a Mom For Yoogeun | ONKEY | CHAP 3

Title: a Mom for Yoogeun

Cast: – Lee Jinki

           – Kim Kibum

           – Lee Yoogeun

           – Others

Genre: YAOI, Romance, Marriage Life

Author: Herbef

Warning: TYPO(S), BOYSLOVE, DONT LIKE DONT READ

A/n:

CHAP 3 GUYS!!!

ABSURD BANGET SUMPAH WKWKWK XD

BUT HOPE YOU LIKE IT!!

💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕

Happy Reading ^^

💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕

Akhirnya…..

Kedua namja itu pun menikah hari ini dibulan Oktober tanggal 27 bertepatan dengan ulangtahun Yoogeun. Yoogeun sendiri yang ingin pernikahan Appa dan Ummanya diadakan dihari ulangtahunnya agar ia bisa selalu mengingat Umma dan Appanya.

Dan kini terlihat seorang namja cantik sedang duduk disebuah ruangan pengantin dengan kaca besar dihadapannya. Ia menarik nafasnya berkali kali dan menatap bayangan dirinya dicermin itu.

Cantik….

Itu yang dipikirkan Kibum saat melihat dirinya memakai tuxedo pink yang dipilih oleh Jinki. Yah… ia memang cantik bahkan kedua sahabatnya yang berada disampingnya terus saja bilang jika ia sangat sangat cantik.

“Apa kau sangat gugup Kibum-ah?” Tanya Jokwon pada Kibum yang terlihat terus menarik nafasnya dan meminum air mineral.

“Aku tidak gugup sama sekali. Aku tidak mencintainya mana mungkin aku gugup.” Ujar Kibum mantap meskipun sangat bertolak belakang dengan hatinya. Kedua sahabatnya itu hanya memutar bola matanya malas.

“Dia tetap munafik Jokwon hyung.” Ujar Taemin dan Kibum mendelik padanya.

“Aku memang tidak mencintainyaaa!!!!” Ujar Kibum kesal dan Taemin hanya terkekeh karenanya.

“Hyung, kami membicarakan kegugupanmu bukan perasaanmu.” Ujar Taemin dan Jokwon tertawa melihat ekspresi Kibum yang berubah menjadi malu.

TOK TOK TOK

“Kibummie? Kau sudah siap?” Tanya Umma Kibum saat masuk keruangan anak tersayangnya yang sangat cantik.

“Umma? Ah ne! Aku sudah siap!” Ujar Kibum kemudian menghampiri Ummanya yang terlihat bahagia melihatnya.

“Baiklah! Ayo kita keluar! Appamu sudah menunggu didepan pintu altar. Ah aku benar benar tidak percaya jika anakku akan menikah hari ini!!” Ujar Umma Kibum yang mendapat anggukkan mantap dari kedua sahabat Kibum sementara Kibum hanya tersenyum tipis. Ia benar benar gugup hari ini.

Kibum pun mulai keluar dari ruangannya dan menuju pintu altar pernikahannya dengan Jinki. Disana, Appanya sudah menunggu dan tersenyum bangga melihat anak satu satunya terlihat sangat cantik dengan tuxedo pink itu.

“Kau gugup Kibummie?” Tanya Appanya dan Kibum hanya menganggukkan kepalanya pelan.

“Kajja!” Para pengantar Kibum pun segera membuka pintu altar dan musik pernikahan pun terdengar dengan sangat merdu. Dengan perlahan, Kibum pun mulai memasukki altar pernikahan bersama Appanya juga kedua sahabatnya yang melempari bunga dibelakangnya.

Ia melangkah dengan pelan diatas karpet merah kemudian menatap Yoogeun dikursi paling depan. Yoogeun terlihat sangat senang melihat Kibum dan Kibum tersenyum manis pada Yoogeun kemudian mengalihkan pandangannya pada seorang namja diatas altar. Itu dia…

Lee Jinki..

Suaminya..

Kibum menatapnya lekat begitupun dengan Jinki. Kibum tidak bisa melihat kearah lain selain Jinki dan itu pun yang dilakukan Jinki. Jinki terlihat sangat sangat tampan dengan tuxedo hitam dengan pita merah disakunya senada dengan milik Kibum hanya saja milik Kibum berwarna pink.

Tanpa sadar kini ia sudah berada didepan altar dan Jinki segera mengulurkan tangannya yang terbalut sarung tangan berwarna putih pada Kibum. Kibun menelan salivanya gugup lalu menerima uluran tangan itu. Ini adalah pertama kalinya ia bersentuhan dengan Jinki seperti ini. Jinki kemudian membawanya naik ke altar dan mereka pun segera mengucapkan janji suci mereka dan mulai bertukar cincin.

“Untuk pasangan, dipersilahkan untuk berciuman.”

DEG

Jantung Kibum berhenti seketika ketika mendengar kalimat itu. Ditambah, Jinki kini menghadapnya dan menatapnya lekat. Kibum segera menutup matanya ketika Jinki menangkup wajahnya dan mendekatkan wajahnya sendiri. Kibum menahan nafasnya ketika ia bisa merasakan deru nafasnya bersatu dengan Jinki. Sedikit lagi dan….

CHUP~

Apa ini?

Kibum bisa merasakan jika Jinki mengecup sedikit ujung bibirnya dan segera melepaskannya. Apa itu bisa disebut ciuman? Sepertinya tidak! Karena bibir mereka tidak menempel dan hanya ujungnya saja. Hah…. Kibum hampir saja mati jika Jinki benar benar menciumnya. Jinki kemudian melepaskannya dan menatap wajah Kibum yang memerah malu.

Semua orang kemudian bersorak sorai karenanya dan Yoogeun segera berlari kearah kedua orangtua sahnya itu dan Jinki segera menggendongnya.

“Selamat ulangtahun Yoogeunnie. Kau suka kadomu?” Tanya Jinki pada anak tampannya. Kibum hanya tersenyum kemudian mengusap pipi gembul anaknya itu.

“Ini adalah kado ulangtahun terindah untukku Appa, Umma. Gumawo~ Yoogeun sayang Appa dan Umma!!” Ujar Yoogeun kemudian ia mengecup pipi Jinki dan Kibum bergantian. Kibum tiba tiba saja menangis karena sikap manis Yoogeun.

Hah…

Akhirnya ia bisa memiliki dan membahagiakan malaikat kecil ini…

Terimakasih Tuhan, Terimakasih Lee Jinki.

💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕

Malam pertama?

Lupakan saja! Tidak akan ada malam pertama untuk pengantin baru yang satu ini. Mungkin ada!! Tapi itu disebut malam pertengkaran bukan malam pertama tsk!
Kibum dan Jinki kini sudah memakai piyama couple mereka hanya saja mereka bukan couple seperti seharusnya. Yah… kalian pasti mengerti maksudnya…

“Apa yang kau lakukan?” Tanya Jinki saat Kibum mulai menaikki ranjang kingsize milik Jinki.

“Tentu saja tidur!” Jawab Kibum dengan keras dan Jinki kemudian menghampiri Kibum lalu menarik kaki Kibum untuk turun dari ranjangnya.

“Aku tidak mau tidur denganmu!” Ujar Jinki sinis kemudian segera menaikki ranjangnya saat Kibum sudah terduduk dilantai.

“Yang benar saja aku juga tidak mau tidur denganmu!” Ujar Kibum kemudian menarik Jinki turun dari ranjang itu, tapi nihil! Karena tenaga Jinki terlalu kuat!

“Kita buat keadilan!” Ujar Jinki dan Kibum hanya berdiri menatap kesal suami anehnya itu.

“Keadilan apa?!” Tanya Kibum kesal

“Baiklah karena ini kamarku dan aku juga tidak ingin tidur denganmu maka, silahkan keluar Kim Kibum.” Ujar Jinki kemudian segera membaringkan dirinya dan itu membuat Kibum kesal

“Lee Jinki!! Tsk! Baiklah aku akan tidur dengan Yoogeun!” Kibum memukul Jinki dengan bantal kemudian segera mengambil bantal lain untuk dibawanya kekamar Yoogeun.

“Ya! Yoogeun harus tidur sendirian! Aku  yang mengajarinya untuk tidur sendiri jadi, jangan coba untuk mengganggu anakku!” omel Jinki saat melihat Kibum hendak keluar dari kamarnya.

“Astaga… pantas saja istrimu meninggalkanmu tsk!”

“Apa katamu?!”

“Tidak! Baiklah aku akan tidur diluar dan Umma akan melihatku setelah itu kau yang akan dimarahi!” Kibum mulai membuka pintunya dan segera pergi keluar kamar Jinki.

“Ya! Kim Kibum!” Jinki kemudian segera beranjak dari ranjangnya dan mengejar Kibum.

“Omo!” Kibum segera turun dari tangga ketika melihat Jinki mengejarnya.

“Ya! Kim Kibum!” Panggil Jinki mengejar Kibum yang terlihat menuruni tangga.

“Hey, kalian belum tidur?” Tanya Umma Jinki yang masih berada di ruang tamu dengan beberapa anggota keluarga lainnya dan Kibum berhenti mendadak karenanya.

“Ah, mian Umma. Eum, Kibum pergi keluar saat aku ingin err.. yah.. kalian mengertilah..” ujar Jinki kikuk dan Kibum disampingnya hanya menatap horror pada Jinki.

“Ah…….” semua keluarga mengangguk paham karenanya dan Jinki menahan tawanya melihat ekspresi Kibum kemudian..

SRET!

“Y-yaa!!” Kibum berteriak ketika tiba tiba saja Jinki menggendongnya ala bridal style.

“Kajja! Aku tidak bisa menunggu lebih lama sayang!” Ujar Jinki kemudian segera membawa Kibum kembali ke kamar sedangkan anggota keluarga dibawah hanya bersorak senang melihat pasangan itu. Kibum tahu Jinki hanya bercanda didepan keluarganya tapi ini benar benar membuat Kibum malu.

Sesampainya dikamar, Jinki segera menutup pintu dengan kakinya lalu membaringkan Kibum ditengah ranjang.

“YA! APA YANG KAU LAKUKAN?!” Tanya Kibum kesal namun, wajahnya memerah padam karena Jinki menggendongnya.

“Ssstt kau membuat kepalaku sakit Kim Kibum. Sekarang kau tidur disini, aku akan tidur di sofa.” Ujar Jinki kemudian mengambil bantal yang tadi dibawa Kibum dan mulai berbaring di sofa yang bersebrangan dengan ranjangnya. Kibum menatapnya iba dan menggigit bibirnya gugup.

“Jinki..”

“Hm?”

“Kau tidur disini saja, biar aku yang disofa hm?” Tawar Kibum menatap Jinki dan Jinki kembali membuka matanya lalu menatap Kibum.

“Sudahlah tidur Kibum-ah, besok aku ada rapat.” Ujar Jinki kemudian kembali memejamkan matanya dan Kibum pun menganggukkan kepalanya pelan dan mulai berbaring diranjang besar itu.

Hah.. apa pedulinya? Lagipula biarkan saja Jinki tidur disana! Tsk! Bukankah menyenangkan punya ranjang besar sendirian? Kkk~

–

–

–

Pagi harinya…

Jinki terbangun dari tidurnya saat sinar matahari menyapa retina matanya. Jinki melenguh dan mulai merenggangkan ototnya yang terasa pegal karena tidur disofa. Ia pun membuka matanya dan mulai terduduk di sofanya. Ia mengusap matanya dan menatap ranjangnya kosong dan terlihat baju kantornya serta kopernya sudah siap diatas ranjang. Jinki terkejut dan melirik jam beker dinakas yang menunjukkan pukul 6 pagi. Kemana namja cantik itu?

“Selamat pagi! Kau sudah bangun? Bagus! Cepatlah mandi! Aku sudah menyiapkan sarapan untuk semua orang dan juga memandikan Yoogeun, ia juga sudah siap dikamarnya.” Ujar Kibum yang baru saja masuk ke dalam kamarnya dan Jinki hanya menatap namja cantik itu yang terlihat cantik dengan pakaiannya yang simple tapi terlihat elegan.

“Jam berapa kau bangun?” Tanya Jinki dan Kibum menatapnya kemudian tersenyum

“Jam 4 pagi, wae?” Jawab Kibum dan Jinki hanya menggelengkan kepalanya. Jam 4 pagi dan Kibum sudah memasak untuk sarapan, memandikan Yoogeun, mandi sendiri, dan menyiapkan keperluan Jinki. Wow Kim Kibum…

“Yasudah sebaiknya kau mandi Jinki setelah itu sarapan.” Ujar Kibum seraya duduk di meja rias untuk menyisir rambutnya sedangkan Jinki pun mulai memasukki kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

Tiba tiba Yoogeun masuk ke kamarnya dan menghampiri Kibum yang kini sedang memakai lipbalmnya. Kibum kemudian menoleh dan mendapati anak tampannya itu sudah memakai tasnya dan sudah siap untuk berangkat sekolah.

“Ayo Umma! Aku tidak sabar untuk memperkenalkan Ummaku pada teman temanku…” ujar Yoogeun tersenyum dan Kibum pun memeluk anak tampannya itu.

“Kibum?” Panggil Jinki dari dalam kamar mandi dan ia segera menoleh untuk melihat namja tampan yang kini menyembulkan kepalanya dibalik pintu kamar mandi.

“Wae?” Tanya Kibum dan Jinki berusaha tampil se cool mungkin dan menunjuk handuk diatas ranjangnya dengan dagunya. Kibum yang tidak mengerti hanya menatap Jinki aneh.

“Mworago??” Tanya Kibum kesal dan kemudian ia melihat Yoogeun yang menghampiri Jinki dengan membawa handuk itu kemudian memberinya pada Jinki.

“Tsk! Anakku lebih pintar daripada kau.” Ujar Jinki kemudian mengusap kepala Yoogeun dan kembali menutup pintu kamar mandi dan Kibum hanya mencibir kesal padanya.

“Umma, Yoogeun ke kamar Halmeoni dulu ya? Yoogeun ingin memberitahu Halmeoni untuk tidak menjemput Yoogeun pulang sekolah nanti.” Ujar Yoogeun dan Kibum pun mengangguk seraya tersenyum dan Yoogeun pun berlari menuju kamar Halmeoninya dengan bahagia. Kibum kemudian kembali melanjutkan acara makeupnya dan…

CEKLEK

Pintu kamar mandi terbuka dan munculah Jinki yang…

“YAH! PAKAI BAJUMU!!” Kibum tiba tiba berteriak ketika melihat Jinki bertelanjang dada dan dari cermin. Jinki hanya menatap Kibum yang tiba tiba menutup matanya dengan aneh. Ia memang terbiasa pakai baju diluar kamar mandi kenapa Kibum seheboh itu melihatnya? Ah… malu eoh?

“Kau kenapa Kibum-ah?” Tanya Jinki yang mulai memakai kaos dalamnya dan juga celana panjangnya.

“Aniyaa!!! Cepat pakai bajumu Lee Jinki!!” Omel Kibun dan Jinki tertawa kemudian ia pun segera memakai kemejanya lalu mengancingnya.

“Aku sudah selesai Kibum.” Ujar Jinki kemudian perlahan lahan Kibum membuka matanya dan menatap Jinki yang sudah rapi dengan baju kantornya dari cermin. Kibum berdecak dan Jinki hanya mengendikkan bahunya kemudian mulai memasang dasi didepan cermin besar.

Kibum memperhatikkannya kemudian tertawa melihat simpul dasi Jinki yang aneh. Hahahaha benar apa kata Yoogeun waktu itu jika Jinki tidak bisa memakai dasi.
Kibum kemudian menghampiri Jinki lalu menarik namja tampan itu menghadapnya. Jinki baru saja ingin membuka mulutnya, namun Kibum segera menarik dasinya hingga lepas.

Kibum kemudian mulai memasang dasi itu di kerah kemeja Jinki dan mulai menyimpulnya dengan sangat hati hati. Jinki hanya bisa menatapnya dari dekat dan melihat wajah cantik itu terlihat serius memasang dasinya.

Yah.. sekarang ia mengakui jika Kibum sangat cantik. Ia tidak bisa mengelaknya…

“Selesai! Begini simpul yang benar kkk~ aku tidak percaya jika kau tidak bisa memakai dasi dengan benar.” Cibir Kibum pada Jinki yang kini menaikkan sebelah alisnya pada Kibum.

“Aku hanya sedang malas memakai dengan benar.”

“Alasan! Yoogeun sendiri yang bilang jika kau memang tidak bisa kkk~” Kibum terkekeh dan Jinki menghela nafasnya jengah. Anaknya selalu saja membocorkan rahasianya.

“Kajja! Kita harus sarapan setelah itu aku harus mengantar anakku sekolah.” Ujar Kibum kemudian ia segera keluar dari kamarnya dan Jinki pun tersenyum tipis karenanya.

Bolehkah Jinki menyebutnya istri yang sempurna? Sayang sekali, ia tidak memiliki perasaan apapun pada Kibum.

–

–

–

Jinki kemudian mengantar Kibum dan Yoogeun ke sekolah. Beruntungnya Kibum sudah meminta izin kerja di jam 11 saat selesai mengantar anaknya sekolah dan pihak kliniknya pun menyetujuinya. Kibum dan Yoogeun kemudian segera turun dari mobil Jinki dan melambaikan tangannya pada Jinki. Jinki hanya mengangguk pada Kibum dan segera melajukan mobilnya dengan cepat karena ia harus menyiapkan bahan meetingnya.

“Kajja Yoogeunnie!” Ajak Kibum lalu menggenggam tangan Yoogeun yang sejak tadi melamun menatap Umma dan Appa Leo -yang baru juga sampai- berciuman.

“Leo!!” Panggil Yoogeun dan anak kecil bernama Leo itu segera menghampiri Yoogeun dan Kibum pun membungkukkan badannya ramah pada orangtua Leo.

“Leo, kenalkan ini Ummaku. Kibum Umma!” Ujar Yoogeun dan Kibum tersenyum kemudian mengusap kepala Leo.

“Hai Leo! Aku Umma Yoogeun kkk~ Annyeong Leo Umma.” Sapa Kibum kepada Leo dan juga Ummanya.

“Ah jadi kau orangtua Yoogeun? Kenapa baru sekarang kau mengantarnya? Apa kau sangat sibuk?” Tanya Umma Leo dan Kibum terkejut mendengarnya. Kenapa rasanya sakit sekali?

“Maaf, aku terus bekerja di klinik dan aku baru mempunyai kesempatan kali ini.” Jawab Kibum seramah mungkin. Umma Leo mengira jika Kibum adalah Umma kandung Yoogeun, ingin sekali Kibum menjelaskan jika ia adalah Umma Tirinya tapi, itu pasti akan menyakiti Yoogeunnya. Lebih baik ia bersandiwara saja..

“Kajja Yoogeun kita masuk!” Ajak Leo kemudian menarik Yoogeun memasukki kelasnya sedangkan Kibum mulai mencari tempat duduk. Ketika ia duduk, semua orangtua disana menatapnya horror. Semua seakan mengolok Kibum yang baru kali ini bisa mengantar Yoogeun.

Ayolah mereka bahkan tidak tahu jika Kibum bukan Umma kandung Kibum. Hah…. entahlah.

Ia kemudian mengambil ponselnya untuk menghubungi Taemin. Moodnya mendadak buruk dan sepertinya ia tidak bisa kerja hari ini.

“Taemin-ah, bisa kau izinkan aku? Sepertinya aku tidak enak badan dan tidak bisa ke klinik.”

“(Ah~~ aku mengerti! Kau pasti lelah karena menghabiskan malam pertama yang indah bersama Jinki kan?)”

“Tsk yang benar saja! Sudahlah aku benar benar sakit. Izinkan aku hm? Annyeong!”
Kibum menutup teleponnya dan menghela nafasnya berat. Ia kembali memperhatikan sekelilingnya dan sekumpulan ahjuma dan juga namja cantik disana terlihat semakin menatapnya penuh selidik.

Tsk! Ia benar benar benci hal seperti ini! Ini menyakiti hatinya dan akibatnya kepalanya jadi pusing. Ayolah……. jangan seperti ini.

💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕

Seorang namja tampan bermata bulat kini terlihat kesal saat mendengar dari Taemin bahwa Kibum tidak masuk kerja hari ini. Ayolah ia sudah mendapat dispensasi untuk mulai jam kerja jam 11 namun, namja cantik itu malah tidak masuk hari ini. Bukannya apa apa, hanya saja ia tidak suka begini.

“Hyung, kuharap kau memakluminya. Kibum hyung seorang pengantin baru wajar saja jika ia tidak bisa kerja hari ini.” Ujar Taemin menatap tajam namja dihadapannya ini. Mungkin sangat tidak sopan berbicara seperti ini pada pemilik klinik ini namun, yah.. namja itu sendiri yang menyuruh Taemin memanggilnya hyung dan ia memang harus bicara begini.

“Kau tidak mengerti Lee Taemin.” Ujar namja tampan itu dan Taemin hanya menghela nafasnya berat.

“Aku mengerti Minho hyung. Kau sangat mencintainya dan terkejut melihatnya menikah dengan orang yang sama sekali tidak kau kenal dan dia mengabaikanmu yang baru saja pulang dari Amerika hm?” Ujar Taemin tersenyum kecut pada namja bernama Minho itu dan Minho hanya menatap Taemin tajam.

“aku tidak membicarakan tentang hal itu Taemin.”

“Aku tahu. Aku hanya menjelaskan apa yang tersirat di wajahmu.” Ujar Taemin tersenyum dan Minho berdecak.

“Pergilah lanjutkan pekerjaanmu.” Ujar Minho dingin dan Taemin pun mengangguk lalu keluar dari ruangan Minho.

Minho menghela nafasnya dan mengusap rambutnya gusar. Beginikah rasanya di campakkan? Ia hanya pergi ke Amerika untuk mengurus orangtuanya selama 3 bulan dan saat kembali, ia mendapat kabar pahit yaitu Kim Kibum. Orang yang sangat ia cintai sudah menikah dengan namja yang sudah mempunyai seorang anak? Benar benar tidak bisa dipercaya!

–

–

–

Sepulang dari sekolah, Kibum segera menidurkan Yoogeun dikamarnya. Ia ketiduran saat diperjalanan pulang dan Kibum pun dengan senang hati menggendong anak itu sampai ke kamarnya. Ia menatap Yoogeun dan tersenyum manis. Ia menikah dengan Jinki demi kebahagiaan anak ini, ia tidak peduli meskipun ia diolok oleh orangtua murid disekolahnya karena dianggap ‘tidak mempedulikan Yoogeun‘ asalkan anak ini bahagia. Meskipun kenyataannya ia adalah Umma tiri tapi, kasih sayangnya pada Yoogeun bahkan melebihi orangtua kandungnya. Ia sangat menyayangi Lee Yoogeun.

“Bagaimana aku mengganti bajunya jika ia tertidur?” Ujar Kibum seraya mengusap kepala anak tampan itu. Kemudian dengan perlahan ia membuka kemeja sekolah Yoogeun dengan hati hati lalu mulai memakaikan pakaian rumah Yoogeun yang ia ambil dilemarinya. Setelah itu, ia pun mulai meletakkan tas sekolah Yoogeun di meja belajarnya lalu membuka sepatu Yoogeun.

Kemudian ia mulai keluar dari kamar Yoogeun untuk ke kamarnya dan membaringkan dirinya untuk menghilangkan rasa pusing di kepalanya namun, ia mendengar suara gaduh dari dapur dan akhirnya ia pun pergu ke dapur lalu menghampiri Ummanya yang kini sedang membuat jus.

“Biar kubantu Umma.” Ujar Kibum seraya mengambil buah jeruk untuk diperasnya sementara Umma mertuanya terkejut melihat Kibum yang membantunya.

“Hey, kau tidak ke klinik Kibum?” Tanya sang Umma yang mulai menjus buah jeruk yang sudah diperas Kibum.

“aku sedang tidak enak badan Umma.” Ujar Kibum tersenyum dan Umma Jinki pun tertawa karenanya.

“Ah… apa Jinki sangat kasar padamu semalam Kibum-ah?” Tanya Umma Jinki seraya menatap Kibum penasaran.

“Ani.. dia sangat lembut hanya saja kita selalu beradu mulut jika sedang bersama.” Ujar Kibum jujur tanpa mengalihkan pandangannya pada jeruk dihadapannya dan Umma Jinki terkejut mendengarnya.

“Jinjja?? Ahh! Sepertinya aku akan segera mendapatkan cucu kedua eoh?”

“Ne?!!” Kibum terkejut mendengar perkataan Ummanya. Ah! Ia baru sadar jika Ummanya sedang membicarakan hal itu dan Kibum salah paham.

Dan apa tadi ia bilang? Sangat lembut dan sering beradu mulut? Aigoo… maksudnya adalah Jinki ketika semalam menggendongnya dan beradu mulut itu bertengkar. Ah pasti Ummanya mengira jika yang dimaksud adalah hal itu……

Bodoh kau Kim Kibum!

–

–

–

Hari sudah sore dan ini adalah saat bagi Jinki untuk pulang mengingat memang pekerjaannya sudah selesai dan yaah memang jam pulang kantornya. Ia segera memakai jasnya dan mulai mengambil kunci mobilnya lalu keluar dari ruangannya.

“Err… apa kalian tidak ingin pulang?” Tanya Jinki saat keluar dari ruangannya dan melihat sekretarisnya yang sedang berciuman dengan kekasihnya.

“Aish Lee Jinki! Kau menganggu saja.” Ujar Jonghyun menatap Jinki tajam sedangkan kekasihnya Cho Jino hanya menunduk malu karenanya. Jinki menggelengkan kepalanya kemudian segera berlalu meninggalkan kedua sejoli itu. Benar benar memalukan.

Jalanan kali ini sangat macet dan ini membuat Jinki bosan didalam mobil bahkan radio di mobilnya pun hanya membahas tentang cinta. Jinki hanya menghela nafasnya mendengar curhatan para penyiar radio itu.

Tiba tiba ponselnya berdering dan Jinki segera mengangkat telepon dari istrinya itu.

“Wae?”

“(Appa!!)”

Jinki terkejut ketika mendengar anaknya yang menelpon. Kemudian ia pun segera mengubah suaranya menjadi lebih lembut.

“Hm? Ada apa Yoogeunnie?”

“(Cepatlah pulang! Belikan obat untuk Umma.)”

“Memangnya ada apa dengan Umma?”

“(Badan Umma panas. Kasihan Umma… Appa cepatlah pulang.)”

“Baiklah, Appa akan segera pulang hm? Mana Ummamu? Appa ingin bicara.”
“(Yeobseyo?)”

“Apa kau benar benar sakit?”

“(Untuk apa aku berpura pura sakit eoh?!)”

“Sakit saja suaramu sangat berisik. Obat apa yang kau inginkan?”

“(Belikan aku obat cacing!!)”

“Mwo? Baiklah.”

“(YA! LEE J-)”

Jinki menutup teleponnya dan segera melajukan mobilnya menuju apotek terdekat untuk membeli obat untuk istri anehnya itu. Jinki baru kali ini menemukan orang sakit dengan suara nyaring seperti itu dan ia merasa sangat sedih karena itu adalah istrinya haha.

–

–

–

“Umma gwenchana?” Tanya Yoogeun pada Kibum yang kini terbalut selimut dan wajahnya terlihat pucat. Yoogeun memegang kening Kibum dan wajahnya terlihat sedih karena badan Kibum terasa panas.

“Gwenchana Yoogeunie.. Umma hanya pusing. Peluk Umma~” pinta Kibum dan Yoogeun segera memeluk Ummanya penuh kasih sayang.

Kibum menyesal karena ia terlalu membawa perasaan dengan orangtua murid disekolah tadi hingga akhirnya ia malah tumbang seperti ini. Entahlah… Kibum akan sakit jika hatinya sakit. Maka dari itu, jangan sampai ada orang yang menyakiti hatinya.

“Aku pulang.” Jinki tiba tiba masuk ke kamarnya dan terkejut melihat Anak dan Ibu sedang berpelukkan mesra seperti itu.

“Appa!” Yoogeun segera menghampiri Jinki dan Jinki segera memeluk dan menggendong Yoogeun sedangkan Kibum hanya tersenyum simpul melihat Appa dan anaknya itu.

“Apa Appa sudah membeli obat untuk Umma?” Tanya Yoogeun dan Jinki menganggukkan kepalanya kemudian menghampiri Kibum di ranjangnya.

“Ini obat cacing yang kau minta.” Ujar Jinki seraya memberikan plastik ditangannya pada Kibum.

“Jinjja? kau benar benar membelikan obat cacing?!!” Tanya Kibun terkejut dan segera membuka plastik itu.

“Aku membeli apa yang kau minta. Wae? Apa merknya berbeda?” Tanya Jinki menatap Kibum aneh dan Kibum mengerucutkan bibirnya imut..

“Selain tidak bisa memakai dasi ternyata kau juga sangat bodoh!”

“Ya! Beraninya kau berkata seperti itu didepan anakku eoh?” Jinki menatap Kibum tajam dan Kibum memicingkan matanya kesal pada Jinki. Sedangkan Yoogeun yang berada digendongan Jinki hanya menatap mereka berdua bingung.

“Molla! Aku membencimu!!” ujar Kibum kemudian ia segera mengurung dirinya di dalam selimut dan Jinki hanya berdecak malas.

“Terserahlah! Kajja Yoogeun-ah! Appa juga membeli pizza untukmu.”

“Tapi Umma-”

“Biarkan saja dia!” Jinki kemudian segera membawa Yoogeun pergi dari kamarnya dan menutup pintunya keras keras. Kibum kembali membuka selimutnya dan berdecak sebal melihat pintu tertutup.

Hah….

Jika orang orang melihat Jinki adalah seorang pengusaha sukses yang tampan, cool, dan sebagainya, maka Kibum melihatnya sebagai orang terbodoh dengan tampang cool sedunia!

Bagaimana mungkin seorang yang badannya sangat panas dan kepala pusing meminum obat cacing? Ayolah ia hanya bercanda tadi meminta obat cacing karena ia kesal Jinki malah bertanya obat apa yang ia inginkan. Bukankah Yoogeun sudah bilang tadi di telepon jika badannya panas? harusnya ia tanya pada apoteker obat yang cocoj untuk orang yang sakit panas dan pusing. Ah molla!! Yang jelas ia sangat membenci Lee Jinki!!!!!!

💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕

TO BE CONTINUED…..

💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕

EPISODE TERABSURD INI WKWKWKW 😂😂 Biarin onkey berantem2an dulu biar sekalinya mesra bikin awh awah