Diposkan pada Fanfiction, Life, Oneshoot, OnKey, Romance, Smut, Uncategorized

KISS MISSION | ONKEY | ONESHOOT

Title: Kiss Mission
Cast: Lee Jinki, Kim Kibum
Genre: YAOI, Romance, Fluff
Author: Herbef
Warning: Boyslove, TYPO(S), Dont Like Dont Read!!

A/n:
Haloooo udah lama banget gak nulis jadi maaf yaa kalo jelek ;;;;
Ini cuma iseng doang gegara kangen onkey dan lg ada waktu senggang..

Hope you like it!!

HAPPY READING ^^

Seorang namja cantik bernama Kim Kibum kini menghela nafasnya berkali kali ketika ia gagal lagi untuk menjalankan misinya yang sangat ia inginkan untuk berhasil.

Sebuah misi yang sangat mudah namun, terlihat sangat sulit dilakukan oleh dirinya. Bahkan sahabatnya sendiri, Lee Taemin sampai menggelengkan kepalanya tidak percaya atas apa yang telah dilakukan oleh Kibum untuk misi itu.

Kenapa begitu sulit? Padahal ini sangatlah mudah. Tsk! Kibum benar benar akan mengutuk orang itu jika ia sampai tidak berhasil menjalankan misinya itu.

“ARRRGGGHHHHH!!!” Teriak Kibum seraya membenturkan kepalanya pada buku menu dihadapannya.

“Ya! Kau kenapa?” Tanya Lee Taemin yang kini berada dihadapan Kibum dan menatap sahabat anehnya itu.

“Kenapa begitu sulit? Katakan padaku kenapa sangat sulit?!” Tanya Kibum kesal dan Taemin hanya terkekeh seraya menyedot pipet banana milkshake kesukaannya kemudian memakan steak daging yang tersaji didepannya.

“Ini sangat mudah Kibummie, hanya saja dia yang mempersulitnya. Apa yang dia katakan kali ini?” Tanya Taemin penasaran dengan apa yang terjadi pada sahabatnya ini.

“Dia menghindar dengan alasan ‘Kibum-ah, aku sedang bekerja. Lain kali hm?’ Yah meskipun dia mengatakannya dengan lembut namun, tetap saja dia menolakku.” Ujar Kibum frustasi dan ia pun mulai menyentuh makanan yang sejak tadi ia diami itu.

“Astaga! Jika aku jadi kau maka sudah ku tarik kerah kemejanya dan menciumnya begitu saja.” Ujar Taemin geram dan kesal karena mendengar cerita Kibum.

“Jika itu Minho mungkin kau mudah saja melakukannya. Tapi ini Jinki, dia berbeda hah… aku berpikir untuk meninggalkannya tapi, aku terlalu mencintainya…” ujar Kibum seraya mengerucutkan bibirnya.

“Bersabarlah.. mungkin dia belum siap.” Ujar Taemin dan Kibum hanya menghela nafasnya.

Malam ini, seorang namja tampan terlihat bosan saat berada dirumah kekasihnya, tepatnya dikamar Namja Cantik bernama Kibum itu. Ia datang untuk menemani Kibumnya yang kini berada sendirian dirumah karena kedua orangtuanya pergi ke Jepang dan juga menemani Kibum mengerjakan laporan pekerjaannya.

“Ada apa? Apa ada yang sulit?” Tanya Jinki pada Kibum yang kini hanya menatap Laptopnya dengan wajah yang terlalu serius dan mendiami Jinki sejak 1 jam yang lalu.

“….”

“Hah.. jika kau memang tidak butuh bantuanku, sebaiknya tidak usah memintaku untuk kemari.” Ujar Jinki sinis kemudian pergi keluar dari kamar Kibum dan Kibum pun berdecak kesal.

Jinki kemudian pergi ke dapur dan mengambil sebuah minuman dingin di kulkas Kibum dan menegaknya sampai habis.

GREP!

“Bagaimana rasanya diacuhkan?” Tanya Kibum pelan seraya memeluk Jinki dari belakang. Jinki meletakkan gelasnya diatas kulkas dan menghela nafasnya.

“Kau selalu mengacuhkanku ketika aku ingin bermanja denganmu.” Ujar Kibum lagi dan Jinki kemudian membalikkan tubuhnya lalu memeluk Kibumnya dengan sangat erat.

“Maaf..” hanya itu yang bisa Jinki katakan seraya mengusap rambut Kibum dengan lembut.

“Hm.. gwenchana.” Ujar Kibum pelan seraya mendongakan kepalanya menatap Jinki.

Suasana mulai hening seiring dengan tatapan mata mereka yang dalam.

Inilah saatnya!!

Kibum mulai mendekatkan wajahnya pada Jinki kemudian memejamkan matanya. Sedikit lagi dan Kibum pun mulai bisa merasakan hangatnya nafas Jinki yang menerpa wajahnya.

Berhasil?

TTAK!

“auh!” Kibum mendesis kesakitan ketika keningnya disentil lumayan kencang oleh Jinki.

“Sekarang kerjakan tugasmu Kim Kibum-ssi.” Ujar Jinki kemudian melepaskan pelukannya dan meninggalkan Kibum lebih dulu untuk kembali ke kamar Kibum.

“Astaga aku ditolak lagi?!” Tanya Kibum pada dirinya sendiri dan berdecak kesal.

💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕

Jinki kini berada dikantornya dan melirik jam tangannya yang menunjukkan pukul 12 siang. Ini adalah saatnya makan siang dan siang ini ia berencana akan mengajak Kibum makan siang direstoran Itali yang romantis didekat kantornya.

Jinki kemudian menekan angka 5 pada teleponnya yang menghubungkannya pada Sekretarisnya a.ka kekasihnya Kim Kibum namun, ia malah terhubung pada percakapan antara Kibum dan Taemin di telepon.

“(Aku gagal lagi Taemin-ah..)”

“(Bagaimana? Bukankah kalian hanya berdua semalaman?)”

“(Ne.. namun ketika aku ingin menciumnya, ia malah menttakbam keningku.)”

“(Ahahahaha yang benar saja!! Lalu saat tidur?)”

“(Jinki menceritakkan tentang masa kecilnya kemudian ketika aku berharap dia tidur lebih dulu tapi, malah aku yang tertidur sehingga aku tidak bisa menciumnya saat tidur.)”

“(Astaga!! Kenapa kalian rumit sekali?)”

“(Entahlah Taemin-ah!! Hah.. sudah dulu hm? Aku akan istirahat makan siang bersamanya.)”

TUT

Jinki segera menutup teleponnya ketika percakapan itu sudah selesai. Ia tidak mau ketahuan jika ia mendengar semua yang Kibum bicarakan dengan Taemin.

Lucu sekali!

Kekasihnya itu sangat berharap agar dapat dicium oleh Jinki kkk~

“Hah.. betapa aku sangat mencintainya.” Jinki tersenyum kemudian segera keluar dari ruangannya dan menemukan Kibum yang tengah membereskan mejanya hendak pergi makan siang bersama bos seraya kekasihnya itu.

“Sudah siap?” Tanya Jinki tiba tiba hingga Kibum terkejut kemudian menoleh menatap Jinki.

‘Cantik sekali..’ pikir Jinki dalam hati ketika melihat eskpresi wajah terkejut Kibum yang menurutnya sangat cantik. Hah.. baginya Kibum selalu sempurna.

“Eum.. kajja!” Ujar Kibum kemudian menghampiri Jinki dan mereka pun pergi bersama.

Sesampainya di Restoran Itali yang dituju, Jinki dan Kibum segera memesan pesanan mereka. Kibum menatap Jinki yang memakan makanannya dengan lahap kemudian tersenyum tipis.

Meskipun ia masih belum berhasil menjalankan misinya untuk mencium Jinki namun, ia sangat bahagia untuk bisa mendapatkan Jinki yang dulu sangat ia dambakan.

Awal mereka bertemu yaitu saat mereka masih Kuliah di Seoul University. Jinkinya dulu adalah seorang mahasiswa jurusan Bisnis yang sangat sangat pintar dan selalu mendapatkan prestasi terbaik di kampusnya terutama di Jurusannya. Kibum pun berada di jurusan yang sama dengan Jinki namun, berbeda kelas.

Pertemuan mereka diawali dengan kejadian yang tidak menyenangkan yaitu kepala Kibum yang terkena lemparan bola basket dari Jinki secara tidak sengaja. Saat itu, Jinki sedang bermain basket bersama teman temannya dan saat Kibum lewat dengan tidak sengaja Jinki melempar bola itu terlalu jauh hingga mengenai kepala Kibum.

Kibum terlihat sangat marah pada Jinki namun, Jinki hanya bersikap tenang dan terus bertanya apa Kibum baik baik saja.

Setelah kejadian itu, mereka selalu bertemu setiap saat dan tanpa sadar semakin hari, semakin lama pun mereka menjadi semakin dekat hingga saat kelulusan tiba…

Jinki pun mengatakan sebuah kalimat yang menurut Kibum tidak romantis sama sekali sampai saat ini..

‘Kibum-ah, entah mengapa tiba tiba aku berpikir jika kita sangat cocok. Mau menjalaninya bersamaku?’

Dan Kibum pun bertanya pada Jinki..

‘Apa ini sebuah pernyataan cinta?’

‘Entahlah, aku hanya ingin kita menjalaninya bersama.’ Ujar Jinki dengan wajahnya yang menurut Kibum sangat tidak keren saat itu.

‘Baiklah.. aku mau.’

Dan sejak saat itu hari hari mereka pun berubah menjadi lebih bahagia sampai hari ini.

Sudah 3 tahun yang lalu mereka menjalin hubungan…

Namun, sampai saat ini bahkan mereka belum pernah berciuman..

Kibum benar benar tidak tahu mengapa Jinki tidak pernah menciumnya dan selalu menolak jika Kibum ingin menciumnya.

Maka dari itu, Kibum menyebut jika mencium Jinki adalah sebuah misi yang harus ia jalankan.

Jika tidak berhasil, maka ia akan meninggalkan Jinki. Selamanya…

“Ani ani!” Ujar Kibum tiba tiba seraya menggelengkan kepalanya hingga Jinki yang tengah menyantap spagetthinya menatapnya aneh.

“Wae?” Tanya Jinki penasaran dan Kibum pun menatap Jinki bingung.

“Apa? Kenapa?”

“Kau yang kenapa Kibum?”

“Aku? Oh- er.. aku tidak apa apa Jinki. Lanjutkan makanmu! Aku akan ke toilet sebentar.” Ujar Kibum kemudian segera pergi dari sana.

“Apa dia sedang memikirkan yang aneh aneh tentangku?” Jinki kemudian memegang bibirnya sendiri kemudian terkekeh.

“Dia benar benar menginginkannya hm? Mian Kibummie..”

Setelah beberapa saat, Kibum tidak kembali dari toilet hingga membuat Jinki sedikit khawatir. Jinki kemudian hendak beranjak dari tempat duduknya untuk mencari Kibum, namun yang ditunggu pun datang juga.

“Kau membuatku khawatir..” ujar Jinki saat melihat Kibum.

“Eoh? Kau ingin mencariku? Maaf aku lama. Karena aku bertemu Dongwoon tadi di toilet.” Ujar Kibum dan kemudian mereka kembali duduk ditempatnya masing masing.

“Dongwoon?”

“Eum, Dongwoon ketua Band di kampus kita dulu dan err….mantan kekasihku.” Ujar Kibum seraya menggigit bibirnya sendiri saat menyebut mantan kekasih, takut takut jika Jinkinya akan marah dan cemburu.

“Oh ya aku ingat. Lalu?” Tanya Jinki yang mulai dingin karena hatinya tiba tiba seperti terbakar mendengarnya.

“Dia berkata jika dia sekarang bekerja di CUBE Entertaiment dan kau tahu? Dia adalah CEOnya Jinki. Woah! Bisa kau bayangkan betapa kayanya dia? Astaga! Jika tahu begini aku menyesal telah memutuskannya dulu!” Ujar Kibum excited dan Jinki terkejut mendengarnya. Ia kemudian menggertakkan giginya.

Marah dan kesal..

“Yasudah sekarang kembalilah bersamanya. Bukankah kau suka dengan pria kaya dan tampan seperti itu? Dia bahkan bisa memberimu ciuman setiap hari eoh?!” Ujar Jinki sarkasm dan kemudian segera pergi meninggalkan Kibum dengan gusar dan Kibum pun terkejut dengan perkataan Jinki yang seakan menusuk hatinya.

Tes…

Tes…

Oh baiklah, sudah lama sekali rasanya tidak menangis.

Good Jinki! Kau membuat Kibummu menangis.

💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕

Setelah hari itu, Jinki dan Kibum tidak lagi saling bicara. Kibum tidak masuk kerja dan Jinki sama sekali tidak menghubungi Kibum. Mereka sama sama keras kepala meskipun mereka tahu jika mereka saling membutuhkan.

Jinki terus menghela nafasnya berkali kali hingga Minho dan Jonghyun menatapnya aneh.

“Hah.. kalian bertengkar hanya karena masalah sepele?” Tanya Jonghyun pada Jinki yang kini menatap ponselnya berharap Kibum menghubunginya.

“Apa ini karena kau yang terus terus menolak untuk mencium Kibum? Astaga hyung.. berapa umurmu?” Tanya Minho yang merupakan kekasih Taemin.

“Menolak karena berciuman? Tsk! Bahkan itu adalah hal yang sangat disukai oleh setiap pasangan. Ada apa denganmu Jinki? Kibum menantikannya dan kau? Astaga aku tidak percaya ini!” Ujar Jonghyun dengan ekspresi wajah yang tidak percaya.

“Aku bukan tidak ingin menciumnya tapi-”

“Kau takut melewati batas?” Tanya Minho dan Jinki mengangguk pelan.

“Kalian akan menikah kan? Kau sudah melamarnya?” Tanya Jonghyun penasaran dan Minho menatapnya seraya meminum iced coffeenya.

“Belum.. aku belum punya rencana apapun.”

“Astaga! Jika aku adalah Kibum maka aku akan meninggalkanmu sekarang juga.” Ujar Jonghyun dan Jinki tersentak karenanya.

Ddrrt… drrtt…

Ponsel Jinki bergetar dan Jinki pun segera mengangkatnya ketika nama Kibum terpampang dilayar ponselnya.

“Ya?”

“(Jinki, maafkan aku. Aku tahu pasti sangat mendadak. Tapi, aku akan mengundurkan diri dari Lee’s Corp dan.. hhh.. aku ingin kita mengakhirinya.)”

Jinki terkejut mendengarnya dan ia bisa mendengar Kibumnya sedikit terisak.

“(Kita cukup sampai disini hm? Maaf jika selama ini aku terlalu mengharapkan sebuah ciuman yang mungkin menurutmu sangat menjijikan. Aku hanya- entahlah.. anggap saja aku namja murahan hm?)”

“Tapi Ki-”

PIP

Telepon itu pun terputus dan Jinki kini kehilangan semangatnya.

“Bagaimana?”

“Apa yang ia katakan hyung?”

“Aku benar benar telah kehilangannya.” Ujar Jinki dengan nada bicara yang lirih dan begitu terdengar menyakitkan.

“Hyung..”

“Astaga! Aku tidak pernah merasa sesakit ini sebelumnya. Astaga..” Jinki memegang dadanya sendiri kemudian tersenyum miris.

“Hyung tapi-”

“Ah sudahlah.. aku pergi.” Ujar Jinki kemudian segera meninggalkan cafe itu dengan semangat hidupnya yang hilang.

“Entah siapa yang bodoh disini, tapi Jinki hyung memang bodoh soal cinta.” Ujar Jonghyun dan Minho mengangguk setuju.

Malam harinya…

Kibum mengomopres matanya yang membengkak karena menangis seharian. Ah dia sangat menyesal atas perkataannya tadi siang namun, ia tidak bisa menundanya terlalu lama. Setelah Jinki berkata seperti itu tempo hari, Kibum berasumsi bahwa Jinki menganggap jika berciuman adalah hal yang menjijikan dan ia yakin Jinki tidak akan pernah melakukannya.

“Ah kepalaku sakit sekali.” Ujar Kibum kemudian kembali berbaring di tempat tidurnya dan menghadap kearah jendela seraya menatap pemandangan malam hari yang indah diluar kamarnya. Disana terlihat ada bulan sabit yang terang dan juga memgingatkannya pada mata Jinki.

Hah.. kenapa menyakitkan sekali.

CEKLEK

Pintu kamar Kibum terbuka dan Kibum tahu jika itu adalah Ummanya yang sedang membawakan makan malamnya.

GREP!

“Eoh?” Kibum terkejut ketika seseorang ikut berbaring diranjangnya dan memeluk tubuhnya dari belakang. Kibum sangat tahu pelukan hangat ini dan Kibum sangat sangat hafal wangi tubuh ini. Wangi seseorang yang selalu ia cintai.

“Sudah 3 hari, dan aku sangat merindukanmu.” Ujarnya dengan suara beratnya. Kibum menahan diri untuk tidak menangis dan orang itu mengusap perut Kibum kemudian mengecup singkat pundak Kibum yang terhalang oleh baju piyamanya.

“Jangan pernah berkata untuk mengakhirinya karena aku hanya ingin menjalaninya bersamamu sampai selamanya dan tanpa akhir.”

“Tapi kau tidak mencintaiku Jinki..” akhirnya Kibum bersuara dan Jinki pun menghela nafasnya kemudian menarik Kibum hingga ia berbalik dan mereka saling berhadapan.

Astaga! Lihatlah mata mereka sama sama bengkak karena menangis. Jinki bahkan sempat menangis ketika sampai dikantornya sepulang dari Cafe bersama Jonghyun dan Minho.

“Apa yang membuatmu berpikir jika aku tidak mencintaimu?” Tanya Jinki seraya menatap Kibum didepannya seraya mengusap wajah cantik kekasihnya itu.

“Kau jarang mengatakan cinta dan juga menciumku.. ehm baiklah, kau pasti berpikir bahwa itu menjijik-umhh..”

Ucapan Kibum terpotong ketika Jinki melakukan hal yang sangat tidak Kibum duga. Jinki menciumnya…

Akhirnya.. Jinki menciumnya!!!

Jinki dengan sangat perlahan mengulum bibir atas dan bawah Kibum selembut mungkin dan tanpa nafsu apapun, sedangkan Kibum kini hanya membulatkan matanya dan ia bisa merasakan jika bibir Jinki benar benar menempel dengannya.

“Aku mencintaimu. Sekarang apa lagi? Apa lagi yang membuatmu berpikir aku tidak mencintaimu?” Tanya Jinki setelah melepaskan ciumannya dan menatap wajah Kibum yang kini memerah padam namun, tetap terlihat sangat cantik.

“….a-aku..”

“Tsk! Kau sangat..”

Jinki mencium bibir Kibum singkat

“Menginginkannya..”

Jinki melakukannya lagi

“Sejak dulu hm?”

Jinki melakukannya lagi dan kini dengan lumatan kecil dibibir bawah Kibum.

“Jinki!!” Kibum memeluk Jinki dan menyembunyikan wajah merahnya di dada Jinki.

“Phabo!”

Ia benar benar bahagia dan ia yakin jika Jinki sangat mencintainya lebih dari dirinya sendiri.

Kibum dan Jinki kini duduk berdua di atas ranjang Kibum. Setelah kejadian barusan, Jinki kini malah terus menciumnya seakan akan kecanduan dengan bibir Kibum.

“Katakan padaku.. ini sudah 3 tahun tapi, kenapa baru sekarang?” Tanya Kibum pada Jinki yang kini memainkan jari jari tangan Kibum yang menurutnya sangat lentik.

“Kau sangat tahu bagaimana sifatku ini, maka kau pasti tahu jawabannya. Bahkan sejak awal aku ingin sekali menciummu tapi aku tidak bisa karena…”

“Aku tahu!! Kau takut melewati batas hm? Kita belum menikah dan kau pasti takut akan menyakitiku? Apa aku benar?”tanya Kibum dan Jinki tersenyum lalu menyentil kening Kibum.

“Aku sangat takut melukaimu. Sejak dulu, aku selalu menjagamu seperti harta karun. Kau sangat berharga untukku Kibum-ah.” Ujar Jinki chessy dan Kibum berdecak.

“Woah daebak! Aku tidak pernah tahu jika Jinkiku bisa seromantis ini!” Ujar Kibum takjub dan Jinki berdecak.

“Ah ya!”

Jinki kemudian merogoh jaketnya dan mengeluarkan sesuatu dari saku jaketnya lalu memberikannya untuk Kibum.

“Kau tahu jika aku tidak romantis kan? Ini untukmu.” Ujar Jinki seraya memberikan kotak beludru merah untuk Kibum. Kibum sedikit tertegun lalu mengambilnya dan membukanya.

“Oh my God! Ini cantik sekali! Bisa kau pakaikan untukku?” Pinta Kibum ketika melihat sebuah cincin berlian dikotak ini. Jinki tersenyum kemudian memakaikannya di jari manis Kibum. Kibum tersenyum senang kemudian mengecup pipi Jinki.

“Gumawo!!” Ujar Kibum girang dan Jinki tersenyum tampan

“Aku senang jika kau menyukainya.”

“Tapi, apa ini sebuah lamaran?” Tanya Kibum penasaran. Atas dasar apa Jinki memberinya cincin berlian?

“Lamaran? Orangtuamu dan orangtuaku sudah saling mengenal, untuk apa aku melamarmu? Kita bisa menikah sekarang juga jika kau mau.” Ujar Jinki dengan wajah seriusnya dan Kibum terkekeh pelan. Kekasihnya benar benar tidak romantis.

“Jika aku tidak mau?” Ledek Kibum dan Jinki pun mengangkat Kibum keatas pangkuannya.

“Jika kau tidak mau maka aku akan memaksanya sampai kau mau karena aku hanya mencintaimu Kibummie..” Ujar Jinki seraya menempelkan hidungnya pada Kibum lalu menggesekkan hidung mereka berdua dan saling tersenyum.

“Tentu saja aku mau karena aku juga hanya mencintaimu Jinki… kiss me!” Ujar Kibum dan Jinki pun segera meraup bibir Kibum lalu menciumnya penuh cinta.

Kibum tersenyum disela ciumannya seraya melingkarkan tangannya dileher Jinki. Jinki melumat bibir atas dan bawah Kibum dengan lembut dan Kibum membalas ciuman Jinki dengan ciuman kecilnya.

“Ughmm..” Kibum melenguh disela ciumannya ketika lidah Jinki dengan perlahan membuka kedua belah bibir Kibum. Kibum meremas rambut Jinki dan merapatkan tubuhnya pada Jinki.
Jinki mengecup seluruh permukaan bibir Kibum bahkan lidahnya dan lidah Kibum pun menyatu didalam sana.

“Uhm..” Kibum tidak bisa menahannya suaranya ketika Jinki dengan gentle memeluknya seraya menciumnya seintens ini.

Jinki kemudian menggigit pelan lalu menjilat bibir atas dan bawah Kibum sebelum akhirnya melepaskan ciuman panas mereka.

“Misimu sudah selesai, berhentilah meminta apapun lagi sebelum kita benar benar menikah. Juga.. err.. berhentilah bercerita pada Taemin tentang hal ini karena dia akan menceritakannya pada Minho.” Ujar Jinki seraya menggaruk tenguknya dan Kibum tertawa.

“Apa Minho dan Jonghyun mengejekmu? Ahahahaha aku menjadi sangat berterimakasih pada mereka jika akhirnya menyenangkan seperti ini.” Ujar Kibum dan Jinki berdecak kemudian mengusap bibir Kibum yang terlihat masih basah karena ulahnya.

“Err Kibum.. sepertinya kini giliranku yang mempunyai misi.” Ujar Jinki kemudian menyeringai.

“Eoh? Ya! Ugh Jinki!! Umhh..”

💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕

-END-

WKWKWKWK MOHON MAAF KALO JELEK IH AKU UDAH LAMA GAK NULIS :((((