THE LITTLE FAIRY AND HIS PRINCE | ONKEY | CHAP 2

Title: The Little Fairy and His Prince
Subtitle: The Black Side of Me

Cast: – Lee Jinki
          – Kim Kibum
          – Kim Jungah
          – And Others

Genre: YAOI, Fantasy, Romance
Author: Herbef
Warning: TYPO(S), BL, Weird Story EVAH

A/N:

AKHIRNYA 😂😂😂😂🔫
Sumpah niat gak niat tapi diniatin aja deh wkwkwk xD ini absurd banget sumpah lol

But hope you like it!

♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡

HAPPY READING

♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡

Pagi ini, terlihat seorang peri cantik baru saja terbangun dari tidur lelapnya. Ia membuka matanya perlahan lalu membuka selimutnya dan terduduk diranjang kecilnya. Tersenyum kecil saat menyadari jika sudah lama ia tinggal dirumah kecil ini bersama orang yang benar benar spesial baginya karena orang itu selalu membantunya. Seorang namja tampan yang kini masih tertidur pulas di depan rumah kecil peri cantik ini.
Peri cantik itu membuka jendela rumahnya dan menatap namja tampan itu dengan senyumnya.
Kemudian peri cantik itu mengeluarkan tongkat sihirnya dan mengarahkan sihirnya pada namja tampan yang tertidur itu.

“Tampan..” ujar peri cantik itu saat sihirnya yang berupa angin angin mengenai rambut namja tampan itu hingga rambutnya berterbangan dengan indah.

“Eumh.. Kibum?” Panggil namja tampan itu pelan kemudian Kibum yang merasa terpanggil segera menghentikkan sihirnya.

“Kenapa kau menganggu tidurku?” Tanya namja tampan itu kemudian membuka matanya yang sipit dan menatap rumah rumahan kecil dihadapannya. Tepatnya melihat seorang peri yang wajahnya terlihat dari jendela rumah itu.

“Maaf… aku hanya harus membangunkanmu Jinki. Kau harus bekerja..” ujar Kibum kemudian ia segera terbang menghampiri Jinki yang mulai terduduk di ranjangnya.

“Kkk baiklah aku akan bersiap! Bisakah kau siapkan bajuku Kibum?” Tanya Jinki seraya mengusap rambut Kibum yang berkilauan dengan telunjuknya.

“Baiklah.. kau mandilah Jinki.” Ujar Kibum dengan senyumnya yang cantik dan Jinki pun mengangguk lalu segera pergi ke kamar mandi sedangkan Kibum, ia mulai mengarahkan tongkat sihirnya ke arah lemari Jinki dan baju kerja itu pun keluar dengan sendirinya dari lemari Jinki.

–

–

–

Jinki dan Peri cantik itu kini sudah berada dikantor tepatnya diruangan Jinki. Kibum terlihat terbang kesana kemari sedangkan Jinki terlihat mengerjakan pekerjaannya seraya sesekali menatap peri cantik yang terlihat gembira itu.

Jinki lalu terkejut saat Kibum menayalakan lampu dan televisi diruangannya dengan sihirnya.

“Mi-mian.. apa aku mengganggumu?” Tanya Kibum seraya menatap Jinki yang terkejut. Jinki kemudian menggelengkan kepalanya dan tersenyum tampan pada Kibum.

“Aniya, aku hanya terkejut kkk~” Jinki terkekeh kemudian kembali mengerjakan pekerjaannya dan Kibum pun kembali mematikan televisi dan lampu diruangan itu. Jinki meliriknya dan tersenyum tipis. Ia berpikir, Kibum sangatlah lucu dan juga cantik? Bagaimana jika Kibum berubah menjadi manusia? Pasti sangat sangat menggemaskan.

TOK TOK TOK

Mendengar pintu ruangan di ketuk, Kibum pun segera bersembunyi dibalik buku yang tersusun rapi di sebuah rak dan Jinki lalu menyuruh orang itu masuk.
Kemudian tanpa menunggu lama, masuklah Clientnya yang bernama Sohn Dongwoon.

“Ah, Dongwoon-ssi! Senang bertemu denganmu! Silahkan duduk.” Ujar Jinki seraya menyambut Dongwoon lalu mereka saling tersenyum dan menjabat tangan.

“Ah Presdir Lee, aku kesini dengan membawa Proposal untuk Proyek kita yang mendatang. Semoga kau menyetujuinya!” Ujar namja berwajah arab itu seraya memberikan Proposalnya pada Jinki dan Jinki mulai menerimanya kemudian membacanya.

Di sisi lain, peri cantik yang tengah bersembunyi itu berusaha melihat ke arah Dongwoon yang sedikit terhalang oleh buku buku ini. Entah mengapa, perasaannya berkecamuk mendengar nama ‘Dongwoon’? Dan sialnya ia tidak bisa melihat dengan jelas seperti apa wajah Dongwoon itu? Apakah Dongwoon ini merupakan Dongwoon yang……. Hah.. tidak mungkin!

“Tentu saja aku setuju! Proyek ini sangat bagus apalagi proyek ini akan dibuat di salah satu Mall di Seoul!” Ujar Jinki tersenyum menatap Dongwoon kemudian ia segera menandatangani proposal itu dan kembali memberikan proposal itu pada namja berwajah arab itu.

“Baiklah! Karena kau sudah menandatanganinya, aku permisi Presdir Lee. Aku akan menghubungimu jika para staff dan crewnya sudah siap.” Ujar namja tampan itu dan Jinki mengangguk. Kemudian mereka kembali berjabat tangan dan Dongwoon pun pergi meninggalkan ruangan Jinki.

“Kibum?” Panggil Jinki saat ia tidak melihat Kibum diruangannya. Kibum yang mendengar panggilan Jinki pun segera keluar dari rak buku itu dan terbang menghampiri Jinki hingga Jinki tersenyum.

“Kau bersembunyi dimana?” Tanya Jinki saat Kibum sudah sampai di hadapannya dan duduk di atas laptop Jinki.

“Di rak buku itu. Hm Jinki, ada hal yang ingin ku tanyakan..”

“Tanyakanlah..”

“Dongwoon, dia itu siapa?” Tanya Kibum menatap Jinki ragu dan Jinki mengerutkan alisnya menatap Kibum.

“Dia adalah Clientku. Wae? Kau mengenalnya?” Tanya Jinki seraya mengusap rambut Kibum yang berkilauan dan Kibum mengerucutkan bibirnya.

“Tidak. Mungkin hanya namanya saja yang sama.” Ujar Kibum kemudian ia segera terbang memeluk leher Jinki dan ia menyembunyikan wajahnya di kerah kemeja Jinki hingga Jinki terkejut atas perbuatan Kibum.

“Kenapa Kibum?” Tanya Jinki saat merasa kerah kemejanya basah. Jinki kemudian menolehkan wajahnya dan menatap tubuh Kibum yang bergetar. Kibum menangis.. tapi, ia tidak tahu apa sebabnya?

“Kibum, gwenchana?” Tanya Jinki seraya mengusap punggung Kibum dengan telunjuk kirinya dan Kibum kemudian segera terbang menatap wajah Jinki dengan senyum tipisnya.

“Hm.. aku hanya sedang mengingat masa laluku.” Ujar Kibum dengan senyumnya dan Jinki tersenyum karena wajah Kibum kembali ceria.

“Apa tentang Appamu itu?” Tanya Jinki penasaran dan Kibum berdecak kemudian mengambil tongkat sihirnya lalu mengarahkannya pada bibir Jinki hingga bibir Jinki sekarang tertutup dengan selotip hitam sehingga ia terlihat seperti korban penculikkan.

“Aku sedang tidak ingin membahasnya jadi diam dan lanjutkan pekerjaanmu Presdir Lee.” Ujar Kibum seraya memicingkan matanya pada Jinki kemudian ia kembali berterbangan kesana kemari dan Jinki pun melepas selotip dibibirnya itu dengan tangannya.

“Hah… aku akan menghancurkan rumah kecilmu jika kau berani melakukannya lagi.” Ancam Jinki pada Kibum yang kini duduk diatas lampu kristalnya.

“Aku tidak mendengarmuuuuu…” ujar Kibum meledek Jinki dan Jinki hanya berdecak pelan lalu tersenyum karena tingkah Kibum sangat sangat lucu.

–

–

–

2 orang peri cantik kini sampai di sebuah lokasi dimana mereka bertemu dengan Kibum terakhir kalinya sebelum akhirnya Kibum menghilang.

“Saat itu, kita menolong anak kecil itu disini. Lalu dimana Kibum saat itu?” Tanya Taemin pada Nicole yang kini terlihat menatap ke sekeliling mencari Kibum.

“Seingatku, dia juga ikut memberi pelajaran pada penjahat itu tapi, sepertinya dia benar benar terhempas oleh angin kencang itu.”

“Lalu bagaimana ini Nicole? Bagaimana jika Kibum menghilang atau mati?”

“LEE TAEMIN! Jangan berbicara seperti itu! Kita pasti akan menemukannya!” Ujar Nicole kemudian Taemin mengangguk dan mereka pun kembali mencari Kibum sampai mereka menemukannya.

♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡

Jinki sampai dirumahnya dan ia menghela nafasnya berat saat melihat rumahnya sudah terhias dengan sangat cantik. Hah.. pasti ini buatan Ummanya dan pasti malam nanti akan ada acara bersama Jungah Tsk!
Jinki kemudian segera berlalu menuju kamarnya di lantai atas kemudian setelah sampai dikamarnya, Jinki segera menutup pintunya keras keras hingga Kibum yang berada di dalam saku jasnya terkejut.

“Jinki? Gwenchana?” Tanya Kibum seraya memunculkan kepalanya di balik saku jas Jinki kemudian segera keluar dari sana dan menatap Jinki yang mulai duduk di ranjangnya dan mengusap rambutnya dengan gusar.

CEKLEK

Pintu kamar Jinki terbuka dan Kibum segera terbang keatas dan bersembunyi diatas lemari pakaian Jinki sedangkan Jinki menatap Ummanya yang masuk dengan menatap Jinki tajam.

“Kenapa kau menutup pintumu seperti itu eoh?” Tanya Umma Jinki dan Jinki menghela nafasnya berat.

“Umma, aku sedang lelah.” Jawab Jinki dan Ummanya berdecak karenanya

“Cepat mandi dan bersiaplah! Malam ini- YA!” Umma Jinki berteriak memanggil anak semata wayangnya yang kini meninggalkannya ke kamar mandi.

“Hah.. anak itu benar benar. Lihat saja! Pasti dia akan terpesona dengan kecantikan Jungah malam ini.” Ujar Ummanya kemudian segera pergi dari kamar Jinki.
Dan Kibum yang berada di atas lemari tiba tiba terduduk disana dan menekuk lututnya. Entah mengapa mendengar kalimat Umma Jinki membuat hatinya sakit. Seperti ada duri yang menusuk hatinya saat ini. Sakit sekali….

“Kenapa sakit sekali?” Tanya Kibum seraya memegang dadanya yang semakin sakit. Padahal hanya mendengar kalimat biasa dari Umma Jinki tapi, mengapa hatinya yang terkena imbas? Apa ini?

♡♡♡

Setelah beberapa lama, akhirnya Jinki selesai dengan acara mandinya dan ia keluar dari kamar mandi dengan bertelanjang dada. Entah mengapa Jinki mempunyai ide jahil untuk mengerjai Kibum kali ini.

“Kibum?” Panggil Jinki saat ia tidak melihat keberadaan Kibum di kamarnya. Jinki menoleh kesana kemari bahkan menghampiri rumah kecil Kibum tapi, tidak menemukan peri kecil itu disana.

“Kibum? Dimana kau?”

“Aku diatas sini.” Ujar Kibum dan Jinki kemudian menoleh keatas lemarinya dan melihat sayap Kibum disana.

“Kibum, kenapa kau menghadap belakang?” Tanya Jinki saat melihat Kibum duduk membelakanginya diatas lemari.

“Pakai bajumu dulu, maka aku akan menatapmu.” Ujar Kibum dan Jinki terkekeh karenanya. Pasti Kibum sudah melihatnya lebih dulu sebelum Jinki mencari Kibum tadi dan pasti wajah peri cantik itu memerah saat ini.

“Aku sudah memakainya.” Ujar Jinki tersenyum jahil padahal ia sama sekali belum memakai bajunya dan Kibum kemudian menolehkan wajahnya dan…

“YAAAAHHH!!!!” Kibum berteriak saat melihat Jinki yang belum memakai bajunya dan Jinki tertawa terbahak bahak karena akhirnya ia bisa melihat wajah merah Kibum itu. Sangat sangat lucu. Wajahnya benar benar merah seperti tomat kkk~

“Jinki berhenti tertawa! Dan cepat pakai bajumu!!!” Ujar Kibum dengan kesal seraya kembali membelakangi Jinki dan Jinki tersenyum karenanya

“Arraseo, aku akan memakainya kkk~” Jinki kemudian segera memakai bajunya dan setelah itu Kibum akhirnya terbang menghampiri Jinki yang kini terlihat sangat tampan dengan pakaian casualnya.

“Ingat! Aku ini peri dan aku bisa menghukummu dengan sihirmu jika kau berani mengerjaiku lagi!” Ancam Kibum pada Jinki dihadapannya dan Jinki tersenyum kemudian memejamkan matanya.

“Cepat hukum aku Kibum! Karena aku berniat untuk mengerjaimu lagi.” Ujar Jinki dengan mata terpejamnya menggoda Kibum dan Kibum menatap Jinki dengan senyum cantiknya. Jinki sangat tampan dan ia sangat menyukai sikap Jinki yang seperti ini.

TOK TOK TOK

“Lee Jinki! Apa kau sudah selesai? kita harus segera bersiap untuk makan malam bersama keluarga Kim sekarang!” ujar Umma Jinki dari luar kamarnya dan Jinki segera membuka matanya lalu menghela nafasnya.

“Tsk! Kau dengar itu Kibum? Bisakah kau buat aku menghilang saja?” tanya Jinki seraya menatap Kibum dihadapannya.

“Menghilang? dan tidak kembali lagi?” tanya Kibum seraya mengerjapkan matanya lucu dan Jinki berdecak

“Aniya.. hanya sebentar, agar aku tidak bertemu dengan keluarga Kim, tepatnya yeoja aneh itu.” jawab Jinki dengan wajah malasnya dan Kibum mengerucutkan bibirnya imut

“Eum.. aku tidak bisa membuatmu
menghilang Jinki.” Ujar Kibum dengan bibirnya yang mengerucut dan Jinki tersenyum tipis karenanya.

“Hah baiklah.. tapi tolong kau temani aku saat makan malam nanti hm?” pinta Jinki seraya mengusap rambut berkilauan Kibum dan Kibum menganggukkan kepalanya.

–

–

–

Jinki terlihat sedang membantu Ummanya untuk menyiapkan makan malam keluarganya bersama keluarga Jungah di ruang makan, sedangkan seorang peri cantik terlihat tengah memandangi Jinkinya yang tampan dari atas kulkas. Ia sedang berpikir, bagaimana jika ia yang menjadi manusia dan menikah dengan Jinki? Apa Jinki akan senang atau justru sama seperti sikap Jinki pada Jungah? Tapi untuk Kibum sendiri, jika itu terjadi ia pasti akan sangat bahagia.

“Ah! Sepertinya itu Jungah sudah datang, cepat bukakan pintunya Jinki!” Ujar Umma Jinki saat mendengar bel rumahnya berbunyi. Jinki menghela nafasnya kemudian segera menghampiri pintu rumahnya dan membukanya. Ia tersenyum tampan dan memberi hormat pada kedua orangtua Jungah sedangkan hanya tersenyum kecut pada Jungah yang kini tersenyum cantik padanya.

“Silahkan masuk, Umma sudah menunggu kalian.” Ujar Jinki mempersilahkan orangtua Jungah serta Jungahnya sendiri. Mereka pun masuk kedalam rumah Jinki dan Jinki mulai menutup pintu rumahnya, kemudian….

GREP!

“Aku merindukanmu Jinki.” Ujar Jungah seraya memeluk Jinki dari belakang. Jinki menghela nafasnya kemudian dengan sekuat tenaga melepaskan pelukan Jungah.

“Tapi aku tidak. Jangan pernah sekali kali melakukan hal itu padaku.” Ujar Jinki dengan tatapan tajamnya sedangkan Jungah berdecak.

“Kita akan menikah, cepat atau lambat kita akan sering melakukan skinship bahkan lebih dari ini.” Ujar Jungah menyeringai dan Jinki berdecak malas kemudian pergi mendahului Jungah. Kemudian pandangannya tanpa sengaja menatap keatas lampu ruang tamunya dan ia segera menghentikkan langkahnya saat melihat Kibum yang kini menatapnya dengan tatapannya terlihat sangat sedih.

Jinki kemudian menyunggingkan senyumnya pada Kibum sedangkan Kibum malah menundukkan kepalanya hingga Jinki menatapnya aneh.

“Apa kau menungguku?” Tanya Jungah hingga Jinki segera mengalihkan pandangannya pada wanita itu.

“Tsk! Yang benar saja!” Ujar Jinki kemudian segera berjalan lebih dulu dan Jungah tersenyum kemudian mengejar Jinki seraya memeluk lengannya saat mereka sampai diruang makan.

“Ya ampun, lihatlah mereka!” Ujar Umma Jinki dan kedua orangtua Jungah tersenyum melihatnya. Sedangkan Jinki hanya berwajah datar dan Jungah semakin beraksi dengan memeluk lengan Jinki lebih erat.

“Sudahlah.. kalian masih punya banyak waktu. Kajja kita makan!” Ujar Umma Jinki dan Jinki segera melepaskan tangan Jungah lalu segera duduk di meja makan dengan Jungah yang mengikutinya lalu duduk di sampingnya.

Sedangkan disisi lain, seorang peri cantik terlihat sedang berada di kamar Jinki tepatnya berada dirumah kecilnya. Ia menekuk lututnya dan menatap tempat tidur kosong Jinki dari jendela kamarnya. Entah mengapa melihat Jinki bersama Jungah membuatnya ingin sekali menangis. Ia tidak mengerti mengapa ia bisa seperti ini? Dan rasanya sepi sekali saat Jinki tidak ada di sisinya. Ia ingin kembali ke ruang makan untuk menatap Jinki lebih lama tapi, ia tidak mau menatap Jinki bersama Jungah.

“Bodoh kenapa aku menangis?” Tanya Kibum pada dirinya sendiri saat airmata itu mengalir di pipinya.

CEKLEK

Pintu kamar Jinki terbuka dan Kibum yang terkejut segera menyembunyikan dirinya di kamar mandi rumah kecilnya agar tidak ketahuan jika seorang peri ada dirumah ini.

“Kibum?” Panggil Jinki seraya menatap rumah kecil Kibum dan Kibum yang mendengar suara Jinki segera keluar dari rumahnya dan menghampiri Jinki.

“Kau mencariku?” Tanya Kibum setelah berada di hadapan Jinki dan Jinki tersenyum padanya.

“Bukankah aku sudah menyuruhmu untuk menemaniku makan malam? Kenapa kau malah pergi? Aku mencarimu sejak tadi hingga aku beralasan ke toilet untuk mencarimu.” Jelas Jinki dan Kibum tersenyum atas penjelasan Jinki. Entah mengapa ia malu mendengarnya. Jinki sedang mencarinya…

“Mianhae, bukankah kau sudah memiliki teman makan malam?” Tanya Kibum dengan wajah sedihnya dan Jinki mengerutkan alisnya.

“Jungah maksudmu? Kau bercanda Kibum, aku sangat malas makan bersamanya. Nafsu makanku hilang.” Ujar Jinki tersenyum dan Kibum hanya tersenyum tipis. Jinki kembali mengerutkan alisnya saat melihat pipi Kibum basah.

“Kibum kenapa kau menangis?” tanya Jinki dan Kibum terkejut karenanya. Ia bahkan tidak tahu apa penyebabnya menangis. Karena Jinkikah? Ah tidak! Ia tidak boleh mengatakannya.

“Aku merindukan keluargaku.” jawab Kibum berbohong. Dan Jinki kemudian menarik Kibum dan membawanya ke lehernya.

“Aku akan membantumu menemukannya. Kau jangan khawatir hm?” ujar Jinki seraya mengusap rambut bagian belakang Kibum dengan jarinya dan Kibum tersenyum di pelukannya.

“Terimakasih Jinki.”

TOK TOK TOK

“Jinki apa kau sudah selesai? Temani aku..” ujar Jungah seraya mengetuk pintu kamar Jinki dan Jinki kemudian segera pergi ke ranjangnya dan menyelimuti seluruh tubuhnya dan Kibum segera bersembunyi dirumah kecilnya.

“Jinki gwenchana?” Tanya Jungah saat ia berhasil masuk ke kamar Jinki dan melihat Jinki yang menatapnya tajam seraya menyelimuti tubuhnya.

“Sepertinya aku sakit. Sebaiknya kau pergi Jungah.” Ujar Jinki mengusir Jungah dan Jungah mengeructkan bibirnya sebal.

“Baiklah aku akan memanggil Um- apa itu?” Tanya Jungah saat matanya melihat rumah kecil berwarna pink di sisi kamar Jinki. Jungah kemudian menghampiri rumah kecil itu dan Jinki terkejut karenanya.

“Jinki apa ini?” Tanya Jungah menatap aneh rumah itu seraya membuka pintu rumah itu, sedangkan Kibum yang berada di rumah itu sangat ketakutan dan bersembunyi di kamar mandinya.

“I-itu hadiah untuk anak temanku. Jangan menyentuhnya!!” Perintah Jinki seraya mendudukkan dirinya di ranjang dan Jungah menoleh menatap Jinki aneh.

“Kenapa kau tidak membungkusnya? Mau ku bantu?” Tanya Jungah serata mengangkat rumah rumahan itu dan Jinki membulatkan matanya.

“KIM JUNGAH! Letakkan itu!” Bentak Jinki dan Jungah terkejut karenanya begitupun Kibum yang berada dirumah itu.

“Kau membentakku karena rumah ini eoh?!”

BRAK!

Jungah melempar rumah itu ke lantai dengan kesal kemudian segera pergi dari kamar Jinki dan Jinki segera beranjak dari ranjangnya dan segera menghampiri rumah kecil Kibum yang hancur karena perbuatan Jungah.

“Kibum?! Kibum?!” Panggil Jinki seraya mencari Kibum di serpihan rumah hancur itu.

“Eoh? KIBUM!” Jinki terkejut saat membuka serpihan rumah itu dan melihat Kibum yang tergeletak lemah disana. Jinki kemudian mengangkat Kibum dengan hati hati lalu membawanya ke bantalnya.

“Kibum gwenchana?!” Jinki terlihat sangat panik dan ia mencoba menggerakkan tubuh Kibum dengan jarinya.

“Kibum bangunlah!” Ujar Jinki khawatir. Bagaimana jika terjadi sesuatu pada Kibum? Bagaimana jika Kibum mati? Jinki kemudian meraih air minum di nakasnya kemudian menuangkannya di jarinya lalu mengusapnya ke wajah Kibum.

“Kibum?” Panggil Jinki saat Kibum mengedipkan matanya. Jinki sangat bersyukur jika Kibum ternyata hanya pingsan karena perbuatan Jungah.

“Gwenchana?” Tanya Jinki saat Kibum membuka matanya. Jinki lalu terkejut saat melihat mata Kibum tiba tiba berubah menjadi merah dan bahkan keluar 2 tanduk di sisi kepalanya.

“Ki-Kibum?” Jinki semakin terkejut saat Kibum kembali bangkit dan segera terbang dengan cepat keluar dari kamar Jinki dan Jinki pun segera mengejarnya. Apa yang terjadi sebenarnya?!

“Kibum! Sadarlah Kibum!” Ujar Jinki saat melihat Kibum yang terbang ke atas lampu ruang tamunya dimana Jungah bersama kedua orangtuanya beserta orangtua Jinki sedang berbincang bincang.
Jinki yang berada di anak tangga hanya bisa menatapnya khawatir, apalagi saat Kibum mulai mengeluarkan tongkat sihirnya.

“Kibum…”

PRANG!!

“Ahh..”

“Jungah!!!”

Jinki menatap Jungah yang kini pingsan karena tiba tiba sebuah vas bunga melayang ke arahnya hingga mengenai kepalanya bahkan sampai berdarah. Kemudian ia kembali menatap Kibum yang kini kembali berubah seperti semula dan terkejut sendiri melihat perbuatannya.

“JINKII!!! JINKI KEMARILAH!!!” Panggil Ummanya dan Jinki pun segera menghampiri Ummanya lalu menggendong Jungah dan membawanya ke kamar tamu. Umma Jinki segera menelpon dokter sedangkan, kedua orangtua Jungah ikut membawa Jungah ke kamar tamu bersama Jinki.

Kibum yang kini berada di atas lampu hanya terdiam dan menyesal karena perbuatannya. Sifat devilnya kembali keluar jika ada seseorang yang menyakitinya dan ia benar benar tidak menyukai sifatnya yang satu itu. Jinki pasti akan marah padanya.

“Bagaimana keadaan Jungah?” Tanya Umma Jinki saat masuk ke kamar tamu itu dan Kibum pun masuk ke kamar itu dan bersembunyi di atas lemari.

“Aku sedang mengompres lukanya Umma.” Jawab Jinki seraya mengompres kepala Jungah yang berdarah dan Umma Jungah terlihat menangis melihat anaknya seperti itu.

“Bagaimana ini bisa terjadi? Darimana vas bunga itu berasal?” Tanya Appa Jungah dan Umma Jinki menggelengkan kepalanya bahwa ia tidak tahu dan Jinki menatap ke atas lemari dan melihat Kibum yang kini menatapnya sedih.

“Aku permisi sebentar. Aku akan membersihkan pecahan vas itu.” Ujar Jinki pada ketiga orangtua itu dan segera pergi keluar kamar itu diikuti dengan Kibum yang kini terbang dibelakangnya.

Jinki mulai membersihkan pecahan vas itu dan Kibum kemudian mengeluarkan tongkat sihirnya dan menyihir pecahan vas itu hingga hilang dan Jinki kemudian menatap Kibum disampingnya dengan tajam.

“Apa yang kau lakukan pada Jungah?” Tanya Jinki dengan tatapan tajamnya dan Kibum menundukkan kepalanya.

“Maafkan aku..” jawab Kibum lirih dan Jinki memicingkan matanya pada peri cantik dihadapannya itu.

“Kenapa kau bisa berubah menjadi menyeramkan seperti itu Kibum? Hah?” Tanya Jinki kesal. Entahlah ia sangat kesal karena kejadian ini. Bukan berarti ia menyukai atau membela Jungah tapi, entahlah…

“Aku bisa berubah wujud menjadi devil jika seseorang menyakitiku. Maafkan aku Jinki, aku tidak bermaksud seperti itu. Aku-”

“Lupakan saja! Berjanjilah padaku jika kau tidak akan pernah berubah menjadi seperti itu lagi!” Perintah Jinki dengan tegas kemudian ia segera kembali ke kamar tamu sedangkan Kibum, terduduk di bantalan sofa dan menundukkan kepalanya.

“Asal kau tidak menyakitiku maka aku tidak akan berubah menjadi seperti itu lagi.”

♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥

TO BE CONTINUED

♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥

Syalalalalalalaal 😂😂😂😂
RFL Ntar yaa sabar xD Chapter depan END RFL wkwkwkwk xD