RECIPE FOR LOVE | ONKEY | CHAP 9

Title: Recipe For Love
Subtitle: Happy Ending!

Cast: – Lee Jinki
          – Kim Kibum
          – Choi Minho
          – Bae Irene
          – Kim Jonghyun
          – Lee Taemin

Genre: YAOI, Romance, Marriage Life, SMUT
Author: Herbef
Warning: TYPO(S), BL, Don’t Like Don’t Read!

A/n:
BELOM END KOK XD
Chapter depan mungkin endnya…
Mulai males ngetik lagi ih jd maaf kalo pendek, alur kecepetan, atau gaseru (?)

But hope you still like it! ^^

♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥

HAPPY READING ^^

♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥

Seorang namja cantik terlihat tengah sibuk di dapur untuk menyiapkan sarapan untuknya dan juga suaminya yang masih tidur dengan pulasnya. Ini masih pukul 5.30 pagi dan ia sengaja bangun lebih pagi untuk menyiapkan nasi goreng mentega. Yah… meskipun sebenarnya nasi goreng mentega bisa dimasak sekitar 15 menit tapi, sepertinya itu tidak berlaku bagi namja cantik ini. Karena dia bukan orang yang ahli dalam bidang memasak, bahkan membuat ramyun saja ia tidak bisa. Sekalinya ia bisa memasak sesuatu, rasanya benar benar tidak enak. Dan kali ini ia mencoba dengan sepenuh hati untuk membuat sarapan untuk suaminya itu. Suaminya itu pernah sekali memuji masakannya dan ia menjadi yakin jika kali ini ia akan berhasil lagi. Jikapun tidak, setidaknya ia sudah berusaha dan suaminya itu pasti sangat mengerti dirinya.

“Ah aku melupakan sosisnya!” Ujar Kibum seraya menepuk keningnya kemudian menuju ke kulkas untuk mengambil sosisnya kemudian mulai memotong sosisnya dan memasukkannya ke dalam wajan bersama nasi goreng itu.

Setelah beberapa lama ia siap dengan nasi gorengnya, Kibum segera menuangkannya kedalam 2 piring kemudian mengambil 2 sendok dan mulai mencicipi salah satu nasi gorengnya itu dan….

“HUEK!!” Kibum terbatuk lalu memuntahkan nasi goreng itu ke dalam westafel kemudian ia segera minum segelas air mineral dan menatap nasi goreng itu dengan sedih.

“Kenapa asin sekali? Apa aku akan menikah lagi? Hah…” Kibum menatap nasi gorengnya dengan sedih kemudian mengambil piring itu dan menuju tempat sampah untuk membuangnya saja. Tidak ada gunanya ia memasak dengan rasa seperti itu.

“Kibum! Hentikan!” Ujar seseorang saat Kibum hendak membuang nasi gorengnya dan Kibum menoleh lalu terkejut mendapati Jinki yang tengah menghampirinya lalu merebut piring di tangan Kibum dan menatap Kibum datar.

“Jangan membuangnya. Ini adalah usahamu.” Ujar Jinki kemudian mengambil 1 piring nasi goreng lagi kemudian meletakkannya ke meja makan dan Kibum hanya menatapnya dalam diam.

“Wae? Ambilkan aku segelas air dan duduklah disampingku.” Ujar Jinki yang sudah duduk di meja makan dan Kibum mengangguk kemudian mengambil 2 gelas air lalu meletakkannya dimeja makan dan ia mulai duduk disebelah Jinki. Entah mengapa? Biasanya pasti mereka duduk berhadapan tapi sekarang Jinki malah menyuruh Kibum duduk disebelahnya.

“Aku akan memakannya.” Ujar Jinki tersenyum tipis pada Kibum dan Kibum menggelengkan kepalanya hingga Jinki menatapnya aneh.

“Jangan.. itu tidak enak. Hm.. aku hanya berusaha mencobanya dan hasilnya benar benar buruk.” Ujar Kibum seraya menundukkan kepalanya dan Jinki mengusap rambut Kibum lembut.

“Ini usahamu, meskipun kau bilang rasanya tidak enak tapi bagiku apapun yang kau buat menjadi sangat spesial untukku.” Ujar Jinki tersenyum dan Kibum menatapnya dengan wajah merahnya serta senyum kecilnya.

Jinki kemudian mulai memakan satu suap nasi goreng itu kemudian terdiam sejenak. Kibum menggigit bibirnya dan menatap Jinki aneh. Ia tahu pasti Jinki merasa tidak enak kan? Jinki kemudian menelannya dengan susah payah dan Kibum mengerucutkan bibirnya. Jinki kemudian menatap Kibum yang juga menatapnya lalu….

CHU~

Tiba tiba Jinki melumat bibir Kibum lembut hingga Kibum terkejut dan membulatkan matanya.

“Rasanya lebih baik.” Ujar Jinki setelah melepaskan ciumannya kemudian kembali memakan nasi goreng itu dan Kibum menepuk lengan Jinki keras.

“Apa ini alasanmu agar aku duduk disebelahmu?” Tanya Kibum seraya memicingkan matanya dan Jinki menganggukkan kepalanya hingga Kibum berdecak.

“Cepat makan dan habiskan. Makanlah dengan caraku.” Ujar Jinki menggoda Kibum hingga wajah namja cantik itu memerah. Kemudian Kibum dan Jinki pun saling memakan nasi goreng mereka masing masing lalu berciuman. Terus menerus melakukannya sampai akhirnya nasi goreng itu habis.
Sangat konyol memang! Tapi, yah.. yang terpenting adalah nasi goreng Kibum yang tidak enak itu sudah habis dan Kibum sangat bangga akan hal itu kkk~

–

–

–

Setelah selsai sarapan, Jinki terlihat tengah menatap sosok dirinya di  sebuah kaca besar dan Kibum terlihat tengah merapikan tempat tidur mereka.

“Kibum, kau mau ikut bersamaku?” Tanya Jinki seraya menghampiri Kibum yang kini menatapnya.

“Maaf Jinki, aku harus ke butik hari ini untuk menyelesaikan designku.” Ujar Kibum dan Jinki menganggukkan kepalanya kemudian tersenyum

“Mau ku antar?”

“Tidak perlu. Taemin yang akan menjemputku nanti. Sebaiknya kau cepat pergi, bukankah hari ini schedulemu di salah satu restoran bintang 5?” Tanya Kibum memastikan dan Jinki menganggukkan kepalanya.

“Baiklah kalau begitu aku pergi hm? Jaga dirimu baik baik sayang.” Ujar Jinki kemudian membawa Kibum ke pelukan dan Kibum mengangguk.

“Hati hati.” Ujar Kibum seraya melepaskan pelukannya dan Jinki menganggukkan kepalanya.

“Aku mencintaimu.”

“Aku juga mencintaimu Jinki.” Ujar Kibum kemudian Jinki mencium lembut bibir Kibum kemudian melepaskannya dengan bunyi ‘muach’.

“Aku pergi..”

♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥

Terlihat seorang yeoja berambut pirang tengah menatap tajam kearah Kibum yang baru saja turun dari mobil Taemin di depan butiknya. Yeoja itu menyeringai kemudian mengambil sebuah pistol dari saku celananya dan mengarahkan pistol itu pada Kibum yang kini terlihat tengah membuka bagasi mobil Taemin untuk mengambil baju bajunya sedangkan Taemin sendiri sedang membuka pintu masuk butik itu.

“Kau bisa lolos kemarin! Tapi sekarang, kau benar benar akan mati Kim Kibum.” Ujar yeoja itu kemudian memicingkan matanya mengarahkan jika pelurunya tepat mengenai Kibum lalu ia dengan perlahan menarik pelatuk pistol itu dan….

DOR!!!!

“Ahh!!”

“Tsk! Sial!” Yeoja itu berdecak kemudian segera pergi dari sana, namun….

“Kena kau Irene-ssi!” ujar seorang namja tampan dibelakangnya dan Irene terkejut karenanya kemudian segera menoleh ke belakangnya.

“Siapa kau?!” Tanya Irene yang kini ketakutan saat melihat namja tinggi dihadapannya ini.

“Kau tidak pernah menonton tv hm? Aku Choi Minho.” Ujarnya kemudian menyeringai kemudian menarik tangan Irene dengan kasar.

“BRENGSEK! APA YANG KAU LAKUKAN?!” Tanya Irene kesal saat Minho menarik Irene kasar dan memasukkannya dengan paksa ke dalam mobilnya.

“Kau akan mendapatkan balasanmu!” Ujar Minho kemudian ia pun segera masuk ke dalam mobilnya dan segera melajukan mobilnya dengan cepat dan membawa Irene pergi.

–

–

–

Jinki kini tengah memasak di salah satu restoran bintang 5 di Seoul dengan sangat gembira hingga pengunjung restoran sana terlihat sangat takjub dengan atraksi memasak yang Jinki lakukan.
Disisi lain, terlihat Jonghyun yang sedang gelisah setelah mendapat telepon dari Taemin jika Kibum baru saja ditembak oleh seseorang. Ia ingin menghentikkan Jinki tapi, acara memasak tidak bisa dihentikkan begitu saja.

Hingga akhirnya…

“JINKI!” Teriak Jonghyun hingga sehingga semua crew, Jinki, serta pengunjung lainnya menatap Jonghyun heran. Biarkan saja ia tidak peduli dengan tindakkannya ini.
Jonghyun menelan salivanya gugup kemudian segera menghampiri Jinki dan meminta staff untuk mematikan kameranya dulu dan semua orang menatap Jonghyun aneh.

“Aku baru saja mendapat kabar dari Taemin. Kibum……” bisik Jonghyun lalu menjeda kalimatnya dan Jinki menatapnya aneh dan entah mengapa jantungnya berdetak sangat cepat.

“Katakan Jonghyun!” Ujar Jinki dengan tegas dan Jonghyun menghela nafasnya

“Seseorang menembak Kibum di butiknya.”

PRANG

Jantung Jinki seakan berhenti berdetak saat mendengar kalimat itu hingga ia menjatuhkan spatula di tangannya.

“Kibum!” Jinki segera pergi dari sana untuk segera menemui Kibumnya, sedangkan Jonghyun membungkukkan badannya meminta maaf pada semua pengunjung serta staff dan meminta shooting ulang minggu depan atau setidaknya sampai Jinki merasa tenang. Setelah itu ia segera menyusul untuk menemui Taemin dan Kibum dibutiknya.

Jinki mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi bahkan ia belum melepas apronnya karena ia benar benar merasa khawatir pada istrinya itu. Pasti Irene lagi yang melakukannya. Kenapa dia sangat terobsesi dengan Jinki hingga berusaha untuk membunuh istrinya? Sialnya adalah kasus kemarin belum selesai dan polisi bahkan belum menemukannya tapi, dia kembali muncul dan menembak Kibum.

“Kibum.. bertahanlah..” ujar Jinki dan mengendarai mobilnya semakin cepat bahkan melanggar lampu lalu lintas. Ia tidak peduli! Ia hanya ingin melihat keadaan Kibumnya.

–

–

–

Disisi lain Minho menyeret Irene ke kantor polisi hingga Irene berusaha melepaskan cengkraman Minho di lengannya.

“Kau tidak akan kulepaskan! Ini hukumanmu Irene!” Ujar Minho kemudian menarik Irene hingga masuk ke dalam ruangan komandan Polisi hingga Polisi itu terkejut dan menatap Minho serta Irene.

“Permisi, aku membawa Pelaku yang membakar Gedung itu hingga hampir membunuh korban yang bernama Kim Kibum. Ini ku serahkan Irene padamu.” Ujar Minho dan mendorong Irene hingga duduk di salah satu kursi dan menatap Minho tajam. Polisi kemudian segera menyuruh petugas lainnya untuk membawa Irene masuk ke dalam sel hingga Irene berteriak.

“BRENGSEK KAU CHOI MINHO!”  Dan Minho hanya menyeringai saat Irene ditarik masuk ke dalam sel.

“Bagaimana kau bisa menemukannya?” Tanya sang Polisi untuk meminta penjelasan Minho.

“Sebelumnya ada acara Fashion Show di gedung itu dan kebetulan beberapa hari sebelum acara itu di mulai, aku berada di salah satu toko aksesoris sepak bola di sebrang gedung itu dan aku melihat Irene tengah menyuruh beberapa orang untuk mendekorasi gedung itu. Dan aku adalah salah satu kerabat Kibum, aku menemaninya datang ke acara Fashion Show itu dan ternyata Irene pun berada di sana. Irene dan Kibum adalah teman dekat karena aku pernah melihat acara interview mereka berdua.” Jelas Minho dan polisi itu mulai mengetik apa yang Minho ucapkan di laptopnya.

“Singkat cerita, setelah acara fashion show itu. Aku kembali ke toko aksesoris itu dan lagi lagi melihat Irene dengan pekerja yang sama namun, kali ini mereka tengah memasang sesuatu dan aku tidak tahu apa itu bahkan tidak terlalu memperdulikannya. Dan keesokan harinya, aku mendapat kabar jika Kibum menjadi korban bom di Gedung itu dan aku menjadi yakin jika Irene yang memasang bom di gedung itu. Aku menyelidikinya dan bertanya pada salah satu pekerja di toko aksesoris yang ku datangi jika sebenarnya gedung itu adalah gedung tua yang sudah tidak terpakai. Aku yakin jika acara Fashion Show itu adalah acara tipuan buatan Irene.” Jelas Minho tersenyum tipis dan Polisi pun menganggukkan kepalanya mengerti.

“Minho-ssi, apa kau tahu penyebab Irene melakukan pembunuhan itu?” Tanya Polisi itu dan Minho tampak berpikir sejenak kemudian menggelengkan kepalanya.

“Setahuku, Irene adalah asisten Pribadi Carrie, seorang designer terkenal di London dan Kibum sangat ingin bekerja sama dengan Carrie melewati Irene. Tapi, aku sama sekali tidak tahu apa penyebab Irene melakukannya. Dan aku menemukan Irene hari ini tengah berada di butik Kibum dan dia bahkan menembak Kibum dari belakang. Ah! Ini dia pistolnya.” Ujar Minho seraya memberikan pistol Irene di saku celananya pada Polisi dan Polisi itu menganggukkan kepalanya kemudian mengamankan pistol itu sebagai barang bukti.

“Terimakasih atas bantuanmu Choi Minho. Kami akan menelpon Lee Jinki untuk memberitahunya jika Irene sudah kami tahan.” Ujar Polisi itu dan Minho menganggukkan kepalanya. Minho kemudian meminta izin untuk menemui Irene sebentar dan polisi itu pun mengizinkannya. Minho kemudian segera menghampiri Irene yang kini mendekam di dalam sel dan menatapnya tajam.

“Kau sudah mendapatkan hukumanmu Irene. Lihat saja setelah Jinki datang maka kau akan habis!” Ujar Minho dengan sinis dan Irene menatap Minho dengan kesal.

“Brengsek!”

“Lain kali jika ingin melakukan kejahatan, kau harus melihat ke sekelilingmu apakah ada seseorang yang mengenal korbanmu atau tidak? Tsk! Selamat bersenang senang!” Ujar Minho kemudian menyeringai lalu pergi dari sana untuk menunggu Jinki ataupun Kibum datang kesini.

–

–

–

Jinki sampai di butik Kibum dan segera masuk ke dalam butik Kibum dengan tergesa gesa. Ia terkejut melihat banyak orang yang berkumpul di butik Kibum dan ia segera menerobos kerumunan orang itu dan masuk ke dalam ruangan Kibum.

“Kibum!” Panggil Jinki saat membuka pintunya dan menemukan Taemin yang tengah memeluk Kibum yang kini terlihat ketakutan.

“Jinki hyung!” Ujar Taemin terkejut dan Jinki segera menghampiri mereka kemudian ia menarik Kibum dan membawanya ke pelukannya.

“Kibummie? Sayang? Kau tidak apa apa kan? Apa ada yang terluka?” Tanya Jinki khawatir seraya meraba wajah Kibum dan Kibum menggelengkan kepalanya kemudian kembali memeluk Jinki.

“Kibum?” Panggil Jinki pelan dan Kibum menangis di pelukan Jinki dan mengeratkan pelukannya tanda bahwa ia sangat sangat takut.

“Taemin bagaimana kejadiannya?” Tanya Jinki seraya mengusap kepala Kibum dan menatap Taemin meminta penjelasannya.

“Tadi Kibum hyung sedang mengambil baju di bagasi mobilku, sedangkan aku membuka pintu butik dan tiba tiba terdengar suara tembakan. Ketika aku menoleh terlihat Kibum hyung yang segera menunduk ketakutan dan kaca mobilku pecah. Tembakannya meleset dan aku tidak tahu siapa yang melakukannya karena aku segera menolong Kibum hyung.” Jelas Taemin dan Jinki menghela nafasnya kemudian menepuk punggung Kibum untuk menenangkan istrinya itu.

“Gwenchana Kibummie.. Maafkan aku, aku berjanji setelah ini aku tidak akan pernah meninggalkanmu lagi.” Ujar Jinki kemudian melepaskan pelukannya dan menatap wajah Kibum yang basah karena airmatanya.

“Aku sangat takut..” ujar Kibum dengan isakannya dan Jinki menghapus airmata Kibum lalu tersenyum tipis.

“Aku disini sayang.. aku disini.” Ujar Jinki menenangkan istrinya itu kemudian kembali memeluk Kibum.

TOK TOK TOK

Pintu terketuk dan masuklah Jonghyun dengan tergesa gesa hingga ketiga orang didalam ruangan itu menatapnya dengan aneh.

“Jinki, Irene sudah tertangkap dan dia adalah pelakunya!” Ujar Jonghyun dan ketiga orang itu terkejut begitupun dengan Kibum. Kibum benar benar terkejut, Irene melakukannya? Kenapa? Apa karena Jinki?

Jinki kemudian memandang Kibum dan Kibum pun menatap Jinki dengan wajah terkejutnya.

“Kita harus kesana untuk mendapatkan penjelasan Polisi.” Ujar Jinki dan Kibum menganggukkan kepalanya kemudian mereka pun segera pergi menuju kantor polisi.

–

–

–

Jinki, Kibum, Jonghyun dan Taemin kini sudah berada di kantor Polisi dan mereka terkejut saat melihat Minho disana.

“Minho?”

“Benar! Minho-ssi menjadi saksi mata kejadian sebelum bom itu terjadi dan juga penembakkan Kibum tadi. Kalian bisa membaca catatan ini.” Ujar sang Polisi seraya menunjukkan catatan di laptopnya dan Minho hanya tersenyum tipis pada mereka yang tengah membacanya.

“Gumawo Minho-ya.” Ujar Jinki kemudian menghampiri Minho dan Minho tersenyum pada Jinki dihadapannya.

“Hyung, aku hanya kebetulan lewat dan melihatnya.” Ujar Minho dan Jinki menepuk bahu Minho pelan.

“Meskipun begitu, aku sangat berterimakasih.” Ujar Jinki tersenyum tipis dan Minho mengangguk kemudian memeluk Jinki. Kibum yang melihatnya kemudian menangis terharu. Entah mengapa, ia bahagia sekali melihat suaminya itu sangat berterimakasih pada Minho. Kibum kemudian menghampiri mereka dan tersenyum.

“Gumawo Minho. Kau benar benar sahabatku.” Ujar Kibum kemudian memeluk Minho setelah Minho melepaskan pelukannya dengan Jinki. Jinki menatapnya dengan senyum tipis. Baiklah.. Kibum dan Minho hanya bersahabat, ia harus menghilangkan rasa cemburunya ini.

“Sudah ku katakan, jika aku akan menjagamu Kibum kkk~” ujar Minho terkekeh dan Kibum melepaskan pelukannya kemudian memukul lengan Minho lumayan keras.

“Jangan berkata seperti itu atau macan akan terbangun.” Ujar Kibum bercanda seraya melirik Jinki hingga Minho tertawa dan Jinki menghela nafasnya kemudian meminta izin polisi untuk menemui Irene. Sedangkan Minho, Kibum, Jonghyun dan Taemin masih diruangan polisi itu untuk mendengarkan cerita Minho tentang tragedi itu.

Jinki menghampiri Irene yang terlihat terkurung di sel dan ia menaikkan sebelah alisnya saat melihat Irene yang duduk dilantai seraya menundukkan kepalanya dengan rambut blondenya. Tsk! Pantas saja sulit ditemukan ternyata ia mengubah warna rambutnya.

“Irene..” panggil Jinki dan yeoja itu segera menoleh dan menatap Jinki terkejut kemudian segera berlari menghampiri Jinki.

“Jinki! Kau kesini untuk membebaskanku kan? Hm? Jinki aku sangat mencintaimu.” Ujar Irene seraya memegang tangan Jinki yang terhalang oleh jeruji besi.

“Tidak. Aku hanya ingin mengucapkan selamat menempuh hidup barumu disini. Semoga kau cepat sadar, jika apa yang kau lakukan pada istriku itu salah. Tsk!” Jinki melepaskan tangan Irene yang menggenggam lengannya dengan kasar hingga Irene menangis karenanya.

“Jinki kenapa kau seperti itu? Aku tahu kau pasti mencintaiku!” Ujar Irene dengan tegas dan Jinki berdecak karenanya.

“Dengar! Aku sangat berterimakasih padamu. Karena ulahmu, aku dan Kibum menjadi sangat dekat dan bahkan saling mencintai. Aku benar benar berterimakasih.” Ujar Jinki menyeringai dan Irene membulatkan matanya yang basah.

“Dan ingat baik baik! Sekarang, aku tidak akan pernah mengingatmu lagi bahkan tidak mau mengenalmu lagi! Kau buang saja ingatan masa lalumu itu, bahkan aku sudah membuangnya jauh jauh dan aku sangat sangat menyesal karena pernah mencintaimu. Aku lebih bersyukur karena kita tidak pernah menikah tsk! Baiklah.. aku harus pergi. Selamat bersenang senang!” Ujar Jinki dengan seringaiannya kemudian pergi dari sana dan meninggalkan Irene yang kini berteriak..

“JINKI!!! LEE JINKI!!!! KEMBALI!!!!”

♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡

Malam harinya…

Terlihat Jinki dan Kibum sedang berpelukan mesra di atas ranjang mereka dan Jinki sesekali mengecup lembut kepala Kibum. Ia benar benar mencintai Kibum dan tidak akan pernah membiarkannya terkena masalah seperti ini lagi.

“Apa kau trauma lagi?” Tanya Jinki khawatir pada Istri cantiknya yang kini memejamkan matanya di pelukannya. Kibum kemudian menggelengkan kepalanya dan menyerukkan kepalanya ke dada bidang Jinki.

“Tidak. Hanya saja aku masih sedikit khawatir jika 2 kejadian itu akan terjadi lagi.” Ujar Kibum dan Jinki mengusap lembut rambut Kibum dan lagi lagi mengecup kepala istrinya itu.

“Maafkan aku, ini semua salahku. Irene sudah ditahan dan aku berjanji kejadian ini tidak akan terulang lagi Kibum.” Ujar Jinki dan Kibum menatap Jinki kemudian menggelengkan kepalanya.

“Bukan salahmu, ini salahku. Karena aku terlalu terobsesi dengan Carrie dan melibatkannya. Seharusnya jika aku ingin bekerja sama dengannya aku harus mengunjunginya langsung dan tidak-”

“Sssttt.. tidak ada yang salah. Mungkin ini sebuah takdir. Bayangkan saja, jika kejadian ini tidak terjadi maka kita tidak akan pernah bisa seperti ini.” Ujar Jinki tersenyum dan Kibum menghadiahkan Jinki sebuah kecupan kecil di bibirnya.

“Hm.. mungkin kita terus bertengkar sampai hari ini kkk~ Haruskah aku berterimakasih pada Irene?” Tanya Kibum pada Jinki yang kini memainkan rambut Kibum yang halus hingga Kibum memejamkan matanya

“Aku sudah berterimakasih padanya tadi. Sekarang tidurlah sayang.” Ujar Jinki seraya mengusap pipi Kibum lembut dan Kibum menganggukkan kepalanya.

“Aku mencintaimu.” Ujar Jinki kemudian mencium singkat bibir Kibum dan kembali memeluk Kibumnya erat seraya memejamkan matanya.

“Nado Jinki..”

–

–

–

Dan seseorang di sebelah kamar Apartemen Jinki dan Kibum terlihat tengah menelpon seseorang seraya tersenyum tampan bahkan tertawa terbahak bahak karenanya.

“Yoona noona, aku merindukanmu..” ujar Minho pada seseorang di sebrang telponnya. Ia kemudian tersenyum tampan ketika seseorang itu membalas ucapannya dengan kalimat yang sama.

Yoona, seorang office girl yang menjadi model Kibum saat fashion show itu menarik perhatian Minho hingga saat acara fashion show itu berakhir, ia segera mendekati wanita cantik itu bahkan bertukar nomor ponsel. Yoona juga termasuk menjadi salah satu korban Irene karena saat itu ia sedang mencari pekerjaan dan Ia bertanya pada Irene -yang saat itu sedang melihat para pekerjanya merenovasi gedung itu- tentang lowongan pekerjaan dan tiba tiba Irene dengan segera meminta Yoona untuk menjadi Office Girl di acaranya itu dengan membayarnya 2x lipat. Yoona yang memang sedang membutuhkan uang itu segera menerima tawaran Irene dan ia pun menjadi Office Girl di acara itu. Dan saat acara dimulai, Jinki memintanya untuk menjadi model Kibum dan Irene pun segera memecatnya selesai acara hingga ia menangis di sebuah sisi ruangan lalu akhirnya bertemu dengan Minho yang tiba tiba mendekatinya.

Minho terlihat sangat menyukai Yoona hingga mereka akhirnya bertukar nomor ponsel dan semakin dekat. Bahkan Minho memasukkan Yoona ke sekolah modeling karena ia melihat bakat terpendam Yoona menjadi model saat fashion show itu. Dan saat ini, Minho sedang berusaha sebisa mungkin untuk menjadikkan Yoona kekasih hatinya.

Lagipula ia sudah merelakan Kibum dengan Jinki karena Yoona.

♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡

Beberapa hari setelah ditangkapnya Irene, akhirnya Kibum menjadi Kibum yang ceria lagi dan ia selalu menjalani hari harinya dengan sangat bahagia dan bahkan ia sekarang sudah bisa memasak nasi goreng mentega dengan rasa yang benar benar enak. Ia juga sekarang menjadi lebih pintar memasak dan sering memasakkan sarapan untuk Jinki.

Dan sekarang adalah giliran Jinki yang sedang belajar untuk membuat design pakaian seperti yang Kibum lakukan.

Siang ini, mereka berdua terlihat tengah berada di ruang tengah apartemen mereka. Jinki terlihat sedang mendesign sebuah pakaian koki dan Kibum menyuapi Jinki kimbab yang baru saja ia buat. Tsk! Entah mengapa mereka bisa bertukar profesi seperti ini. Tidak! Ini bukan sekedar bertukar profesi tapi, mereka sedang memahami satu sama lain bagaimana profesi mereka berdua.
Jinki akui jika mendesign itu membutuhkan kreatifitas yang tinggi dan Kibum juga mengakui jika memasak membutuhkan ketelitian agar hasilnya memuaskan.

“Buka mulutmu..” pinta Kibum seraya mengarahkan Kimbab itu pada Jinki yang membuka mulutnya dan Kibum kemudian menyuapi Jinki.

CHUP!

Kibum mengecup pipi Jinki yang mengembang karena memakan kimbabnya itu dan Jinki tersenyum seraya menatap Kibum disampingnya.

“Kau benar benar sudah pintar memasak hm?” Tanya Jinki seraya menatap Kibum dan tersenyum

“Suamiku seorang koki dan aku tidak mau kalah darimu. Aku pasti bisa memasak lebih enak darimu kkk~” Kibum terkekeh dan Jinki hanya menatapnya lembut. Cantik sekali Kibumnya ini..

“Aku juga pasti bisa mengalahkan designmu. Lihat ini!” Jinki menunjukkan gambarnya dan Kibum pun mengambil gambar Jinki kemudian membulatkan mulutnya saat melihat gambar pakaian koki yang Jinki gambar.

“Bagus sekali! Jika begini, kita pasti bisa saling membantu hm?” Ujar Kibum seraya meletakkan design Jinki disebelah kimbabnya di meja. Jinki kemudian tersenyum dan membawa Kibum ke pangkuannya.

“Hm.. aku mencintaimu..” ujar Jinki seraya menatap wajah cantik Kibum di hadapannya dan Kibum tersenyum cantik padanya.

“Aku juga mencintaimu Jinki.” Balas Kibum kemudian menempelkan keningnya pada kening Jinki. Kibum melingkarkan lengannya di leher Jinki dan Jinki melingkarkan tangannya di pinggang Kibum.

Jinki menggesekkan hidungnya dengan hidung Kibum hingga Kibum terkekeh geli karenanya. Jinki kemudian memiringkan kepalanya dan bibirnya pun mulai mencium bibir Kibum lembut. Kibum memejamkan matanya dan membalas ciuman Jinki dengan kecupan kecupan kecilnya. Jinki melumat kedua belah bibir Kibum hingga bunyi kecipak nakal terdengar di telinga.

“Akh..” Kibum melenguh saat Jinki menggigit bibirnya hingga saat Kibum membuka bibirnya, Jinki segera memasukkan lidahnya kedalam bibir Kibum dan mengajak lidah Kibum untuk bertarung dengan miliknya.

“Uhm..” Kibum meremas rambut Jinki kasar saat Jinki melumat lidah Kibum dengan bibirnya.

Tiba tiba ponsel Jinki berbunyi dan mereka yang terkejut segera menghentikkan kegiatan mereka. Jinki menghela nafasnya berat dan segera mengambil ponsel disaku celananya. Sedangkan Kibum, ia menatap Jinki dengan wajah merahnya.

“Ne umma?”
“(Jinki dimana Kibum? Umma ingin berbicara dengannya. Ponselnya tidak bisa dihubungi.)
“Dia bersamaku Umma. Aku akan memberikan ponselnya.”

Jinki kemudian memberikkan ponselnya pada Kibum yang kini mulai mengambil ponsel Jinki.

“Ada apa Umma?” Tanya Kibum seraya menggeliat geli saat tiba tiba Jinki memeluknya dan mengecupi lehernya.

“Arraseo, aku sudah membuat kimbabnya dan Jinki sangat menyukainya Umma.” Ujar Kibum tersenyum dan Jinki menatap Kibum lembut lalu mengecup singkat bibirnya hingga terdengar bunyi ‘Muach‘ dan Kibum yang terkejut mendelikkan matanya tajam pada Jinki. Bagaimana jika Ummanya mendengar?! Aish Jinki!

“A-aku sedang menonton tv bersama Jinki Umma. Aniyaaa! Umma tidak mengganggu. Umma? Umm-” Kibum terkejut saat Ummanya mematikan teleponnya dan ia mendelik menatap Jinki.

“Aish! Pasti Umma mengira jika kita sedang…..” Kibum menghentikkan kalimatnya lalu menundukkan kepalanya dan Jinki menaikkan sebelah alisnya menatap istri tercintanya itu.

“Cantik sekali! Kau tahu? Aku merasa sangat beruntung memiliki istri secantik dirimu Kibum.” Ujar Jinki seraya mengusap pinggang Kibum dan Kibum menatap Jinki kemudian berdecak.

“Tsk! Padahal dulu kau bilang jika kau sama sekali tidak akan pernah menyukaiku. Hm?” Ledek Kibum dan Jinki malah menepuk pantat Kibum pelan.

“Aku menyesal mengatakannya. Pesonamu benar benar membuatku takluk.” Ujar Jinki tersenyum dan Kibum mengecupi seluruh wajah Jinki dengan lucu hingga Jinki terkekeh karenanya.

“Aku mencintaimu Jinki!”

“Aku lebih mencintaimu Kibum!”

♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡

TO BE CONTINUED….

♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥

CHAPTER DEPAN END! FULL NC XD JADI MAAF YA KALAU LAMA… SAYA JUGA HARUS MEMPERSIAPKAN DIRI NGETIK NC LOL XD

JONGTAE MINYOON BAHAGIA LAH INTINYA WKWKWK XD

SEE YOU :*