai ditaman belakang sekolah dan Kibum pun melepaskan genggaman tangannya dan mulai membuka tasnya untuk mengambil buku bahasa inggris.

Mereka kemudian duduk di sebuah bangku dan Kibum mulai membuka bukunya.

“Apa kau mengerti tenses?” Tanya Kibum pada Jinki yang menatapnya lekat.

“Hm? Ya aku sedikit mengerti.” Jawab Jinki seraya menganggukkan kepalanya dan Kibum tersenyum menatapnya

“Baguslah! Aku akan menjelaskannya sedikit. Jika kalimatnya past atau lampau kau harus menggunakan was atau were.” Jelas Kibum seraya menatap Jinki dan Jinki hanya menatapnya lekat dan menganggukkan kepalanya mengerti meskipun sebenarnya tidak. Ia hanya ingin menatap wajah cantik itu lama lama. Ia benar benar menyukainya. Sayang sekali malaikat secantik dia harus mempunyai penyakit yang benar benar bisa merenggut nyawanya.

“Jinki apa kau mendengarkanku?” Tanya Kibum saat melihat Jinki yang sedari tadi hanya memandangnya tanpa bertanya apapun.

“Ya. Aku mendengarkanmu Kibum.” Jawab Jinki tersenyum tipis dan Kibum mengerucutkan bibirnya imut dan Jinki ingin sekali menciumnya.

“Jika kau mendengarkanku, lalu apa yang- akh!”

“Kibum!” Jinki panik saat Kibum tiba tiba meringis dan memegang kepalanya.

“A-aku pergi dulu Jinki! Annyeong!” Kibum kemudian berlari pergi dan Jinki segera membereskan tas Kibum dan menyusul Kibum seraca diam diam. Dan ia bisa melihat tetesan darah di jalan bebatuan yang baru saja dilewati Kibum.

Kibum pergi ke toilet dan segera masuk ke dalam toilet untuk menghapus darah di hidungnya.

“Bodoh! Kenapa kau terus keluar?! Berhentilah darah bodoh!” Kibum menangis seraya mengelap darah itu dengan tisu yang berada di saku celananya. Ia kemudian memejamkan matanya menahan nyeri dikepalanya yang sangat sakit.

Dan Jinki…

Ia bisa mendengar dari luar pintu toilet jika Kibum menangis. Ia pasti kesakitan. Namja cantik itu pasti benar benar kesakitan.

“Kibum?” Panggil Jinki pelan seraya mengetuk pintu toilet dan Kibum terlihat panik didalam

“Aku sedang poop. Kau keluarlah Jinki!” Ujar Kibum dari dalam dan Jinki tersenyum mendengarnya. Bahkan ia masih bisa berbohong disaat seperti ini.

“Baiklah. Aku akan meletakkan tasmu disini.” Ujar Jinki dengan senyum tipisnya dan Kibum berteriak ‘ya’ dari dalam. Dan setelah itu Kibum tak mendengar suara apapun lagi. Jinki pasti sudah pergi dan Kibum pun akhirnya keluar dan…

“Apa yang terjadi Kibum?” Tanya Jinki saat melihat Kibum keluar dari toilet dengan darah yang berantakkan di hidungnya. Jinki menatapnya sedih..

“Jinki! Pergilah!” Kibum kemudian membalikkan tubuhnya membelakangi Jinki dan menutup hidungnya yang banyak darah.

SRET

Jinki kemudian menarik lengan Kibum dan membawanya ke westafel.
Jinki kemudian membuka keran airnya dan membasuh tangannya kemudian mengusap hidung Kibum dengan tangannya yang basah. Kibum hanya menatap siluet Jinki di kaca di hadapannya dan tersenyum kecil.

“Apa yang terjadi?” Tanya Jinki saat darah diwajah Kibum sudah bersih dan berpindah ke telapak tangan Jinki.

“Fisikku sangat lemah. Aku selalu mimisan jika kelelahan. Kau tidak perlu khawatir.. terimakasih Jinki. Aku harus pergi!” Kibum kemudian pergi seraya membawa tasnya setelah sebelumnya mengusap hidungnya dengan tissue.

“Sampai kapan kau akan membohongiku Kibum?” Ujar Jinki seraya menatap sedih tangannya yang penuh dengan darah merah Kibum.

Setelah itu Jinki kembali ke perpustakaan dan mengambil buku ‘How To be a Good Doctor?’ yang tadi sempat ia ambil. Jinki kemudian membacanya secara perlahan dan mulai memahami isi dari buku itu.

“Ya! Kau darimana saja? Aku menunggumu sejak tadi!” Jonghyun menepuk pundak Jinki hingga Jinki terkejut kemudian menghela nafasnya.

“How to be a good doctor? Apa kau ingin menjadi dokter? Kukira kau ingin menjadi seorang penyanyi.” Ujar Jonghyun saat menatap buku itu dan ia mulai duduk disamping Jinki

“Aku hanya tertarik melihat buku ini. Diamlah.. aku ingin membacanya.” Ujar Jinki kemudian membuka lembar selanjutnya dan ia terkejut saat melihat judul Dokter Spesialis Kanker terutama saat melihat artikel tentang Kanker Otak. Bahkan terdapat gambar tumor di otak dibuku itu. Jinki kemudian teringat Kibum. Itu berarti tumor ini tumbuh diotak Kibum? Benar benar menyedihkan..

Ia semakin yakin dengan tekadnya. Ia akan melindungi Kibum seumur hidupnya.

♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥

Ujian Kelulusan pun berlangsung dan saat ini semua murid tengah mengerjakan 50 soal yang disediakan oleh sekolah mereka. Terlihat Jinki yang begitu fokus mengerjakannya bahkan tidak mengindahkan Jonghyun yang sedari tadi memanggilnya untuk meminta jawaban. Jinki sedang bertekad untuk mendapatkan beasiswa dan masuk universitas yang ia inginkan.

Dan di kelas yang berbeda..

Kibum pun sama seperti Jinki, ia mengerjakan soalnya dengan sangat fokus dan teliti agar ia bisa masuk di universitas impiannya yaitu Seoul University. Ia sudah bertekad untuk dapat beasiswa dan masuk universitas itu. 

“Waktu tersisa 15 menit lagi.” Ujar Jung Songsaenim dan semua murid segera mengerjakannya dengan cepat begitu pun dengan Kibum yang tinggal mengerjakan 2 soal lagi.

Dan kini, team basket dan team cheers sedang berkumpul di Ruangan Basket. Mereka sedang mendiskusikan tentang ketua Team Basket yang baru karena Jinki akan segera lulus dan juga Kibum sehingga mereka pun harus memilih Ketua Team Cheers yang baru.

“Score Minho 50 dan Changmin 45. Jadi keputusannya adalah Minho akan menjadi ketua Team Basket untuk tahun ini.” Ujar sang pelatih dan semua orang bertepuk tangan karenanya

“Sudah kuduga kau pasti yang menjadi ketua.” Ujar Jonghyun seraya memukul pundak Minho pelan dan Minho terkekeh

“Dan untuk ketua Cheers adalah Lee Taemin karena score ia mendapatkan tertinggi yaitu 75.” Ujar pelatih Cheers dan semua orang kembali bertepuk tangan begitupun Minho. Hah.. ini artinya mereka bisa menjadi dekat dan bekerja sama sebagai ketua. Minho dan Taemin saling bertatapan dan Minho mengedipkan sebelah matanya hingga Taemin tersipu malu.

“Dan untuk pesta kelulusan, aku mau kalian berpasangan satu sama lain. Hm.. Minho dan Taemin, Jinki dan Kibum-”

Jinki dan Kibum saling bertatapan setelah mendengarnya kemudian Kibum menundukkan kepalanya sedangkan Jinki tersenyum tipis.

“Temanya bisa kalian diskusikan masing masing asalkan pasangan kalian harus sesuai seperti yang aku sebutkan tadi.” Ujar Pelatih Basket dan semua mengangguk setuju. Setelah itu mereka mulai menghampiri pasangan mereka masing masing. Minho segera memeluk Taemin hingga semua orang memandangnya aneh begitupun Taemin yang kini memukul pelan punggung Minho. Sedangkan Jinki kini sudah duduk bersama Kibum dan mereka hanya saling berdiam diri menatap pasangan lain yang mulai mendiskusikan kostum apa yang ingin mereka pakai.

“Tema apa yang kau inginkan Jinki?” Tanya Kibum tiba tiba dan Jinki menatapnya

“Terserah kau saja. Aku akan mengikutinya.” Jawab Jinki dengan senyum tipisnya dan Kibum tampak berpikir sejenak

“Bagaimana jika kita memakai pakaian formal saja tidak perlu berlebihan hm?” tanya Kibum seraya menatap Jinki dan Jinki pun menganggukkan kepalanya

“Aku setuju denganmu.” Jinki tersenyum tipis pada Kibum dan Kibum kembali menatap objek lain yang mungkin menurutnya sangat menarik dibanding Jinki disampingnya.

“Kibum..” panggil Jinki pelan dan Kibum kembali menoleh menatap Jinki

“Apa?”

“Setelah lulus kau akan masuk universitas apa?” Tanya Jinki serius dan Kibum tersenyum

“Aku akan masuk Seoul University jika aku lulus dan mendapatkan beasiswa.” Jawab Kibum dengan senyum tipisnya dan Jinki menganggukkan kepalanya
“Dan kau?” Tanya Kibum seraya mengambil sebuah snack dari tasnya

“Aku akan melanjutkan di Konkuk University.” Ujar Jinki seraya menatap objek lain dan Kibum menganggukkan kepalanya seraya membuka bungkus snacknya dengan sedih. Itu berarti ia tidak akan bertemu dengan Jinki lagi. Hah…

“Kau mau?” Tanya Kibum seraya menawarkan snacknya pada Jinki dan Jinki menggelengkan kepalanya

“Aku harus pergi. Saat pesta nanti, aku akan menunggumu di taman belakang sekolah pukul 7.” Ujar Jinki dengan senyum tipisnya kemudian ia segera pergi membawa tasnya dan meninggalkan Kibum yang kini hanya mengangguk kecil dan menatap kepergian Jinki.

Ia akan datang tepat waktu!

♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡

Hari kelulusan pun tiba…

Jinki kini sedang berjalan jalan ke Mall bersama Ummanya. Ummanya berjanji akan membelikan Jinki sebuah piano jika ia lulus dan mendapatkan beasiswa. Dan itu berhasil Jinki buktikan! Ia lulus dan mendapatkan beasiswa.

“Kau pasti akan sangat terkenal jika bernyanyi dengan menggunakan instrumental piano Jinki. Umma sangat setuju jika kau masuk seni vocal saat kuliah nanti.” Ujar Umma Jinki seraya melihat piano hitam di hadapannya

“Umma, boleh aku mengganti hadiahku?” Tanya Jinki dan Ummanya menatapnya bingung

“Kenapa? Bukankah kau sangat menginginkan piano ini?” Tanya Umma Jinki heran dan Jinki tersenyum tipis

“Aku ingin menjadi dokter.” Ujar Jinki dan Ummanya terkejut mendengarnya. Sejak kapan anaknya ini tertarik untuk menjadi dokter? Bukankah cita citanya adalah menjadi penyanyi?

“Kenapa tiba tiba kau ingin menjadi dokter?” Tanya Ummanya dan Jinki tersenyum kemudian memeluk Ummanya

“Tolong izinkan aku menjadi dokter, saat ini aku mempunyai tanggung jawab yang besar sehingga aku harus menjadi dokter.” Ujar Jinki dan Umma Jinki mengerutkan alisnya

“Tanggung jawab yang besar? Apa itu Jinki?”

“Akan kuberitahu jika aku diizinkan kkk~” Jinki terkekeh kemudian melepaskan pelukannya

“Baiklah akan ku izinkan kau menjadi dokter jika itu keinginanmu Jinki.” Ujar Ummanya dan Jinki tersenyum senang.

“Gumawo Umma, aku sangat mencintaimu. Dan untuk hadiahku, aku ingin beli sesuatu. Kajja!” Jinki menggandeng lengan Ummanya dan mengajaknya ke suatu tempat.

♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥

Malam harinya….

Kibum terlihat sedang bersiap siap dikamarnya. Ia akan menghadiri pesta kelulusan disekolahnya dan Jinki pasti sudah menunggunya di taman belakang sekolah. Ia tidak boleh terlambat. Ia harus segera datang kesana dan tidak membuat Jinki kecewa.

Kibum memakai headband pita dikepalanya serta ia memakai baju formal berwarna putih dengan sedikit hiasan berwarna pink di beberapa bagiannya. Ia terlihat sangat cantik bahkan melebihi yeoja manapun.

“Kibum sayang. Kau yakin akan tetap pergi?” Tanya sang Umma saat ia masuk ke kamar Kibum dan melihat anak semata wayangnya tengah bersiap siap

“Ne. Aku akan pergi Umma.” Jawab Kibum tersenyum

“Kumohon jangan pergi Kibum. Kau seharusnya istirahat, dokter sudah menyarankanmu untuk istirahat malam ini Kibum.” Cegah Umma Kibum dan Kibum menatap Ummanya seraya menggelengkan kepalanya

“Aku harus pergi.. aku-”

“Kibum dengarkan Umma! Kau ingat apa yang dikatakan dokter tadi? Kondisimu semakin lemah sayang.” Ujar Ummanya seraya menghampiri Kibum

“Aku harus pergi!” Kibum kemudian mengambil tasnya dan segera pergi ke luar kamarnya dan Ummanya pun mengejarnya

“Kibum jangan-”

BRUK

“KIBUM!!!”

Sedangkan disisi lain…

Seorang namja tampan terlihat sedang menunggu seseorang di taman belakang sekolahnya. Ia memakai tuxedo berwarna hitam dengan kemeja putih didalamnya dan ia membawa setangkai mawar merah di tangannya. Malam ini.. ia akan menyatakan cintanya pada orang yang ia tunggu dan setelah itu ia akan menjaganya selamanya.

Jinki melirik jam tangannya yang menunjukkan pukul 8 malam. Ini sudah lewat 1 jam dan pesta pun sudah dimulai. Jinki kemudian mengeluarkan ponselnya dan menghubungi nomor Kibum tapi, sayang sekali.. nomor namja cantik itu tidak aktif. Kemana sebenarnya Kibum? Apa ia tidak datang atau terjadi sesuatu padanya?

“Jinki!” Panggil seseorang dan Jinki segera menoleh ke arah orang itu dan…

“Luna?” Jinki terkejut karena orang itu bukan orang yang ia tunggu

“Kenapa kau disini? Pesta sudah mulai! Kajja!” Luna menarik tangan Jinki dan membawanya pergi menuju aula sekolahnya. Jinki pun menurutinya kemudian membuang bunga mawar yang ia bawa tadi. Kibum tidak akan datang..

“Kibum bertahanlah sayang..” Umma Kibum menangis saat anak semata wayangnya dibawa keruang UGD oleh dokter dan beberapa susternya. Kondisi Kibum semakin lemah dan kritis.

Kibum mulai dirawat oleh dokter dan di cek kondisinya. Tumor di otak Kibum masih tidak terlihat dan sangat sulit untuk dioperasi karena tumor itu menyatu dengan otaknya. Jika dokter memaksa mengambil tumor yang tidak terlihat itu bisa bisa otak Kibum terganggu dan ia bisa kehilangan ingatannya atau mungkin mati. Jika ingin dioperasi maka tumor itu harus besar agar mudah diangkat tapi, kasihan juga melihat Kibum yang semakin hari semakin melemah.

“Kankernya masih belum terlihat, sangat sulit untuk diangkat dari otaknya. Tolong ambilkan obat pereda nyeri di apotek dan berikan itu pada pasien 2x sehari saja.” Ujar Dokter pada suster yang kini segera pergi untuk mengambil obatnya sedangkan Dokter mulai memeriksa detak jantung Kibum yang stabil.

Dokter itu kemudian keluar dari ruangannya dan..

“Bagaimana kondisi Kibum dokter?” Tanya Umma Kibum seraya menghapus airmatanya

“Jantungnya stabil tapi, kondisinya sangat lemah. Ia harus istirahat dan tumornya masih belum terlihat harus menunggu sampai besar jika ingin dioperasi.” Ujar Dokter dan Umma Kibum kembali menangis. Jika menunggu sampai tumornya besar itu berarti ia akan melihat anak semata wayangnya setiap hari harus merasakan sakit? Tuhan… kenapa tidak dia saja yang menderita kanker otak jangan Kibum…

“Nanti suster akan memberikan obat pereda nyeri untuk Kibum. Diminum 2 kali sehari saat Kibum merasakan sakit saja. Jangan diminum melebihi batas waktu jika tidak, keadaannya akan semakin memburuk.” Perintah dokter dengan senyumannya.

“Baik dokter. Bolehkah aku melihat anakku?”

“Tunggu sampai Kibum dipindahkan keruang pasien nyonya. Aku permisi.” Ujar Dokter itu kemudian pergi dan Umma Kibum hanya bisa memandang anaknya itu dari kaca pintu. Ia benar benar sedih dan kasihan melihat Kibum seperti ini.

Jinki mencoba menelpon Kibum lagi namun, tetap tidak aktif. Entah dimana Kibum sekarang dan apa yang terjadi padanya? Jinki benar benar khawatir. Haruskah ia kerumah Kibum dan memastikannya langsung?  Baiklah! Ia harus kerumah Kibum!

“Jinki kau mau kemana? Dan dimana Kibum?” Jonghyun tiba tiba datang mencegah Jinki dan Jinki menghela nafasnya

“Aku harus pergi!!” Jinki kemudian menepis lengan Jonghyun kemudian segera pergi ke parkiran dan mengambil mobilnya. Hatinya tidak tenang. Ia takut sesuatu terjadi pada Kibum dan ia takkan pernah bisa melihatnya lagi. Ia takut itu…

Didalam mobil, Jinki terus mencoba menelpon Kibum meskipun operator sudah memberitahunya berkali kali jika nomor itu tidak aktif. Jinki melajukan mobilnya lebih cepat hingga tak lama akhirnya ia sampai dirumah Kibum.

Jinki segera turun dari mobilnya dan menghampiri pintu rumah Kibum. Ia mulai menekan belnya namun, tidak ada satupun orang yang membuka pintunya. Rumah Kibum terlihat sangat kosong. Apa tidak ada orang didalam? Apa Kibum pergi? Jika iya, mengapa ia tidak memberitahu Jinki?

Jinki akhirnya menyerah dan pulang kerumahnya. Ia akan kembali besok! Mungkin Kibum besok sudah pulang dan saat ini mungkin ada sesuatu yang lebih penting daripada menghadiri pesta kelulusan itu.

♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥

Kibum masih pingsan dirumah sakit dan belum juga sadar. Bisa dibilang ia sedang koma karena kondisinya semakin lemah dari hari ke hari. Ini disebabkan karena proses tumbuhnya tumor dikepalanya sehingga sangat sakit dirasakan jika pemiliknya sadar.

“Dokter kapan dia sadar? Ini sudah seminggu berlalu. Dan seminggu lagi, ia harus masuk di universitas barunya.” Tanya Umma Kibum pada dokter yang kini memeriksa detak jantung Kibum.

“Entahlah.. tapi, kondisinya baik baik saja. Mungkin dia akan sadar secepatnya, kau harus berdoa untuknya.” Ujar Dokter dan Umma Kibum menatap anaknya yang wajahnya ditutupi mask airway. Kasihan sekali anaknya ini… andai saja appa Kibum masih hidup, mungkin ia sangat sedih melihat anak kesayangannya menderita seperti ini.

“Cepatlah sadar sayang.. Umma merindukan senyummu.” Umma Kibum mengusap rambut Kibum dan mencium kening anaknya itu. Baginya, Kibum adalah separuh jiwanya.

Dan Jinki menyerah…

Sudah seminggu ia menghampiri rumah Kibum tapi nihil! Namja cantik itu tidak ada dirumahnya dan kemungkinan ia sudah pergi entah kemana. Jinki yang selalu tahu soal Kibum kini sama sekali menjadi Jinki yang tidak berguna. Ia sama sekali tidak tahu dimana Kibum berada?

Seminggu lagi ia akan masuk di Universitas barunya, Seoul University. Meskipun sebelumnya ia sangat ingin di Konkuk University tapi, karena Kibum akhirnya ia memutuskan untuk melanjutkan kuliahnya di Seoul University fakultas Kedokteran tapi, Kibum bahkan menghilang begitu saja. Ia merasa sia sia meninggalkan cita citanya menjadi seorang penyanyi di Konkuk University demi seseorang penyakitan yang sangat ia cintai.

“Dimana kau sebenarnya Kim Kibum?” Ujar Jinki seraya berbaring dikasurnya dan menatap langit langit kamarnya.

Jinki kemudian mengambil sesuatu dibawah bantalnya dan membuka sebuah kotak beludru itu kemudian membuka isinya.

Sebuah kalung putih dengan liontin kunci. Kalung yang menjadi hadiah kelulusan dari Ummanya, Jinki lebih memilih kalung itu dan merelakan sebuah piano impiannya demi seorang Kibum lagi. Kalung yang ingin ia berikan saat pesta kelulusan untuk Kibum seraya menyatakan cintanya pada Kibum tapi, namja cantik itu bahkan entah ada dimana.

Jinki benar benar merindukannya…

Terlihat seorang pasien mulai menggerakkan tangannya yang terasa kaku dan membuka matanya yang terasa sulit ia buka. Namja cantik itu pun mencoba menggerakkan mulutnya namun, terasa sangat sulit. Suaranya tidak keluar.

“EOH? KIBUM!” Umma Kibum segera bangun dari tidurnya saat melihat Kibum membuka matanya.

“DOKTER!!!” Umma Kibum pun segera memanggil dokter dan dokter pun segera datang dan memeriksa Kibum yang mulai sadar.

Setelah beberapa saat, akhirnya Kibum kembali normal dan sudah sadar sepenuhnya. Bahkan kini ia sedang memeluk Ummanya erat dan menangis. Ia merasa jika ia sangat menyusahkan Ummanya.

“Jangan menangis Kibum.. Umma bangga padamu. Kau masih bisa bertahan sayang. Dan kau lolos di Seoul University, minggu depan kau sudah bisa masuk kesana.” Ujar Umma Kibum seraya mengusap punggung putra cantiknya itu.

“Benarkah Umma?” Tanya Kibum tidak percaya kemudian menatap Ummanya

“Iya Kibum, pihak sekolah tadi menelpon Umma.”

“Ah akhirnya!!” Kibum tersenyum senang dan menangis terharu kemudian memeluk Ummanya lagi. Hah… meskipun ia merasa sudah menyusahkan Ummanya tapi, ia senang karena dengan diterimanya ia di Seoul University Ummanya bisa bangga padanya.

♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡

“Hari ini kau sudah boleh pulang Kibum. Ingat! Minum obatmu dan jaga kesehatanmu. Jangan terlalu lelah Kibum. Jika terjadi sesuatu, hubungi aku.” Ujar dokter Park pada Kibum yang kini mengangguk seraya membereskan barang barangnya.

“Terimakasih dokter Park. Aku akan baik baik saja.” Ujar Kibum dengan senyum manisnya dan dokter Park pun ikut tersenyum karenanya

“Baiklah.. kalau begitu kami permisi. Terimakasih atas jasamu dokter Park.” Ucap Umma Kibum seraya membawa tasnya dan Kibum pun membawa tasnya

“Sama sama nyonya Kim. Jika terjadi sesuatu, hubungi aku ne.”

“Ne, aku akan menghubungimu dokter Park. Permisi.” Kibum dan Ummanya pun segera pergi dari rumah sakit itu. Mereka mulai menyetop taksi dan menuju rumah mereka.

Kibum membuka ponselnya dan terlihat beberapa pesan teks dari teman temannya dan juga 10 missed calls dari Jinki, beberapa minggu yang lalu. Oh! Saat perayaan pesta kelulusan.. Kibum tiba tiba merasa bersalah karena Jinki pasti mencarinya. Haruskah ia meminta maaf? Tapi, ini sudah terlambat dan seterusnya ia tidak akan pernah bertemu Jinki lagi. Mulai besok Jinki pasti sudah mulai kuliah di Konkuk sedangkan ia kuliah di Seoul University. Hah….

“Umma.. izinkan aku untuk masuk club dance.” Ujar Kibum pada Ummanya yang kini menghela nafasnya

“Kenapa kau mau masuk club dance Kibum? Kau tahu kondisimu lemah..” ujar Ummanya dan Kibum menundukkan kepalanya sedih

“Cita citaku menjadi seorang dancer terkenal dan aku harus memulainya dari sekarang Umma. Tidak peduli dengan kondisiku yang seperti ini, asalkan cita citaku tercapai.” Ujar Kibum dengan airmatanya yang mulai menetes. Ia sangat ingin menjadi seorang dancer dan ia ingin menari didepan orang orang. Ia sangat suka menari dan ia benar benar bertekad untuk menjadi seorang dancer.

“Baiklah Umma mengizinkanmu Kibum. Jangan menangis hm? Maafkan Umma..” Umma Kibum memeluk putra cantiknya itu kemudian Kibum menganggukkan kepalanya. Ia menangis karena ia sedih jika seseorang meremehkannga hanya karena penyakitnya, maka dari itu ia tidak ingin siapapun tahu tentang penyakitnya.

Dan Jinki, namja tampan itu terlihat sedang merapikan barang barang yang akan dibawanya untuk besok ke kampus barunya. Ia sedang menyiapkan materi materi tentang kedokteran yang mungkin besok akan di test oleh dosen barunya. Yah mungkin dosen akan bertanya apa alasan ia ingin menjadi dokter? Dan Jinki saat ini sedang menyiapkan jawaban yang pas untuk pertanyaan besok.

Dan alasan kenapa ia menjadi dokter sebenarnya adalah Kibum. Ia ingin menjaga namja cantik itu, ia ingin merawat Kibum dan ia ingin menyembuhkan Kibum. Itu semua ingin ia lakukan karena ia mencintai Kibum. Tapi, dimana namja cantik itu sekarang? Mengapa disaat Jinki merelakan cita citanya menjadi penyanyi demi Kibum tapi dia tidak ada? Kenapa Kibum menghilang? Apa namja itu semakin sakit sehingga berobat di luar negeri atau Kibum sudah….

“Tidak!” Jinki menggelengkan kepalanya kemudian membaringkan dirinya diranjang. Ia menghela nafasnya dan memejamkan matanya erat erat. Ia tidak akan biarkan itu terjadi. Ia pasti akan menemukan Kibum dan ia yakin ia bisa menyembuhkan Kibum jika ia menjadi dokter nanti.

Dan Kibum pun kini sedang terbaring dikasurnya dengan ponsel di tangannya. Ia memandangi panggilan keluar dari Jinki saat pesta kelulusan dengan sedih. Ia masih berpikir jika saat itu ia mengecewakan Jinki. Besok ia akan masuk di Universitas barunya dan Jinki… mereka tidak akan pernah bertemu lagi.

“Maafkan aku Jinki..” ujar Kibum lirih. Kemudian ia meletakkan ponselny dan meraba kepalanya lalu…

“Sial.. mereka perlahan lahan berusaha membunuhku.” ujar Kibum dengan senyum mirisnya saat melihat tangannya dipenuhi rambutnya. Rambutnya mulai rontok dan itu berarti tumornya mulai tumbuh dan mungkin akan membuatnya mati.

“Aku lebih baik mati karena kecelakaan daripada penyakit ini. Sungguh menyiksaku..” Kibum kembali meraba kepalanya dan kali ini disertai airmatanya yang menetes. Ia sangat sakit tapi, ia harus menerimanya. Meskipun begitu, ini sudah menjadi takdirnya dan mau tak mau ia harus menerimanya. Mungkin Tuhan punya rencana dibalik semua ini dan ia harus mensyukurinya meski sangat menyakitkan.

♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥

Keesokan harinya…

Jinki sudah berada di kampus barunya. Ia kini memakai tshirt lengan panjang berwarna biru mix hitam, rambutnya ia tata serapi mungkin dan ia terlihat sangat tampan. Kelas akan dimulai 1 jam lagi dan kini ia sedang duduk di tangga halaman kampusnya seraya menatap orang orang yang berlalu lalang dihadapannya.

Jonghyun bilang bahwa ia masuk di Universitas ini juga tapi, Jinki sampai saat ini belum melihat namja berwajah dino itu. Jonghyun masuk fakultas seni tepatnya seni vocal karena ia menyukai bernyanyi. Harusnya Jinki berada di fakultas yang sama tapi, karena seseorang.. akhirnya ia masuk fakultas kedokteran. Seseorang yang sangat ia cintai, seseorang yang kini memakai baju berwarna biru dan berdiri tepat dihadapannya.

TUNGGU!!

Dihadapannya?!

“Kibum?!” Jinki terkejut saat melihat namja cantik itu berdiri tepat dihadapannya seraya menatapnya terkejut

“Eoh Jinki? Kita berada di universitas yang sama!” Kibum kemudian duduk di sebelah Jinki dan menatap Jinki senang

“Ya. Aku masuk karena beasiswa.” Ujar Jinki berbohong. Karena ia tidak mau Kibum tahu jika sebenarnya ia masuk kesini karena Kibum.

“Nado! Aku masuk fakultas seni khususnya seni tari dan kau?” Tanya Kibum senang. Akhirnya ia bisa bertemu Jinki lagi. Ini seperti mimpi!!

“Aku masuk fakultas kedokteran.” Jawab Jinki dengan senyuman tipisnya. Ia senang sekali akhirnya Kibum kembali dan kini namja itu semakin cantik.

“Jinjja?! Apa cita citamu menjadi dokter?” Tanya Kibum terkejut. Ia tidak menyangka jika kapten basket disekolahnya ini ingin menjadi seorang dokter. Apa mungkin Jinki akan menjadi dokternya suatu saat nanti? Haha yang benar saja!

“Tidak. Cita citaku menjadi seorang penyanyi.” Jawab Jinki dengan senyuman mirisnya dan memalingkan wajahnya menatap objek lain yang mungkin lebih menarik dari namja cantik dihadapannya ini.

“Lalu kenapa kau memilih kedokteran? Bukankah di universitas ini ada seni vocal?” Tanya Kibum bingung dan ia terus menatap Jinki yang tidak menatapnya

“Suatu saat kau akan tahu jawabannya Kibum.” Jawab Jinki seraya menghela nafasnya dan kembali menatap namja cantik itu

“Huh? Apa maksudmu?” Tanya Kibum seraya mengerutkan alisnya

“Aku harus pergi.” Jinki kemudian segera beranjak dan meninggalkan Kibum yang kini menatap kepergiannya. Jinki memegang dadanya dan memejamkan matanya sejenak seraya berjalan pergi menjauhi Kibum. Ia merasa hangat dalam hatinya saat melihat namja cantik yang menghilang seminggu ini. Dan mulai saat ini ia akan terus mengawasi dan melindungi namja cantik itu.

♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡

TO BE CONTINUED….

♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡

Ribet ceritanya duh alur kecepetan /? 😂😂😂😂

See you :*

Penulis:

Imma SHINee World. I ship onkey so fuckin hard and i'm so sorry if my story is weird and delusional xD

28 tanggapan untuk “DANCE TO MY HEARTBEAT | ONKEY | CHAP 2

  1. Hueee jinki plisss lindungi kibumie ne .. Semoga ad keajaiban kii bsa sembuh, dan jinki cptlah jd dokter lalu sembuhin kii.. Pliss kak jgn buat sad end yya :’) huhuhu .. Aku tunggu next chap nya .. Semangat ne! ^^

  2. Afuhh iya nih alurnua kecepetan,,,
    tadi tetep keren, kok beasiswa emang si jinkibum bukan orang kaya? Huwee padahal saya demen kalo jinki kaya #plak gak nyambung

    Figthing waiting for next chap

  3. ..ugh! Jinki bikin gemez, napa gak jujur aja sama kibum?! Ahh, gagal dah rencana jinki menyatakan cintanya… Jinki, sabar nee? Next kak

  4. Yaaaaaaaahhh jobum skit sakitan uhh ga ada diva diva nya ni ewkwmnw .
    Ehemm mau jadi dokter kibum duh si jinki ini skmpati atau cinta ?

  5. bikin greget..
    yah walaupun mereka ketemu lagi di univ yg sama..
    tp semoga aja kibum ga bikin jinki kebingungan lagi nyari nyari dia 😀
    jinki harus secepetnya bilang cinta ama kibum..
    biar ga keduluan orang lain..
    jinki bener bener cinta ama kibumnya..
    dia ngerelain cita cita nya cuman mau ngejaga kibum

  6. Ini ga kecepetan kok malah pas kalo menurut aku. Soalnya ga banyaj penjabaran dan cukup gitu/? Kadang kalo banyak penjabaran aku skip :v
    Huh padahal jinki kau menyatakan cintanya tapi kenapa dia malah sakitnya kambuh. Yah kapan jadiannya aing gemez :3

  7. Ya ampun padahal aku udah bayangin mereka jadi best couple di pesta kelulusan…
    Akhirnya mereka ketemu lagi. Tali jinki ngapa nggak langsung ngungkapin perasaannya aja siiiihhh…

  8. Greget ya…….

    Pengorbanan jinki ya ampunn….

    Penyakitnya Kibum hiks…

    haaaahhhh kapan jinki ngomong yg sebenernya kalo dia tau penyakit kibum, dan kapan kibum jujur soal penyakitnya T___T

  9. Rasanya campur aduk banget ngebacanya, gk tahu bagaimana tp kisah cinta mereka manis-manis menyedihkan huhuhu
    Jinki yang merelakan cita-citanya hanya untuk kibum itu rasanya manis banget sekaligus menyedihkan
    Lanjut deh gk tau mau komentar apa lagi pendapat ku cuma itu aja

  10. ya ampun… onkey kalian perfect deh… bum kokoh sekali jinhun suka… sebuah pengorbanan pasti membuahkan hasil yang indah atau sebaliknya. onkey faithing… kalo jodoh emang gk kemana.

  11. Ahhhhhhhh ko fin?
    ga bisa ngomong apa2… keren lah!
    lanjut kapeb !!!!
    banyakin nc kalo bisa/?
    ditungguuuuuuuuu yaaaaa mwah ;*

  12. Pas bgt ceritanya suka suka, tp gmana nasib kalung kunci itu kapan jinki u nyatain perasaan ke kibum.. buruan dah seneng klo liat kalian bareng hihi

  13. kibaem strong banget yah nutup2in sakitnya╥﹏╥
    jinki lagi so sweet banger Pengen jadi dokter cuma gegara Pengen nyembuhin kibaem adududu gasabar Pengen kibaem tau kalo itu alesannya…..lanjutin dong kakk(●´∀`●)<3

  14. uhhhh sweet bgt jinkiiiii.. demi seseorang yg di cintai relaerubah smua cita”nya.. uhhh pengen da punya cinta tulus dari jinki😘😘😘☺

Tinggalkan komentar