Recipe for Love | ONKEY | Part 5

Title: Recipe for Love
Subtitle: Confused……

Cast:  – Lee Jinki
           – Kim Kibum
           – Choi Minho
           – Lee Taemin
           – Kim Jonghyun
           – Bae Irene

Genre: YAOI, Romance, Marriage Life, Complicated
Author: Herbef
Warning: TYPO(S), BL, Don’t Like Don’t Read

A/n:
PART 5 😂😂😂😂
Cepet banget ih 😂😂 lagi mood mah cepet lol XD
Hati hati ini mengandung emosi /gak

Hope you like it!

♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡

HAPPY READING ^^

♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡

Pagi pagi sekali Kibum sudah bangun dari tidurnya. Entahlah.. hari ini sepertinya ia sedang ingin bangun lebih pagi. Ia lelah sekali karena kemarin ia baru kembali dari rumah mertuanya setelah itu pergi ke butiknya untuk melihat perkembangan butik miliknya itu lalu pergi kesana kemari untuk melayani beberapa clientnya dan juga pelanggan setianya hingga saat ia sampai diapartemennya pukul 9 malam ia segera membaringkan dirinya di kasur dan tertidur sedangkan, ia bahkan tidak tahu semalam jam berapa suaminya itu pulang.

Kibum mengusap matanya kemudian segera pergi kekamar mandi untuk membasuh mukanya dan memakai sabun dengan aroma favoritenya. Setelah selesai membasuh mukanya, Kibum keluar dari kamarnya dan melihat suaminya tengah tertidur pulas di sofa dengan selimutnya yang sudah jatuh di lantai. Kibum menghampiri Jinki kemudian melirik jam dinding yang menunjukkan pukul 5.30 AM. Sepertinya Jinki pulang larut dan ia pasti sangat lelah. Kibum kemudian mengambil selimut Jinki dan menyelimuti Jinki hingga menutupi dadanya. Ia berencana akan membangunkan Jinki pukul 7 saja.

“Aku lapar..” ujar Kibum seraya mengerucutkan bibirnya. Kemudian ia segera pergi ke dapur untuk mencari sesuatu yang bisa ia makan. Ia bisa saja menunggu sampai Jinki bangun dan memasak untuknya tapi, ia terlalu kasihan pada Jinki dan ia benar benar tidak bisa menahan laparnya.

Kibum membuka isi kulkasnya dan hanya melihat susu, telur, dan beberapa bahan bahan masakan Jinki. Bahkan cemilan ringan pun tak ada di kulkasnya. Kibum kemudian tampak berpikir dan menggigit bibirnya. Setelah itu, ia segera mengambil telur, sosis, kecap, bumbu instant lalu mengambil 2 piring nasi.

“Aku tidak bisa memasak dan aku tidak yakin jika masakanku akan enak tapi, hm.. aku akan mencobanya! Kibum fighting!” Kibum kemudian memakai apron milik Jinki lengkap dengan sarung tangannya lalu menyiapkan wajan lalu menuangkan minyak kedalam wajan itu. Ia pun menyalakan kompornya dan menunggu minyak itu panas seraya memotong motong sosisnya dengan bentuk yang aneh.

Setelah minyaknya panas, Kibum memasukkan 2 piring nasi itu ke dalam wajan dan ia segera mengambil spatula untuk mengaduk nasi itu.

“Aish kenapa lengket sekali?” Kibum berusaha mengaduk nasi yang menempel dengan wajan. Setelah berhasil, ia mulai menuangkan bumbu instant itu dan memasukkan sosis serta kecap. Kibum mengaduk nasi gorengnya itu dengan sangat cepat sehingga berserakan ke sisi kompor bahkan lantai. Setelah matang, Kibum segera mematikan kompornya dan menuangkan 2 nasi goreng itu ke dalam piring.

Dan Kibum kemudian mengambil wajan baru dan kembali menuangkan minyak.

“Ah! Jinki bilang jika memasak telur harus dengan minyak yang sedikit. Aish! Kupikir ini terlalu banyak.” Ujar Kibum kemudian menumpahkan minyak yang terlalu banyak didalam wajan itu ke dalam westafel. Kibum kemudian kembali menunggu minyaknya sampai panas. Setelah minyaknya panas ia segera memasukkan telur kedalam wajan panas itu namun, sayang sekali telurnya tidak berbentuk telur mata sapi karena ia membuka telurnya dengan cara yang salah. Ia mengerucutkan bibirnya kemudian menoleh ke belakang dan…

“ASTAGA! Jinki kau mengejutkanku!” Ujar Kibum seraya memegang dadanya dan menatap Jinki yang sedang berdiri di dekat kulkas.

“Apa yang kau lakukan? Memasak?” Tanya Jinki menghampiri Kibum dan Kibum menganggukkan kepalanya.

“Aku lapar dan aku-”

“Nasi goreng? Biar ku coba..” ujar Jinki seraya mengambil sendok dan menyendok nasi goreng yang berada di samping kompornya.

TAK

“UMMA!” Kibum yang terkejut kemudian memeluk Jinki disampingnya saat telur itu kembali meletus. Ia takut tangannya terkena letusan lagi. Jinki kemudian meletakkan sendoknya dipiring lalu merangkul Kibum dan mengecilkan apinya.

“Sudah kubilang kecilkan apinya. Sini biar aku saja!” Jinki meraih spatula di tangan Kibum dan Kibum kembali merebutnya.

“Andwae! Biar aku saja!” Kibum kemudian mulai membalikan telurnya namun, sangat sulit karena telur itu tidak mau terbalik.

“Hah.. begini caranya..” Jinki memegang tangan Kibum yang memegang spatula kemudian membalikkan telur itu.

Kibun tersenyum kemudian menatap wajah Jinki yang sangat dekat dengannya. Jinki pun menatapnya dan perlahan lahan mendekatkan wajahnya pada Kibum saat melihat bibir Kibum kembali menggodanya. Kibum pun memejamkan matanya kemudian…

TAK

Telur itu kembali meletus dan mereka segera menjauhkan wajah mereka.

“Y-ya! Tunggulah disana! Sarapanmu akan siap!” Perintah Kibum gugup dan Jinki kemudian mengangguk lalu segera duduk di meja makan dan Kibum meletakkan telur mata sapi gagalnya di piring kemudian membuat satu telur mata sapinya lagi.

Setelah selesai dengan acara memasaknya, Kibum menuangkan saus di telurnya dengan gambar emotion smiley. Meskipun telurnya tidak bulat tapi yah.. semoga Jinki menyukainya.
Kibum kemudian membawa kedua nasi goreng itu ke meja makan dan juga mengambilkan 2 gelas air untuknya dan Jinki.

“Ku harap kau menyukainya. Hm.. ini masakan pertamaku.” Ujar Kibum seraya menggaruk tenguknya dan Jinki menatap nasi goreng itu dengan pandangan yang aneh kemudian menatap Kibum.

“Baiklah akan kucoba.” Jinki kemudian memakan nasi goreng buatan Kibum lalu menatap Kibum yang kini menggigit bibirnya gugup.

“Tidak buruk. Hanya saja bumbunya terlalu banyak hingga rasanya sedikit asin juga telurnya terlalu matang dan tidak berbentuk.” Ujar Jinki seakan akan dia adalah juri masak dan Kibum adalah pesertanya.

“Jadi, apa aku gagal?” Tanya Kibum dan Jinki menatapnya

“Tidak. Hanya saja kau harus sering berlatih.” Ujar Jinki dan Kibum tersenyum

“Baiklah Chef! Aku akan belajar lebih giat!” Ujar Kibum semangat dengan senyum cantiknya kemudian mulai memakan nasi gorengnya

“Bukan hanya belajar lebih giat tapi, kau juga harus belajar rapi. Lihat itu! Kotor sekali..” tunjuk Jinki pada sisi kompor dan lantai yang dengan nasi yang berserakkan karena Kibum.

“Arraseo nanti aku akan membersihkannya.”

–

–

–

Jinki dan Kibum kini berada dalam 1 mobil untuk menuju SBD tv. Mereka memiliki jadwal yang sama di tv tersebut, dengan Jinki yang mempunyai acara memasaknya sedangkan Kibum ada interview hari ini bersama Irene.

“Apa Minhomu juga berada di tv yang sama?” Tanya Jinki pada Kibum yang kini menatap Jinki

“Berhentilah menyebutnya ‘Minhomu’ tsk! Entahlah aku tidak tahu. Dan hari ini aku akan ada acara interview dengan ‘Irenemu’.” Ujar Kibum dengan tatapan kesalnya pada Jinki. Ia hanya kesal karena Jinki menyebut Minho dengan ‘Minhomu’ dan kini gilirannya!

“Jangan sebut namanya!” Ujar Jinki dengan tegas dan Kibum mendelik kearahnya

“Kau juga jangan menyebut Minho seperti itu!” Balas Kibum lebih keras

“Aku hanya bercanda kenapa kau seperti itu?!”

“Aku juga bercanda! Tsk!”

“Diam KIM KIBUM!” Bentak Jinki dan Kibum kembali mencelos mendengarnya. Ini adalah kedua kalinya Jinki membentaknya. Dan ia ingin menangis tapi tidak! Ia tidak boleh menangis.

“Aku akan pulang malam.” Ujar Kibum dengan suaranya yang mulai bergetar dan Jinki hanya diam dan fokus dengan menyetirnya.

Sesampainya di SBD, Kibum segera turun lebih dulu dan segera pergi ke studio shootingnya sedangkan Jinki hanya menghela nafasnya dan pergi ke make up roomnya.

Kibum kesal karena ternyata Irene belum datang dan shootingnya harus tertunda 1 jam. Dan beruntungnya acaranya tidak Live. Daripada menunggu, Kibum kemudian pergi ke studio lain untuk mencari Minho yang sepertinya ada jadwal juga.

Kibum tidak tahu dimana studio Minho dan tiba tiba ia melihat sekumpulan orang baru saja keluar dari Make Up Room dan pandangan matanya bertemu dengan Jinki yang sudah siap dengan pakaian kokinya.
Kibum mengalihkan pandangannya dan menatap salah seorang staff yang sedang menelpon.

“Apa? Jadi Luna tidak bisa datang? hah.. lalu bagaimana dengan acara Chef Master ini? Hm baiklah.. Aku akan mencari bintang tamu lain. Semoga lekas sembuh dengan Luna.” Ujar staff itu kemudian menghampiri studio 5 yang merupakan acara Jinki. Kibum duduk disalah satu sofa dan menatap keributan disana.

“Tsk! Kasihan sekali!” Ujar Kibum berdecak kemudian ia membuka ponselnya untuk mencoba menghubungi Irene namun, ponsel yeoja itu tidak aktif.

“Oh! Kim Kibum! Karena kau istrinya Chef Jinki bagaimana jika kau yang menjadi bintang tamunya? Ah.. Luna tidak bisa datang hari ini. Jadi kau saja ne?” Tiba tiba staff yang tadi datang menghampirinya dan Kibum terkejut mendengarnya kemudian menatap Jinki yang kini menatapnya tajam.

“Ta-tapi?”

“Ayolah! Ratingnya pasti naik!” Ujar staff itu dan Kibum kembali menatap Jinki yang kini menganggukkan kepalanya. Hah baiklah.. Kibum kemudian mengangguk dan staff itu segera menarik Kibum dan menghampiri Jinki.

“Jinki, bintang tamu kali ini adalah istrimu. Kau tidak apa apa kan?” tanya Staff itu dan Jinki kemudian merangkul istrinya.

“Ya baiklah..” ujar Jinki tersenyum tipis kemudian staff itu segera pergi untuk menyiapkan kamera dan Jinki menatap Kibum sinis.

“Bersikaplah seakan hubungan kita sangat bahagia. Jangan bertanya hal hal aneh dan jangan lakukan hal yang memalukan. Ingat! Acaraku Live!” Ujar Jinki seraya mencengkram lengan Kibum

“Tsk! Arraseo! Lepaskan tanganmu!” Ujar Kibum dan Jinki pun melepaskannya kemudian mereka berdua segera bersiap siap untuk shooting.

♡♡♡

“Woah! Hyung, apa yang akan kita masak hari ini?” Tanya Kibum dengan senyum cantiknya pada Jinki yang mulai menyiapkan bahan bahannya.

“Dakgangjeong (Ayam Crunchy). Sayang, bisa kau panaskan minyak Canolanya sementara aku menyiapkan ayamnya?” ujar Jinki dan menatap Kibum dengan senyumannya dan wajah Kibum memerah mendengar Jinki menyebutnya ‘sayang’. Kibum menganggukkan kepalanya dan mulai memanaskan minyaknya sedangkan Jinki mulai berbicara dengan kamera seraya menyiapkan ayamnya.

Setelah minyaknya panas, Kibum menoleh ke arah Jinki dan ia berniat untuk mengerjai suaminya itu.

“Suamiku, minyaknya sudah panas.” Ujar Kibum tersenyum manis hingga kamera menyorotnya dan Jinki kemudian tersenyum dan menghampiri Kibum

“Terimakasih sayang. Sekarang masukan ayamnya ke dalam wajan panas itu sementara aku akan membuat sausnya.” Ujar Jinki dan Kibum membulatkan matanya. Bagaimana jika ayamnya meletus letus seperti saat ia menggoreng telur? Bagaimana jika acara Jinki menjadi berantakkan? Kibum kemudian menatap Jinki dan Jinki mengusap pipinya hingga pipi Kibum memerah. Aish! Kenapa Jinki bersikap seperti ini? Akting eoh?

Kibum kemudian memasukkan ayamnya dan menggorengnya. Hah.. ia yakin ia pasti bisa! Sedangkan Jinki, mulai membuat saus disebelahnya seraya menunjukkannya pada kamera.

Setelah Jinki membuat sausnya, ia kemudian menuangkannya pada wajan Kibum yang berisi ayamnya yang sudah crunchy. Lalu mengaduknya sampai rata hingga sausnya meresap pada ayam crunchynya.

Setelah beberapa saat, akhirnya ayam crunchy atau Dakgangjeong itu matang dan Jinki segera menuangkannya kedalam piring yang dipegang Kibum. Jinki dan Kibum kemudian menghiasnya bersama.

“Ini dia Dakgangjeong ala Chef Jinki dan Istri cantikku Kim Kibum.” Ujar Jinki seraya merangkul Kibum sedangkan Kibum memegang hidangannya seraya tersenyum ke kamera. Tiba tiba salah seorang staff mengisyaratkan Kibum sesuatu dan kemudian…

CHUP!

Tepat saat acara itu berakhir Kibum mengecup pipi Jinki hingga Jinki terkejut.

“CUT!”

“Woah kalian benar benar hebat!” Ujar sutradara dan kedua sejoli itu hanya tersenyum lalu berterimakasih pada sutradara itu juga beberapa staff disana.

Jinki kemudian menarik Kibum kesalah satu tempat sepi dan memenjarakan Kibum didinding dengan tangannya.

“Kenapa kau menciumku?” Tanya Jinki dengan tatapan matanya yang mengunci Kibum.

“Bukankah kau menyuruhku berakting seperti pasangan yang bahagia? Dan tadi staff me-menyuruhku untuk……uhm-” Ucapan Kibum terpotong saat Jinki membungkam bibir Kibum dengan bibirnya. Jinki mencium lembut bibir Kibum dan Kibum pun memejamkan matanya menikmati ciuman Jinki. Jinki kemudian menarik tangan Kibum dan membawanya ke lehernya hingga Kibum melingkarkan kedua lengannya di leher Jinki.

“Uhm..” Kibum melenguh kecil saat Jinki mengulum kedua bibirnya lembut. Seperti ada perasaan yang bergejolak dalam diri mereka hingga Kibum pun bahkan membalas ciuman Jinki dengan kecupan kecupan kecilnya.

Jinki kemudian memegang pinggang Kibum dan melepaskan ciumannya. Ia menatap Kibum yang kini wajahnya bersemu merah.

GREP!

“Jangan menatapku!” Ujar Kibum seraya memeluk Jinki dan menyembunyikan wajah merahnya sedangkan Jinki tersenyum tipis.

“E-eoh maaf.. Kibum kita harus take.” Ujar seorang yeoja berambut panjang dengan ombre pink dibawahnya. Dan Jinki segera mendorong Kibum menjauh darinya hingga Kibum terhempas di dinding dan Kibum terkejut karenanya.

Jinki kemudian segera pergi meninggalkan Kibum dan melewati Irene dengan tatapan kebenciannya, sedangkan Kibum menatap kepergian Jinki dengan sedih lalu tersenyum tipis pada Irene dan pergi dengannya untuk acara interview tentang kerja sama mereka. Kibum bahkan bisa merasakan punggungnya nyeri karena dorongan Jinki.

♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡

Sepasang kekasih yang memiliki profesi sebagai manager kini berada di SHINING Building untuk mengambil 2 buah majalah SHINING Magazine spesial pernikahan Jinki dan Kibum.

Setelah itu, mereka berdua pergi ke sebuah cafe terdekat untuk meminum coffee berdua.

“Lihatlah bagaimana Jinki menciumnya. Sepertinya mereka saling menyukai!” Ujar Jonghyun seraya menatap majalah itu dan Taemin terkekeh karenanya

“Melihat bagaimana ekspresi Kibum hyung disini, aku merasa jika dia menyukai Jinki hyung tapi, entahlah.. mereka selalu bertengkar.” Ujar Taemin seraya menunjuk foto dimana Jinki dan Kibum berpegangan tangan dan Jonghyun mengangguk setuju.

“Apa jika kita menikah nanti.. kau ingin berfoto seperti ini?” Tanya Jonghyun dan menatap Taemin yang kini merona.

“Hyung…”

“Maafkan aku, kita baru saja mengenal saat pernikahan Jinki dan Kibum tapi, Taemin-ah.. aku sangat mencintaimu dan aku ingin menikah denganmu.” Ujar Jonghyun seraya menggenggam tangan Taemin dan Taemin tersenyum

“Nado. Aku juga mencintaimu hyung, tapi untuk menikah.. kita harus menunggu waktu yang tepat. Eum.. mungkin setelah Jinki dan Kibum mulai saling mencintai?” Tanya Taemin dengan nada bercandanya dan Jonghyun terkekeh karenanya.

“Itu pasti sangatlah lama.. tapi, berjanjilah.. jika Kau hanya milikku Lee Taemin.” Ujar Jonghyun seraya mengecup tangan Taemin dan Taemin tersenyum kemudian menganggukkan kepalanya.

–

–

–

Malam harinya…

Jinki sudah berada di Apartemennya dan mendudukkan dirinya di sofa. Ia masih memikirkan bagaimana tadi Irene melihatnya berpelukan dengan Kibum atau mungkin melihatnya berciuman. Entahlah.. Jinki memikirkan apakah Irene cemburu atau tidak? Hah… ia sudah menikah tetapi masih memikirkan yeoja itu.

CEKLEK

Kibum masuk ke apartemennya dan menatap Jinki yang kini sedang melamun dan duduk disofa. Kibum menundukkan kepalanya dan segera pergi menuju kamarnya untuk mandi dan berganti baju.

Setelah beberapa saat, Kibum sudah memakai baju piyamanya kemudian melirik jam yang menunjukkan pukul 20.00 PM. Ia belum mengantuk dan sebaiknya ia mengunjungi Minho yang sedari tadi terus menelponnya.

Kibum keluar dari kamarnya dan melihat Jinki yang kini sedang membaca buku yang sepertinya ia bawa dari rumah Ummanya.

“Kau mau kemana?” Tanya Jinki saat Kibum melewatinya begitu saja dan menuju pintu apartemennya.

“Ke kamar Minho.” ujar Kibum dan menoleh menatap Jinki

“Untuk apa kau ke kamarnya? Kau memiliki suami Kibum!” Ujar Jinki dan menatap Kibum tajam

“Suami? Aku tidak menganggap pernikahan ini serius dan lagipula orang yang kau sebut suami itu tidak pernah mempedulikanku. Jadi, lebih baik aku mengunjungi orang yang lebih peduli padaku.” Ujar Kibum telak kemudian tersenyum kecut lalu Kibum kembali melangkahkan kakinya dan membuka pintu apartemennya.

“Terserah! Pergilah!” teriak Jinki kesal saat Kibum pergi kemudian ia melemparkan bukunya dengan kesal. Entahlah… ia kesal dengan dirinya? Dengan Kibum? Atau dengan Minho? Atau Irene? Ia juga tidak tahu!

♡♡♡

Sementara Kibum kini sudah berada d kamar Minho dan menangis. Entahlah.. seperti ada perasaan sesak saat mengingat bagaimana pertengkarannya dengan Jinki tadi. Meskipun setiap hari mereka bertengkar tapi, rasanya kali ini sangat berbeda. Apa mungkin karena ciuman mereka tadi itu adalah penyebabnya? Entahlah Kibum juga tidak mengerti.

“Kenapa kau menangis?” Tanya Minho pada Kibum yang kini terisak di sofa milik Minho.

“Bagaimana perasaanmu jika seseorang menciummu kemudian menghempasnya begitu saja?” Tanya Kibum dan Minho mengerutkan alisnya. Menghempasnya?

“Apa Jinki yang melakukannya?” Tanya Minho dan Kibum menghela nafasnya

“Tidak ada hubungannya dengan Jinki. Aku hanya bertanya.. ini soal drama yang aku tonton.” Ujar Kibum kemudian tersenyum dan menghapus airmata

“Drana?”

“Eum.. aku menonton Drama. Laki laki itu mencium kekasihnya kemudian menghempasnya begitu saja saat mantan kekasih laki laki itu datang dan sikapnya berubah menjadi dingin. Aku bahkan sampai menangis menontonnya.” Ujar Kibum tersenyum tipis dan Minho menghela nafasnya. Kemudian Minho mengusap pipi Kibun yang basah.

“Seharusnya kekasihnya meninggalkan lelaki itu.” Ujar Minho dan Kibum membulatkan matanya.

“Kenapa harus meninggalkannya? Bukankah seharusnya lelaki itu meminta maaf?” Tanya Kibum dan Minho tampak berpikir

“Minta maaf memang perlu tapi bagaimana jika dia melakukannya lagi hingga pada akhirnya ternyata lelaki itu kembali memilih mantan kekasihnya?” Tanya Minho dan hati Kibum mencelos mendengarnya. Ucapan Minho ada benarnya tapi, apakah ia harus meninggalkan Jinki? Mereka memang tidak menganggap pernikahan ini serius dan lagipula Jinki tidak mencintainya. Tapi, kenapa Jinki menciumnya dan menghempasnya begitu saja saat melihat Irene? Bahkan saat itu ia membentaknya. Apa Jinki masih mencintai Irene atau Jinki kesal melihat Irene? Entahlah.. Sebenarnya Kibum tidak ingin peduli tapi, ini menyangkut hidupnya juga.

“Kibum? Kau melamun?” Tanya Minho dan Kibum menatap Minho aneh

“Tidak. Aku hanya terlalu memikirkan bagaimana kelanjutan drama itu kkk~” Ujar Kibum terkekeh dan Minho tersenyum tampan

“aigoo.. Oh ya! Besok apa kau ada waktu? Aku free dan aku ingin sekali mengunjungi butikmu.” tanya Minho dan Kibum menganggukkan kepalanya.

“Tentu! Aku akan mengajakmu ke butikku!” Ujar Kibum tersenyum. Setelah itu Minho pergi ke dapurnya untuk membuatkan Kibum teh hangat.

–

–

–

Pukul 22.15 PM

Kibum masuk ke dalam Apartemennya setelah menghabiskan waktu di kamar Minho untuk membicarakan tentang pekerjaan mereka masing masing. Kibum terkejut saat melihat ruangannya sudah sangat gelap dan hanya lampu dapur yang menyala. Ia sangat takut.

“J-jinki?” Panggil Kibum pelan dan mencari Jinki dengan cahaya ponselnya. Kibum kemudian menuju sofa dan menghela nafasnya saat melihat Jinki yang tertidur disana.
Jinki tertidur dengan posisi yang sepertinya sangat tidak nyaman. Kibum kemudian mendudukkan dirinya dan membangunkan Jinki dengan perasaan takut. Ia sangat takut mungkin saja ini bukan Jinki atau tiba tiba ada hantu yang lewat saat ia membangunkan Jinki

“Jinki…. bangun…” Kibum menggerakkan tubuh Jinki dengan cepat dan Jinki melenguh

“Kau sudah pulang? Cepat tidurlah dikamarmu.” Ujar Jinki kemudian membalik tubuhnya membelakangi Kibum.

“Jinki.. tidurlah dikamar. Tidurlah bersamaku. Cepaaat…” ujar Kibum seraya menggerakkan tubuh Jinki dan Jinki pun bangun dan duduk di sofa lalu menatap Kibum disampingnya.

“Wae? Kenapa kau menyuruhku tidur di kamar?” Tanya Jinki dan Kibum menggigit bibirnya takut. Lalu ia beranjak dan menarik tangan Jinki pergi.

“Cepat!!” Ajak Kibum dan akhirnya mereka pun pergi ke kamar Kibum yang sangat terang.

“Kau belum menjawab pertanyaanku Kibum.” Ujar Jinki saat mereka sampai di kamar mereka.

“Aish! Aku hanya kasihan padamu. Kau terlihat tidak nyaman tidur disofa. Sebaiknya kita mulai membagi ranjang ini berdua.” ujar Kibum seraya menunjuk ranjangnya. Lagipula saat dirumah Ummanya mereka tidur dalam 1 ranjang. Dan Jinki pun pasrah lalu segera membaringkan dirinya di ranjang begitupun dengan Kibum.

“Andwae! Hanya matikan lampu dibagianmu!” Ujar Kibum saat Jinki hendak mematikan lampu tidurnya. Jinki pun menghela nafasnya kemudian mematikan lampu dibagian dirinya sedangkan dibagian Kibum masih menyala bahkan lampu kamar ini pun menyala dengan terang. Hah.. Jinki pasti tidak akan bisa tidur.

♡♡♡♡

Pukul 00.05 AM

Jinki masih terjaga karena lampunya tidak mati. Lalu Jinki melirik Kibum yang sudah tertidur pulas disampingnya kemudian ia dengan perlahan beranjak dari ranjangnya untuk mematikan lampu yang berada disamping pintu kamar. Setelah itu ia kembali membaringkan dirinya diranjang dan menghela nafasnya berat saat lampu tidur Kibum belum mati. Jinki kemudian membalik tubuhnya menghadap Kibum untuk mematikan lampu tidur Kibum namun, ia tertegun saat matanya melihat Kibum yang tertidur dengan sangat cantik dengan sedikit cahaya yang meneranginya.

Jinki kemudian tersadar jika Kibum adalah istrinya yang nyata dan bahkan, Kibun bukanlah istri yang selama ini ia impikan. Tapi, istrinya ini terlihat sangat cantik bahkan mungkin melebihi istri impiannya atau mungkin Irene sekalipun. Tiba tiba perasaan bersalah menyelimutinya saat tadi dia mendorong Kibum begitu saja setelah berciuman dan bahkan Jinki lebih memikirkan Irene cemburu atau tidak dan tidak memikirkan perasaan Istrinya ini. Mungkin pernikahan ini tidak serius tapi, ia yakin Kibum punya perasaan sakit hati setelah Jinki menciumnya lalu mendorongnya begitu saja.

Jinki kemudian mengusap rambut Kibum dan lalu turun ke mata Kibum, hidung Kibum, pipi Kibum dan berakhir di bibir Kibum. Bibir kecil berwarna pink yang ia sukai. Tiba tiba hatinya terasa panas jika membayangkan orang lain dan terlebih lagi itu Minho mencium bibir Kibum ini. Ia tidak mau itu terjadi.

“Kau milikku.” Ujar Jinki tanpa sadar kemudian ia mendekatkan wajahnya dan mengecup bibir Kibum pelan tanpa berniat untuk membangunkan sang pemiliknya. Setelah menciumnya Jinki tersenyum tipis kemudian membawa Kibum ke dalam pelukannya.

Semoga saja Jinki sadar apa yang dia rasakan saat ini untuk Kibum.

♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡

Keesokan harinya….

Terlihat Kibum yang sudah rapi dengan pakaian fashionistanya dan ia mulai duduk dimeja rias seraya memakaikan cream di wajahnya. Sedangkan sang suami terlihat baru saja bangun dari tidurnya dan menatap istrinya yang sudah siap pergi.

“Kibum? Kau mau kemana?” Tanya Jinki dengan suara paraunya khas orang bangun tidur.

“Aku akan ke butik untuk menyiapkan beberapa baju untuk acara fashion show minggu depan.” Ujar Kibum dan ia mulai memakai lipbalm strawberrynya dan Jinki menatapnya.

“Kenapa pagi sekali? Kau tidak ingin sarapan dulu? Aku akan membuatkanmu sesuatu.” Ujar Jinki kemudian beranjak dari ranjangnya dan menghampiri Kibum yang kini mulai menyisir rambutnya

“Tidak perlu. Aku akan makan disana saja.” Ujar Kibum tersenyum tipis kemudian bangkit dari tempatnya dan menatap Jinki dihadapannya

“Kalau begitu aku akan mengantarmu. Hari ini aku free.” Ujar Jinki menatap Kibum dalam dan Kibum menggelengkan kepalanya.

“Aku akan berangkat bersama Minho. Hari ini dia free dan dia ingin mengunjungi butikku.” Ujar Kibum dan Jinki membulatkan matanya

“Oh jadi kau lebih peduli dengan hari liburnya daripada hari liburku? Tsk! Pergilah!” Ujar Jinki dengan tatapan tajamnya kemudian meninggalkan Kibum begitu saja ke kamar mandi dan Kibum hanya mengerutkan alisnya lalu tersentak saat pintu kamar mandi di tutup dengan kencang oleh Jinki. Kibum mengangkat bahunya malas dan segera pergi dari sana. Entahlah.. ia juga sebenarnya masih kesal pada Jinki.

–

–

–

Setelah beberapa saat Kibum pergi, terlihat Jinki yang benar benar bosan di dapurnya seraya memakan Kimchinya. Hari ini ia free tapi, istri cantiknya itu lebih memilih pergi bersama Minho dibanding dirinya. Tiba tiba ia teringat perkataan Kibum semalam…

“Suami? Aku tidak menganggap pernikahan ini serius dan lagipula orang yang kau sebut suami itu tidak pernah mempedulikanku. Jadi, lebih baik aku mengunjungi orang yang lebih peduli padaku.”

Jinki mulai berpikir. Apa benar sikapnya tidak peduli pada Kibum? Seingatnya selama mereka menikah mulai beberapa hari terakhir ini Jinki selalu memasak untuk Kibum. Apa itu bukan arti ‘peduli’ bagi Kibum? Lalu apa yang membuat Kibum berpikir jika Jinki tidak peduli padanya? Meskipun pernikahan ini hanya karena terpaksa tapi, Jinki menganggap jika Kibum adalah tanggung jawabnya. Maka dari itu, Jinki selalu mengalah untuk tidur di sofa dan memasak untuk Kibum akhir akhir ini. Lalu dibagian mana ketidakpedulian itu?

TING TONG

Bel apartemen berbunyi dan Jinki pun segera beranjak untuk membuka pintu apartemennya tanpa melihat interkom terlebih dahuku karena ia mengira itu adalah Jonghyun yang baru saja ia kirimkan message.

“Hai Jinki!” Tegur seorang yeoja cantik dan Jinki terkejut dan menatap yeoja itu

“Kibum tidak ada dirumah. Sebaiknya kau kembali besok atau kunjungi but-”

“Aku tahu! Dan aku kesini karena ingin bertemu denganmu. Boleh aku masuk?” Tanya Irene dengan senyumannya dan Jinki pun mempersilahkannya.

“Apa yang ingin kau bicarakan denganku?” Tanya Jinki pada Irene yang kini menatapnya

“Maafkan aku untuk kesalahanku dimasa lalu.” Ujar Irene dengan wajah memelasnya dan Jinki berdecak

“Aku sudah melupakannya dan sebaiknya kau juga melupakannya.” Ujar Jinki dengan pandangan yang seakan menusuk mata Irene

“Saat itu aku dijodohkan dan aku tak bisa menolak keinginan orangtuaku. Aku menikah di London dan hidup dengan penuh kesengsaraan. Dan… aku bercerai tahun lalu..” jelas Irene dengan senyum kecilnya dan Jinki merubah tatapannya menjadi tatapan terkejut

“Cerai?”

“Eum.. aku bercerai karena suamiku berselingkuh. Lalu aku pun mencari pekerjaan untuk bisa kembali ke Korea untuk mencarimu. Namun, ketika aku berhasil menjadi asisten pribadi Carrie aku pun mendapat kabar buruk yaitu pernikahanmu dengan Kibum.” Jelas Irene lagi dan setetes airmata mengalir di pipinya

“Mungkin kau sudah sangat membenciku tapi, Jinki.. aku masih mencintaimu.” Ujar Irene lagi kemudian memeluk Jinki yang kini tak berdaya. Ia bersumpah jika ia sudah melupakan kejadian itu tapi, mendengar kisah Irene dan bahkan melihat airmatanya membuat Jinki merasa jika ia adalah orang yang paling menyesal karena menerima perjodohannya dengan Kibum. Tapi, ini sudah terlampau terlalu jauh.. bahkan semalam Jinki sudah mendeklarasikan jika Kibum adalah miliknya. Lalu apa yang harus ia lakukan?

♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥

TO BE CONTINUED…

♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡

YUHUUUUUU 4K WORDS XD
Cepet yaaa wkwkwkwkw seneng sih ngetiknya dan lagian responnya lumayan bagus jadi yaudah lah lanjut cepet 😂😂😂😂

Hayulu Jinki galau dan Kibum juga labil kesini mau kesana mau xD

See you ^^